TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Penerangan Daerah Militer XII/Tanjung Pura Kolonel (Inf) Tri Rana Subekti menerangkan TNI akan lebih sering berpatroli bersama Malaysia di perbatasan agar tidak ada prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang melewati garis perbatasan. “Patroli bersama agar hafal garis perbatasannya,” ujar Tri saat dihubungi Tempo, Selasa, 27 Maret 2018
Menurut Tri masuknya dua prajurit TNI ke wilayah Malaysia pada Jumat pekan lalu, 23 Maret 2019 disebabkan karena sulit mengenali garis batas antara wilayah Indonesia dengan Malaysia. Selama ini perbatasan itu hanya ditandai dengan patok saja. Sedangkan, jarak antara satu patok dengan patok lain sekitar satu sampai lima kilometer sehinggasulit untuk mengetahui antara wilayah Indonesia dengan Malaysia.
Baca:
Dua Anggota TNI yang Ditangkap di Malaysia ... Diduga Langgar Perbatasan Malaysia, Dua ...
Seperti diberitakan sebelumnya, Polis Diraja Malaysia daerah Lundu menangkap Kopral Dua M. Rizal dan Prajurit Kepala Subur Arianto, Satgas Pamtas Yonif 642/Kps. Mereka ditangkap saat ditugasi mengawasi jalur rawan penyelundupan di sekitar patok D 699/11.
Di pintu portal kebun sawit Malaysia atau PT Rimbunan Hijau, mereka ditangkap karena keduanya memasuki wilayah Malaysia. “Sudah masuk wilayah Malaysia tanpa disadari kedua anggota,” kata Tri.
Baca:
Kodam Tanjungpura: 2 Anggota TNI Ditangkap ...
Ditangkap, Dua Prajurit TNI Tak Sadar Masuk ...
Kedua prajurit itu saat ini sudah dikembalikan oleh pihak Malaysia pada Senin, 26 Maret 2018, pukul 21.00 waktu setempat. Mereka kini sudah berada di Pos Lintas Batas Negara Aruk, Sambas, Kalimantan Tengah. “Mereka konsolidasi dulu, istirahat.”