Eks Komisioner KPU Sarankan Caleg Ungkap Status Hukum di CV

Reporter

Imam Hamdi

Jumat, 6 April 2018 04:01 WIB

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hadar Nafis Gumaysaat tiba di kantor KPU, Jakarta, 12 Juli 2016. Hadar Nafis Gumay yang juga menjabat sebagai salah satu Komisioner KPU akan bertugas memimpin sejumlah rapat yang kelak dilaksanakan KPU serta mengatur urusan administrasi yang dibutuhkan KPU. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum Hadar Nafis Gumay menyarankan agar calon legislatif yang mendaftar pada pemilu 2019, memasukan daftar riwayat hidup atau curriculum vitae yang lengkap, termasuk kasus hukum yang pernah dialami caleg.

"Selama ini kan hanya pengalaman positifnya saja yang diumumkan. Padahal, kita perlu mengetahui rekam jejaknya termasuk pernah dipidana atau tidak," kata Hadar di gedung KPU, Jakarta pada Kamis, 5 April 2018.

Baca: Larangan Eks Napi Korupsi Jadi Caleg Pemilu 2019, Ini Kata Partai

Menurut Hadar, memasukan daftar riwayat hidup lengkap bertujuan memberikan informasi selengkap-lengkapnya kepada publik terkait rekam jejak calon, termasuk pernah dipidana atau tidak. Riwayat hidup caleg tersebut juga harus mengungkap detail kasus hukum yang pernah dilakukan, kapan keputusan pengadilannya dan dipenjaranya.

"Jadi, CV yang dibuat adalah semua hal yang pernah dialami calon. Tidak adil kalau yang bagus saja, yang jeleknya tidak," kata Hadar.

Advertising
Advertising

Baca: KPK Dukung KPU Soal Larangan Eks Napi Korupsi Jadi Caleg

Menurut dia, narapidana bisa tetap mendaftar menjadi caleg, kecuali narapidana terkait bandar narkoba dan kejahatan seksual terhadap anak. Ditambah, rencananya KPU ingin memasukan larangan eks narapidana korupsi menjadi caleg di 2019.

Hadar menyambut baik rencana KPU melarang eks narapidana korupsi menjadi caleg agar masyarakat mendapatkan pilihan yang baik dan bersih. "Ini kan ada kepentingan umum yang harus dipertimbangkan. Hak masyarakat, jadi ya harus dilanjutkan," ujarnya.

Ketua KPU Arief Budiman setuju dengan Hadar. Menurut dia, ke depan memang caleg mesti membuat riwayat hidup yang lengkap, termasuk mencantumkan di riwayat hidupnya pernah tersangkut masalah hukum. "Saran yang cukup baik. Kami akan pertimbangkan," kata dia.

Berita terkait

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

14 jam lalu

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

Komisi II DPR juga akan mengonfirmasi isu yang menerpa Ketua KPU Hasyim Asy'ari.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai KPU dan Bawaslu Kurang Prioritaskan Sidang Sengketa Pileg di MK

17 jam lalu

Pengamat Nilai KPU dan Bawaslu Kurang Prioritaskan Sidang Sengketa Pileg di MK

Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti, menyoroti peran KPU dan Bawaslu dalam sengketa pileg di MK.

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

19 jam lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

1 hari lalu

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

Pilkada 2024 digelar pada 27 November agar paralel dengan masa jabatan presiden terpilih.

Baca Selengkapnya

Kata KPU Soal Gugatan Alihkan Suara PPP di 35 Dapil

1 hari lalu

Kata KPU Soal Gugatan Alihkan Suara PPP di 35 Dapil

KPU menanggapi permohonan sengketa pileg yang dilayangkan oleh PPP. Partai ini menuding KPU mengalihkan suara mereka di 35 dapil.

Baca Selengkapnya

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

1 hari lalu

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

Tito Karnavian mengingatkan KPU tentang potensi pidana jika terjadi kebocoran data pemilih Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

1 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

Tim Prabowo-Gibran mengatakan gugatan PDIP ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terhadap KPU RI tidak akan mempengaruhi pelantikan pemenang Pilpres

Baca Selengkapnya

Dianggap Tak Serius Hadapi Sidang Sengketa Pileg oleh MK, Komisioner KPU Kompak Membantah

1 hari lalu

Dianggap Tak Serius Hadapi Sidang Sengketa Pileg oleh MK, Komisioner KPU Kompak Membantah

Komisioner KPU menegaskan telah mempersiapkan sidang di MK dengan sungguh-sungguh sejak awal.

Baca Selengkapnya

Caleg Ini Minta Maaf Hadir Daring di Sidang MK Gara-gara Erupsi Gunung Ruang

1 hari lalu

Caleg Ini Minta Maaf Hadir Daring di Sidang MK Gara-gara Erupsi Gunung Ruang

Pemohon sengketa pileg hadir secara daring dalam sidang MK karena bandara di wilayahnya tutup imbas erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya