Kasus Sukmawati, Polri Akan Minta Keterangan Pelapor dan Terlapor

Senin, 9 April 2018 15:36 WIB

Massa dari anggota Dewan Syari'ah Kota Surakarta (DSKS) melakukan aksi unjuk rasa damai di Mapolresta Solo, Jawa Tengah, 6 April 2018. Dalam aksi tersebut mereka menuntut Sukmawati Soekarnoputri diproses secara hukum karena dinilai menistakan agama Islam lewat penggalan bait puisi berjudul Ibu Indonesia. ANTARA/Mohammad Ayudha

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Markas Besar Kepolisian RI Brigadir Jenderal M. Iqbal mengatakan perkembangan kasus dugaan penodaan agama melalui puisi oleh Sukmawati Soekarnoputri masih dalam tahap penyelidikan. Beberapa keterangan dari pelapor dan terlapor, kata Iqbal, sedang didalami polisi.

"Keterangan pelapor dan terlapor akan kami minta. Belum masuk ke proses projusticia," M. Iqbal saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin, 9 April 2018.

Baca: Kasus Sukmawati, Ini Alasan IKAMI Berkukuh Tak Tarik Laporan

Sukmawati dilaporkan ke polisi karena puisinya yang berjudul Ibu Indonesia. Puisi yang dibacakan di acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018, Jakarta, 29 Maret 2018, dianggap melecehkan umat Islam.

Beberapa kata yang dianggap melecehkan antara lain soal syariat Islam, cadar, hingga suara azan. Pihak-pihak yang melaporkan Sukmawati antara lain advokat Denny Andrian Kusdayat, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur, Politikus Partai Hati Nurani Rakyat Amron Asyhari, Persaudaraan Alumni (PA) 212, dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI.

Simak: MUI Tak Akan Keluarkan Fatwa Kasus Sukmawati Soekarnoputri

Selain melaporkan, PA 212 juga melakukan Aksi Bela Islam pada Jumat pekan lalu. Mereka mendesak polisi agar meminta Sukmawati sebelum Rabu, 11 April 2018.

Menanggapi desakan pelapor, Iqbal memastikan bahwa Polri terus mengawal kasus tersebut. Penyidik juga akan meminta keterangan dari pihak-pihak pelapor.

Berita terkait

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

4 jam lalu

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

Apa itu pelat nomor khusus dan bagaimana aturannya termasuk saat masuk wilayah sistem ganjil-genap?

Baca Selengkapnya

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

6 jam lalu

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

Polisi juga telah menangani 10 kasus narkoba menonjol sejak 14 Maret hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

8 jam lalu

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

Polri bakal langsung memecat anggota kepolisian yang terbukti mengkonsumsi narkoba.

Baca Selengkapnya

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

2 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

2 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

2 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

3 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

3 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

3 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

4 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya