Sidang HTI, Azyumardi Azra: Mayoritas Muslim Ingin Pancasila

Kamis, 5 April 2018 22:22 WIB

Suasana sepi di Kantor Dewan Pimpinan Pusat Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Jalan Prof Soepomo, Jakarta, 8 Mei 2017. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Rektor Universitas Islam Negeri Jakarta Azyumardi Azra menyatakan sistem khilafah tak mungkin terwujud di Indonesia. Menurut dia, mayoritas muslim masih menginginkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar negara.

"Mayoritas umat Islam di Indonesia berkomitmen kepada NKRI dan Pancasila," ujarnya saat menjadi saksi ahli dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam sidang gugatan Hizbut Tahrir Indonesia atau HTI atas pembubaran organisasi tersebut oleh pemerintah, di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), Jakarta, Kamis, 5 April 2018.

Simak: Saksi: HTI Ingin Ganti Pancasila dan Menyesuaikan dengan Islam

Azyumardi mencontohkan, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah sebagai perwakilan kelompok Islam terbesar di Indonesia yang menyatakan mendukung pemerintah. Jika menilik ke belakang saat masa kemerdekaan, para ulama bahkan turut bermusyawarah dalam penyusunan Pancasila dengan para pemimpin negara.

Dari sisi ajaran Islam sendiri, kata Azyumardi, tak ada satu pun konsep bentuk negara Islam di dalam Al-Quran. Kitab suci itu hanya memaparkan prinsip dasar untuk membangun sistem politik, yaitu harus adil, menjunjung kesetaraan, dan musyawarah. Syarat lainnya adalah sistem politik dan ideologi yang dikembangkan tak boleh bertentangan dengan Islam. "Pancasila itu tidak bertentangan dengan Islam dan itu kesepakatan antara para pemimpin politik dan umat Islam," ujarnya.

Baca: Dirjen Dukcapil Kemendagri Jadi Saksi Ahli Sidang HTI

Namun di sisi lain, juru bicara HTI, Ismail Yusanto, menyatakan konsep khilafah bersifat wajib hukumnya untuk diterapkan. Dia percaya konsep itu termasuk ajaran Islam. "Di Indonesia saat ini itu belum dilaksanakan secara kafah," ujarnya.

Azyumardi menuturkan penegakan syariah sebetulnya bisa dilakukan tanpa penerapan sistem khilafah. "Sebetulnya ada atau tidak adanya khilafah serta intervensi pemerintah, syariah itu sudah dijalankan muslim yang baik," kata dia.

Dia mengatakan penerapan syariah Islam juga tidak hanya dilakukan dalam ruang privat tapi juga publik, salah satunya mengenai tindakan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak korupsi. Penerapan sistem khilafah, ujar dia, tidak hanya merusak tatanan politik yang telah dibangun, dampak lainnya bisa merembet ke bidang sosial.

Lihat: Azyumardi Azra: HTI Berbahaya bagi Eksistensi Pancasila

Dalam pemikiran fikih klasik, wanita dilarang menjadi pemimpin. Wanita hanya dianggap setengah dari pria. Sedangkan saat ini wanita di Indonesia sudah menikmati kemerdekaan sepenuhnya karena dianggap setara dengan pria.

Azyumardi menuturkan Indonesia merupakan satu-satunya negara dengan penduduk mayoritas Islam yang mengizinkan wanita menjadi hakim. Jika konsep pemerintahan khilafah diterapkan, Azyumardi pesimistis wanita akan diizinkan setara dengan pria. "Kalau saya menjadi wanita, saya akan menolak," ujarnya.

Berita terkait

Enam Orang Aksi Depan Mabes Polri Minta Listyo Sigit Evaluasi Dirintelkam Polda Metro Jaya dan Kasat Intel Polres Jaktim soal Izin Metamorfoshow di TMII

56 hari lalu

Enam Orang Aksi Depan Mabes Polri Minta Listyo Sigit Evaluasi Dirintelkam Polda Metro Jaya dan Kasat Intel Polres Jaktim soal Izin Metamorfoshow di TMII

Enam orang itu meminta Kapolri usut izin acara Metamorfoshow di TMII yang diduga bagian dari HTI.

