Kasus Sukmawati, Alumni 212 Melapor ke Bareskrim Polri

Rabu, 4 April 2018 16:56 WIB

Sukmawati Soekarnoputri tiba untuk menggelar jumpa pers mengenai polemik puisinya yang bertajuk 'Ibu Indonesia' di Cikini, Jakarta, 4 April 2018. Puisi Ibu Indonesia, kata dia, ditulis sebagai refleksi dari keprihatinannya tentang rasa wawasan kebangsaan. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus Sukmawati Soekarnoputri terus bergulir. Sekitar 20 orang dari Persaudaraan Alumni 212 mendatangi kantor Badan Reserse Kriminal Polri, Jakarta Pusat, Rabu, 4 April 2018. Mereka datang untuk melaporkan Sukmawati Soekarnoputri atas puisinya yang dianggap melecehkan Islam.

“Maksud kedatangan kami untuk melaporkan dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh Ibu Sukmawati,” kata perwakilan PA 212 Dedy S sebelum masuk ke dalam ruang pemeriksaan.

Baca juga: Kontroversi Puisi Sukmawati Soekarnoputri, Ini Kata Buya Syafii

Adapun bukti yang akan diajukan oleh Dedy dalam laporan itu adalah puisi “Ibu Indonesia” yang dibacakan oleh Sukmawati di acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018, Jakarta, 29 Maret 2018 silam.

Puisi itu, kata Dedy, mengandung kata-kata yang menyakiti hati umat Islam. Adapun kata-kata yang dianggap menyakiti itu seperti soal syariat Islam, cadar, hingga suara azan.

Advertising
Advertising

Video pembacaan puisi itu viral di media sosial. Akibatnya, beberapa pihak melaporkan Sukmawati ke polisi. Pengacara Denny Andrian Kusdayat juga melaporkan Sukmawati ke Kepolisian Daerah Metro Jaya dengan dugaan penistaan agama.

Dedy melanjutkan, ia dan PA 212 yang lain mempermasalahkan konten puisi tersebut. “Bentuknya seperti puisi, tapi bukan itu masalahnya, kontennya, ya,” kata dia.

Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto mengatakan kasus puisi Sukmawati Soekarnoputri saat ini sedang dalam pengumpulan barang bukti. Setelah barang bukti lengkap, ada beberapa kemungkinan tindak lanjut dari kasus itu, salah satunya adalah restorative justice.

“Perkaranya diselesaikan tanpa masuk pengadilan. Tapi kalau memang harus di pengadilan, kami proses sesuai aturan yang berlaku,” kata Setyo saat ditemui di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Rabu, 4 April 2018.

Baca juga: Ramai-ramai Melaporkan Sukmawati Soekarnoputri ke Polisi

Ia melanjutkan, dalam proses penyelidikan nanti, ia akan meminta keterangan dari banyak pihak, salah satunya adalah ahli bahasa. Selama proses pengumpulan barang bukti itu, Setyo berharap semua pihak untuk menahan diri dan tidak membuat situasi semakin panas. Terlebih, saat ini situasinya masyarakat sedang menyambut pesta demokrasi.

Setyo melanjutkan, jika selama penyelidikan polisi mendapatkan cukup barang bukti, maka penanganan kasus Sukmawati itu akan diproses ke tingkat selanjutnya.

Berita terkait

Tahapan Sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi, Polisi Kerahkan 3.315 Personel Amankan Aksi Persaudaraan Alumni 212

17 hari lalu

Tahapan Sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi, Polisi Kerahkan 3.315 Personel Amankan Aksi Persaudaraan Alumni 212

Mahkamah Konstitusi atau MK hari ini akan menerima kesimpulan sidang sengketa atau Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Anies Tidak Bisa Lepas dari Rizieq Shihab

30 September 2023

Pengamat Nilai Anies Tidak Bisa Lepas dari Rizieq Shihab

Anies menjadi saksi pernikahan anak Rizieq Shihab. Kata pengamat, kehadiran Anies memberikan efek negatif dan positif yang seimbang di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Harap Andika Perkasa Jadi Bacawapres Ganjar, Sukmawati: Duet Sipil-Militer Sangat Bagus

12 September 2023

Harap Andika Perkasa Jadi Bacawapres Ganjar, Sukmawati: Duet Sipil-Militer Sangat Bagus

Sukmawati Soekarnoputri masih berharap Andika Perkasa jadi bacawapres Ganjar Pranowo. Ia mengatakan duet sipil-militer sangat bagus.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia U-20 Batal Digelar di Indonesia, FPI dan Alumni 212: Alhamdulillah Kami Bersyukur

30 Maret 2023

Piala Dunia U-20 Batal Digelar di Indonesia, FPI dan Alumni 212: Alhamdulillah Kami Bersyukur

Massa dari FPI, GNPF dan Alumni 212 menggelar demo menolak kedatangan Timnas Israel pada Piala Dunia U-20 yang digelar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Demo Tolak Kedatangan Timnas Israel ke Indonesia, Massa Aksi 203 Bakar Bendera

20 Maret 2023

Demo Tolak Kedatangan Timnas Israel ke Indonesia, Massa Aksi 203 Bakar Bendera

Demo tolak kedatangan timnas Israel ke Indonesia hari ini diwarnai dengan pembakaran bendera Israel.

Baca Selengkapnya

Demo Tolak Kedatangan Timnas Israel, FPI Singgung Rusia Dilarang Tanding di Piala Dunia Qatar 2022

20 Maret 2023

Demo Tolak Kedatangan Timnas Israel, FPI Singgung Rusia Dilarang Tanding di Piala Dunia Qatar 2022

Massa dari FPI, alumni 212, dan GNPF menggelar demo menolak kedatangan timnas Israel. Singgung soal timnas Rusia dilarang tanding di Piala Dunia 2022.

Baca Selengkapnya

Massa FPI, Alumni 212, dan GNPF Gelar Aksi 203 Tolak Timnas Israel Datang ke Indonesia

20 Maret 2023

Massa FPI, Alumni 212, dan GNPF Gelar Aksi 203 Tolak Timnas Israel Datang ke Indonesia

Ratusan massa menggelar demo di Patung Kuda, Jakarta Pusat menolak kedatangan Timnas Israel ke Indonesia. Massa terdiri dari FPI hingga alumni 212.

Baca Selengkapnya

Ada Demo Tolak Timnas Israel di Patung Kuda, Ini Halte Transjakarta yang Ditutup Sementara

20 Maret 2023

Ada Demo Tolak Timnas Israel di Patung Kuda, Ini Halte Transjakarta yang Ditutup Sementara

Massa alumni 212 menggelar demo di Patung Kuda hari ini dalam rangka menolak kedatangan Timnas Israel. Beberapa halte TJ ditutup sementara.

Baca Selengkapnya

Reuni 212 Berjalan Lancar, Kuasa Hukum Apresiasi Aparat Keamanan: Humanis

4 Desember 2021

Reuni 212 Berjalan Lancar, Kuasa Hukum Apresiasi Aparat Keamanan: Humanis

Aziz pun menyatakan bahwa panitia Reuni 212 mengapresiasi TNI, polisi, Satgas Covid-19 DKI, maupun Satpol PP yang bertugas pada 2 Desember.

Baca Selengkapnya

Massa Reuni 212 Tak Ada Lagi, Polisi Buka Penyekatan di Sekitar Patung Kuda

2 Desember 2021

Massa Reuni 212 Tak Ada Lagi, Polisi Buka Penyekatan di Sekitar Patung Kuda

Setelah massa Reuni 212 tak ada lagi di seputaran Patung Kuda, Jakarta Pusat, polisi membuka penyekatan di sana. Pembukaan dimulai pukul 14.00 WIB.

Baca Selengkapnya