Mantan Tahanan Politik di Aceh Terima Bantuan Modal
Reporter
Editor
Selasa, 11 September 2007 14:51 WIB
TEMPO Interaktif, Banda Aceh:Kepala Dinas Sosial Nanggroe Aceh Darussalam telah menyurati Bank Pembangunan Daerah (BPD) Aceh untuk membantu segera penyaluran dana bantuan pemberdayaan ekonomi kepada Napol/Tapol yang mendapat amnesti di kabupaten/kota Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.Alokasi bantuan untuk mantan Tapol/Napol tahun anggaran 2007 sebanyak 535 orang dengan bantuan per orang sejumlah Rp 10 juta. Hal itu disampaikan Faurizal Moechtar, Koordinator Bidang Ekonomi Badan Reintegrasi Aceh (BRA), di Banda Aceh hari ini.Menurutnya, mantan tapol yang memiliki buklet dari IOM/Departemen Hukum dan HAM sudah mulai bisa mencairkan uang tersebut di BPD, mulai besok (12/09). “Jika nama belum ada di BPD, kita harus bersabar. BPD sudah mau membantu kita untuk penyaluran,” sebut Faurizal.Bantuan reintegrasi untuk mantan Tapol/Napol ini disalurkan setelah IOM menyampaikan data yang diberikan dalam dua tahap. Tahap pertama IOM menyerahkan daftar sebanyak 342 orang dan tahap kedua IOM menyerahkan daftar sebanyak 91 orang. Setelah daftar ini diverifikasi BRA, BRA meminta pihak Dephuk dan HAM untuk mengesahkan daftar tersebut sebagai bahan penunjang di Dinas Sosial, untuk pengurusan dana di KPN dan bank yang ditunjuk.Faurizal mengatakan bantuan tersebut merupakan modal usaha, bukan untuk dikonsumsi. Bagi mereka yang benar-benar mampu memanfaatkan untuk modal usaha dan bisa menunjukkan hasil, BRA akan coba mempromosikan kepada NGO-NGO internasional untuk menjadi contoh bagi pemberdayaan ekonomi korban konflik di negara-negara lain.Adi Warsidi
Jelang COP27, Pemenang Hadiah Nobel Tuntut Mesir Bebaskan Tahanan Politik
3 November 2022
Jelang COP27, Pemenang Hadiah Nobel Tuntut Mesir Bebaskan Tahanan Politik
15 pemenang Nobel mengirimkan surat ke PBB, Dewan Eropa, dan beberapa kepala negara seperti Prancis, Inggris, Amerika Serikat, dan Prancis, supaya bersuara di COP27 membebaskan ribuan tahanan politik.