Arahan Jokowi ke CPNS: dari Kepo Mantan Hingga Jiwa Pelayanan

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 28 Maret 2018 09:30 WIB

Presiden Joko Widodo berbincang dengan para peserta saat memberikan kuliah umum kepada ribuan calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Istora Senayan, Jakarta, 27 Maret 2018. Foto: Biro Pers Setpres.

TEMPO.CO, Jakarta -Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun penerimaan 2017 boleh berbangga hati lantaran mendapat kehormatan untuk mendengarkan langsung pengarahan dari Presiden Jokowi.

Bertempat di Istora Senayan, Selasa 27 Maret 2018, Presiden Jokowi memberikan pembekalan kepada para CPNS dalam acara Presidential Lecture bertemakan "Bersatu Dalam Harmoni: Menuju Birokrasi Berkelas Dunia Tahun 2024".

Setelah presiden, sejumlah pembicara ikut tampil memberikan pandangan dalam sesi inspiring speaker masing-masing Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Yudi Latief, dan CEO Gojek Nadiem Makarim.

Presidential Lecture merupakan kuliah umum yang ditujukan bagi para CPNS Kementerian/Lembaga, dan Pemprov Kaltara tahun 2017.

BACA: Lowongan CPNS 2018 Dibuka Lagi, Tes Digelar Juli Usai Pilkada

Advertising
Advertising

Dalam pengarahannya, Presiden mengajak para Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk selalu kepo. Kepo yang dimaksud adalah memiliki rasa ingin tahu, seperti ingin tahu dalam sektor teknologi, kemudian rasa ingin tahu dalam berinovasi, serta rasa ingin tahu terhadap aspirasi serta keinginan masyarakat.

“Jangan hanya kepo pada mantan pacar saja,” kata presiden, sebagaimana ditulis dalam rilis Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PANRB), Rabu 28 Maret 2018.

Presiden menegaskan, sebagai pelayan masyarakat, ASN tidak boleh lagi hanya menjalankan rutinitas semata atau monoton, melainkan harus memiliki jiwa melayani, serta mampu berinovasi dalam setiap pekerjaan.

Sebagai birokrat muda, para CPNS diminta memiliki integritas dalam melayani masyarakat serta memiliki lompatan bagi kemajuan bangsa Indonesia.

Untuk itu, para CPNS harus mengikuti perkembangan teknologi, harus berinovasi, harus mengikuti dinamika politik, sosial dan ekonomi. Lebih dari itu sebagai ASN, harus mengetahui apa yang diinginkan masyarakat.

“Jika menginginkan pelayanan cepat, harus berikan dengan cepat jangan diperlambat,” tegasnya.

Presiden mengisahkan saat menjadi Gubernur DKI Jakarta, begitu gemes dengan pelayanan publik yang lambat, misalnya pembuatan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP), yang waktu itu memakan waktu dua minggu. Padahal, hanya ada lima hal yang perlu ditulis yaitu nama, alamat, modal perusahaan, modal kerja. Di front office, hanya butuh waktu dua menit. Tetapi ternyata perlu tanda tangan Kepala Kantor di lantai tiga.

“Saya pun datang ke lantai tiga. Untung Kepala Kantornya tidak ada,” tutur presiden.

Berkaca dari kejadian seperti itu, Presiden Jokowi menaruh harapan besar terhadap CPNS, birokrat muda yang ke depan akan menjadi motor perubahan Indonesia. Sebagai ASN harus dapat mendahulukan kepentingan rakyat, maupun bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi.

Berita terkait

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

9 menit lalu

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih menyarankan agar rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) ditunda hingga Pilkada selesai.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

1 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

2 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

2 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

3 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

6 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

8 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

18 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

18 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

20 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya