Cegah Banjir, Pemerintah Jawa Barat Akan Perluas Tahura Djuanda

Reporter

Antara

Minggu, 25 Maret 2018 13:23 WIB

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengunjungi salah satu objek wisata populer Tebing Keraton di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda, Selasa, 13 Februari 2018.

TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan akan mendorong perluasan Taman Hutan Raya (Tahura) Ir H Djuanda sebagai salah satu solusi meminimalkan bencana ekologi, seperti banjir dan longsor di kawasan Bandung Raya.

"Tersisa 10,53 hektare belum terbebaskan," kata Aher di Bandung pada Ahad, 25 maret 2018.

Sejak 2010, kata Aher, Pemerintah Provinsi Jawa Barat membebaskan tanah enclave (lahan pihak ketiga) dalam kawasan Tahura seluas 15,57 hektare. Sedangkan tanah di luar kawasan yang berbatasan langsung dengan Tahura hingga 2017 telah dibebaskan sekitar 11,3 hektare.

Baca: Banjir Bandang Cicaheum Akibat Rusaknya Kawasan Bandung Utara

Banjir bandang melanda kawasan Cicaheum pada Selasa, 20 Maret 2018, sekitar pukul 16.30. Banjir yang membawa lumpur menyebabkan ruas jalan di Cicaheum, atau tepatnya 100 meter dari Terminal Cicaheum, lumpuh total. Penyebab banjir ini diperkirakan bukan hanya hujan, melainkan juga alih fungsi lahan di kawasan Bandung Utara (KBU).

Advertising
Advertising

Menurut Aher, banjir bandang yang terjadi di Kota Bandung pada pekan lalu terjadi akibat run off aliran permukaan dari vegetasi kawasan Bukit Bintang hingga Manglayang kurang rapat. Sehingga, kata dia, perluasan area Tahura di kawasan tersebut dapat menyerap banyak air hujan.

Baca: BMKG: Hujan Ekstrem Pemicu Banjir Bandang Cicaheum Bisa Berulang

Kawasan ini pun direncanakan memiliki luas total 2.750 hektare yang membentang dari Dago sampai Jatinangor, sehingga tambahan lahan Tahura itu akan menjadi green belt. "Bisa dibayangkan kalau 2.750 hektare itu menjadi hutan, bisa menyerap 75 persen setiap hujan yang jatuh," kata Aher.

Selain itu, Pemprov Jawa Barat mengimbau pemerintah kota dan kabupaten sebagai pemberi izin lapangan terus melakukan pengawasan kepada pengembang yang mendirikan bangunan atau tempat wisata. Contohnya, pemerintah dapat menginstruksikan membangun zero run off dengan membuat embung, sumur resapan, dan biopori. "Maka itu harus diawasi betul pemerintah kota dan kabupaten dalam pelaksanaannya," kata Aher.

Ia mengatakan pemberian izin pembangunan di KBU juga harus lebih selektif karena kalau hitungannya daya dukung dan daya tampung, pembangunan di KBU semestinya sudah harus dihentikan.

Baca: Kesaksian Warga Saat Banjir Bandang Cicaheum Terjadi

Berita terkait

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

14 jam lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

5 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

6 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

6 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

7 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

7 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

8 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

8 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

9 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

9 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya