KPK Akan Bantu Tangkap Terhukum Kasus Korupsi Bandara Hang Nadim

Kamis, 5 April 2018 15:13 WIB

Ilustrasi korupsi

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan membantu Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau menangkap buronan perkara korupsi pengadaan fasilitas listrik Bandara Hang Nadim, Riau, Agus Mulyana. "Unit Koordinasi dan Supervisi Penindakan KPK akan membantu pencarian Agus Mulyana," kata juru bicara KPK, Febri Diansyah, Kamis, 5 April 2018.

Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pangkalpinang telah memvonis Agus Mulyana, terdakwa korupsi pengadaan genset dan lampu penerangan landasan pacu Bandara Hang Nadim, secara in absentia. Bos CV Indhiang Kuring, Agus Mulyana, penyedia genset berdaya 750 KVA untuk proyek itu dihukum empat tahun penjara dan didenda Rp 150 juta subsider 3 bulan penjara pada 17 Januari 2018. Namun, Kejaksaan belum bisa mengeksekusi putusan itu karena Agus Mulyana masih buron.

Baca: Pilkada 2018, Ketua KPK: Sejumlah Calon Terindikasi...

Kasus korupsi pengadaan fasilitas listrik Bandara Hang Nadim bermula saat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan dugaan kerugian negara hingga Rp 5,9 miliar dari proyek itu. Proyek itu dibiayai oleh negara dari tahun anggaran 2012.

Genset yang seharusnya disediakan Agus senilai Rp 10 miliar. Namun yang diberikan ternyata barang bekas tanpa garansi dan rusak saat digunakan.

Baca juga:
Pimpin BNN, Heru Winarko Akan Mengadopsi ...
KPK Siap Terima Informasi dari Nazaruddin Soal ...

Advertising
Advertising

Pengadilan Tipikor Pangkalpinang sudah memutus bersalah mantan Kepala Bandara Hang Nadim Hendro Harijono dan dua pejabat pemegang komitmen, Idit Mujijat Tulkin dan Waluyo. Majelis hakim Pengadilan Tipikor kemudian memvonis ketiganya dengan hukuman 4,5 tahun penjara dan denda paling sedikit Rp 200 juta pada 27 Maret 2015.

Berita terkait

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

26 menit lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

8 jam lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Besok

17 jam lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Besok

Penutupan sementara operasional Bandara Sam Ratulangi Manado kembali diperpanjang hingga besok, Sabtu, 4 Mei 2024 pukul 18.00 WITA.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

17 jam lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

19 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

20 jam lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

21 jam lalu

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

Keamanan bandara menggunakan Advanced Imaging Technology (AIT) untuk mendeteksi kejanggalan pada penumpang itu sebelum naik pesawat.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

21 jam lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, Bukti Pemerintah Gagal Undang Wisatawan Asing?

23 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, Bukti Pemerintah Gagal Undang Wisatawan Asing?

Keputusan Kemehub menurunkan status 17 bandara internasional menjadi bandara domestik dinilai sebagai langkah yang tepat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

1 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya