Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat dijumpai di Hotel Bidakara Jakarta, Rabu, 14 Maret 2018. Tempo/M Yusuf Manurung
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjadi saksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu, 28 Maret 2018. Dia akan bersaksi dalam sidang kasus suap dan gratifikasi dengan terdakwa mantan Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Antonius Tonny Budiono.
"Kami penuntut umum menghadirkan satu saksi Budi Karya Sumadi," kata jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Yadin, saat persidangan baru dimulai.
Budi akan memberikan kesaksian terhadap mantan anak buahnya, yakni Tonny, yang didakwa telah menerima suap Rp 2,3 miliar dari Adi Putra Kurniawan, Komisaris PT Adiguna Keruktama. Suap diduga diberikan untuk memenangi proyek pekerjaan pengerukan alur Pelabuhan Pulang Pisau (Kalimantan Tengah) dan Pelabuhan Samarinda (Kalimantan Timur) pada 2016.
Budi Karya tampak datang di Pengadilan Tipikor pada pukul 10.30. Dia mengenakan batik dan celana panjang hitam. Dia memberikan kesaksian di ruang sidang Wirjono Prodjodikoro II di lantai 2 Gedung PN Jakarta Pusat.
Budi Karya sebelumnya dipanggil untuk bersaksi pada 21 Maret 2018. Namun dia batal memberikan kesaksian karena sedang ke Singapura.
Terkait dengan pembatalan itu, Budi Karya Sumadi telah mengirimkan surat pemberitahuan ke KPK. KPK kemudian kembali memanggil Budi hari ini.
Menhub Yakin Prabowo Dukung Transportasi Publik Seperti KRL
22 hari lalu
Menhub Yakin Prabowo Dukung Transportasi Publik Seperti KRL
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan pemerintahan Prabowo Subianto pasti akan mendukung angkutan massal perkotaan, salah satunya Kereta Rel Listrik (KRL)
Selama 10 Tahun Muatan Tol Laut Naik Signifikan, Menhub: Terus Ditingkatkan dan Kembangkan
31 hari lalu
Selama 10 Tahun Muatan Tol Laut Naik Signifikan, Menhub: Terus Ditingkatkan dan Kembangkan
Dalam beberapa tahun terakhir aksesibilitas pelayanan publik semakin mudah, konektivitas antarpulau yang belum terlayani transportasi laut komersial meningkat, distribusi barang semakin lancar, integrasi nasional semakin kuat, serta pertumbuhan ekonomi lokal, pendapatan masyarakat, lapangan kerja, dan jumlah wisatawan meningkat.