Baca Selengkapnya

Diduga Acara Eks HTI, Polisi Periksa Penyelenggara dan Manajemen TMII

23 Februari 2024

Diduga Acara Eks HTI, Polisi Periksa Penyelenggara dan Manajemen TMII

Nicolas menjelaskan penyelenggara acara itu telah meminta izin keramaian kepada Polsek Cipayung terkait kegiatan peringatan Isra Miraj di TMII.

Baca Selengkapnya

Peringati 1 Abad Kelahiran, NU Tegaskan Sikap Ideologi, Tolak Negara Khilafah

8 Februari 2023

Peringati 1 Abad Kelahiran, NU Tegaskan Sikap Ideologi, Tolak Negara Khilafah

Sekali lagi NU menyatakan menolak tegas ideologi negara khilafah. Sikap ideologi NU ini merupakan hasil dari Muktamar Internasional Fikih Peradaban.

Baca Selengkapnya

Terpilih Jadi Ketua Dewan Pers Menggantikan Azyumardi Azra, Inilah Profil Ninik Rahayu

15 Januari 2023

Terpilih Jadi Ketua Dewan Pers Menggantikan Azyumardi Azra, Inilah Profil Ninik Rahayu

Sebelum di Dewan Pers, Ninik Rahayu pernah menduduki sejumlah jabatan. Di antaranya sebagai Komisioner Komnas Perempuan dan anggota Ombudsman RI.

Baca Selengkapnya

Ninik Rahayu Terpilih Jadi Ketua Dewan Pers Gantikan Azyumardi Azra

13 Januari 2023

Ninik Rahayu Terpilih Jadi Ketua Dewan Pers Gantikan Azyumardi Azra

Ninik Rahayu terpilih menggantikan Azyumardi Azra sebagai Ketua Dewan Pers berdasarkan rapat pleno.

Baca Selengkapnya

2 Periode Haedar Nashir Pimpin PP Muhammadiyah, Begini Profil dan Pemikirannya

21 November 2022

2 Periode Haedar Nashir Pimpin PP Muhammadiyah, Begini Profil dan Pemikirannya

Haedar Nashir kembali terpilih menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah untuk periode 2022-2027. Begini profil dan pemikirannya.

Baca Selengkapnya

Siti Elina, Perempuan Penerobos Istana Tak Kooperatif Saat Diperiksa Densus 88

28 Oktober 2022

Siti Elina, Perempuan Penerobos Istana Tak Kooperatif Saat Diperiksa Densus 88

Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Densus 88 masih mendalami hubungan Siti Elina dengan jaringan kelompok radikal Islam HTI dan NII.

Baca Selengkapnya

Dicurigai Terhubung Kelompok Teroris, Siti Elina Mengikuti Akun Medsos Eks HTI dan NII

26 Oktober 2022

Dicurigai Terhubung Kelompok Teroris, Siti Elina Mengikuti Akun Medsos Eks HTI dan NII

Polisi akan mendalami hubungan Siti Elina dengan kelompok teroris setelah perempuan itu hendak menerobos Istana. Mengikut akun medsos eks HTI.

Baca Selengkapnya

Face Recognition untuk Selidiki Penodong Paspampres yang Disebut Anggota HTI & Gagal Ginjal Akut Jadi Top 3 Metro

26 Oktober 2022

Face Recognition untuk Selidiki Penodong Paspampres yang Disebut Anggota HTI & Gagal Ginjal Akut Jadi Top 3 Metro

Polda Metro Jaya gunakan face recognition untuk selidiki penodong Paspampres yang disebut anggota HTI & gagal ginjal akut Jadi Top 3 Metro.

Baca Selengkapnya

Ini Kronologi Perempuan Todongkan Pistol ke Paspampres di Istana Merdeka

25 Oktober 2022

Ini Kronologi Perempuan Todongkan Pistol ke Paspampres di Istana Merdeka

Perempuan Todongkan Pistol ke Paspampres dipastikan belum terobos Istana Merdeka.

Baca Selengkapnya