Pengamat: Gerindra Deklarasi Prabowo untuk Bangun Koalisi Pilpres

Reporter

Imam Hamdi

Kamis, 12 April 2018 12:19 WIB

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) memberi salam kepada sejumlah kader di Jakarta, 5 April 2018. Prabowo memastikan belum mendeklarasikan pencalonannya sebagai presiden dalam Rapat Koordinasi Nasional Gerindra pada 11 April 2018. TEMPO/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Siti Zuhro melihat langkah Partai Gerindra mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pemilu 2019 adalah upaya Gerindra untuk membangun koalisi dengan partai lain.

"Soft declaration yang disampaikan Partai Gerindra dalam acara rakornas bisa dilihat sebagai ekspresi standing partai bahwa Gerinda berketetapan hati untuk mengusung capres," kata Zuhro saat dihubungi, Kamis, 12 April 2018.

Baca: Gerindra Resmi Usung Prabowo Subianto di Pilpres 2019

Partai Gerindra menyatakan resmi mengusung Ketua Umum Prabowo Subianto sebagai capres, Rabu, 11 April 2018. Deklarasi pencapresan tersebut dilakukan dalam agenda Rapat Koordinasi Nasional Partai Gerindra di Padepokan Garudayaksa, Bukit Hambalang, Bogor. Dalam agenda tersebut, hadir petinggi partai dari PAN dan PKS.

Menurut Siti, jika 10 partai di DPR mulai terbagi ke calon yang akan diusung, maka petanya bisa jadi akan mengerucut ke dua pasangan calon. Pertama, kubu calon petahana Joko Widodo atau Jokowi yang didukung PDIP, partai Golkar, Nasdem, PPP, Hanura dan PKB. Kedua Prabowo yang didukung partai Gerindra, PKS, dan PAN.

Sementara itu, partai Demokrat belum memutuskan dukungannya ke kubu calon yang ada. "Apakah akan tetap memposisikan diri sebagai partai penyeimbang? Hal ini belum bisa disimpulkan saat ini," kata Siti.

Baca: Prabowo Subianto Siap Duel dengan Jokowi di Pilpres 2019

Advertising
Advertising

Dia menambahkan deklarasi Gerindra kemarin juga mengundang tanda tanya, apakah Prabowo maju atau menjadi king maker (pembuat keputusan). Dalam politik, kata dia, tidak dikenal absolutisme. Politik, dia melanjutkan, adalah seni kemungkinan. "Yang ada adalah opsi-opsi atau pilihan-pilihan setelah menakar atau mempertimbangkan plus minus dan dampak-dampaknya," tuturnya.

Menurut dia, partai yang cerdas adalah partai yang mampu membuat kalkulasi politik secara cermat dan bermanfaat tak hanya bagi institusinya tapi juga bagi rakyat. Pelibatan unsur kemafaatan untuk rakyat inilah yang menjadi kata kunci kemenangaan calon dan partai dalam pemilu.

Artinya, Siti Zuhro menjelaskan, sejauh ini politik masih sangat cair. Momen dan konteks, yang akan memegang peran penting dalam pemilu. "Karena itu keputusan partai politik, khususnya Gerindra tidak boleh salah dakam pemilu 2019, kalau tidak mau menanggung kekalahan," ujarnya.

Berita terkait

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

3 jam lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

3 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

4 jam lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

6 jam lalu

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas mendukung usulan pembentukan presidential club dari presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

7 jam lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

7 jam lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

8 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

9 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

14 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

20 jam lalu

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

Wakil Ketua DPRA Safarudin mengatakan meski suara Prabowo di Pilpres 2024 kalah di Aceh, namun dia berkomitmen kembalikan dana otsus 2 persen.

Baca Selengkapnya