Begini Kronologi Pembebasan 2 Prajurit TNI yang Ditahan Malaysia

Selasa, 27 Maret 2018 15:56 WIB

Juru Bicara Kementrian Luar NegeriArrmanatha Nasir. TEMPO/DWI FEBRINA FAJRIN

TEMPO.CO, Jakarta - Dua prajurit TNI yang sempat ditahan di Malaysia akhirnya dibebaskan. Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, mengatakan pembebasan dua prajurit TNI yang diduga melanggar perbatasan itu karena adanya hubungan baik antara Indonesia dan Malaysia.

"Konsulat Jenderal Indonesia sudah memiliki hubungan baik dan saling percaya dengan pemerintah Malaysia," kata Nasir saat dihubungi Tempo, Selasa, 27 Maret 2018.

Baca juga: TNI Akan Patroli Bareng Malaysia agar Hafal Wilayah

Ia melanjutkan, saat dilakukan proses diplomasi dengan pihak Kerajaan Kuching, Konjen Indonesia ditemani petugas penghubung dari Kepolisian RI untuk melakukan negosiasi. Nasir mengaku tidak ada hambatan saat negosiasi itu. Namun, lantaran dua prajurit TNI ditangkap menjelang hari libur, maka keduanya baru dibebaskan pada Senin kemarin. "Prajurit kita dibebaskan dengan seluruh dugaan kasusnya di-drop," kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Polis Diraja Malaysia daerah Lundu menangkap Kopral Dua M. Rizal dan Prajurit Kepala Subur Arianto, dari Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Yonif 642/Kps. Mereka ditangkap saat ditugasi mengawasi jalur rawan penyelundupan di sekitar patok D 699/11.

Advertising
Advertising

Baca juga: Kodam Tanjungpura: 2 Anggota TNI Ditangkap di Malaysia Dilepas

Di pintu portal kebun sawit Malaysia atau PT Rimbunan Hijau, mereka ditangkap karena memasuki wilayah Malaysia. "Mereka secara tidak sengaja masuk sampai dua kilometer," kata Nasir.

Kepala Penerangan Daerah Militer XII/Tanjung Pura Kolonel (Inf) Tri Rana Subekti mengatakan dua prajurit TNI itu dikembalikan pada Senin, 26 Maret 2018, pukul 21.00, waktu setempat. Mereka kini sudah berada di Pos Lintas Batas Negara Aruk, Sambas, Kalimantan Tengah. “Mereka konsolidasi dulu, istirahat,” katanya.

Berita terkait

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

3 jam lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Kasus Kewarganegaraan Ganda Gloria Natapradja Hamel, Tersandung Punya Paspor Prancis Gagal Jadi Paskibra 2016

11 jam lalu

Kasus Kewarganegaraan Ganda Gloria Natapradja Hamel, Tersandung Punya Paspor Prancis Gagal Jadi Paskibra 2016

Gara-gara memiliki kewarganegaraan ganda punya paspor Prancis, Gloria Natapradja gagal jadi anggota paskibra 2016, ini kilas balik kasusnya

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

1 hari lalu

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

Indonesia-Africa Forum kedua akan diselenggarakan di Bali pada 3 - 4 September 2024. Menlu Retno mengundang perwakilan dari Gambia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

2 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Alasan TNI Pakai Computer Assisted Tes BKN dalam Penerimaan Calon Taruna 2024

3 hari lalu

Alasan TNI Pakai Computer Assisted Tes BKN dalam Penerimaan Calon Taruna 2024

Tes Kompetensi Dasar (TKD) Penerimaan Calon Taruna Akademi TNI 2024 menggunakan computer assisted test (CAT) Badan Kepegawaian Negara (BKN)

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

4 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

5 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

5 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

5 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya