Mengapa Emha Ainun Emoh Bertemu Tokoh di Tahun Politik

Minggu, 25 Maret 2018 07:32 WIB

Emha Ainun Najib atau biasa disapa Cak Nun. ANTARA/Noveradika

TEMPO.CO, YOGYAKARTA - Budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun mengaku lagi ingin menghindari pertemuannya dengan banyak tokoh di tahun politik 2018-2019 ini. Tokoh yang dimaksud, terutama dari partai politik.

“Tahun politik ini, kami menghindarlah, jangan sampai tokoh-tokoh politik itu sampai datang ke sini" kata Emha Ainun Nadjib saat ditemui di Yogya, Jumat 23 Maret 2018. Emha menegaskan lebih konkrit, yang dimaksud, para tokoh politik itu mendatangi rumahnya di Yogya.

Emha menuturkan hal yang sudah-sudah. Selama ini, bukan menjadi rahasia, mendekati tahun-tahun politik, biasanya para tokoh dan petinggi partai politik di Indonesia kerap menyambangi kediaman Cak Nun yang merangkap sebagai sanggar seni di kampung Kadipiro Yogya itu. Baik dalam rombongan kecil atau besar dengan dalih silaturahmi dan berdikusi persoalan kebangsaan.

“Meskipun saya bersahabat baik secara manusia dengan para tokoh itu, tapi tahun politik ini tidak dululah (bertemu),” ujarnya.

BACA: Emha Ainun: Syiah dan Sunni Ibarat Pecel dan Rawon

Advertising
Advertising

Cak Nun tak mau bertemu karena ia merasa belum bisa mengajak para elit partai politik itu dalam sepemikiran tentang kebangsaan.“Wong berpikirnya (para elit itu) masih ‘bangsa untukmu’, bukan ‘kamu untuk bangsa’, sudah salah sejak dalam pemikiran, ya sudah,” ujarnya.

Cak Nun pun menilai, ketika pemikiran para elit politik masih untuk kepentingan kelompok dan golongannya, Indonesia sulit berubah.“Harus butuh revolusi dari atas maupun bawah dulu,” ujarnya.

Ia juga menyoroti aksi serang antarpolitikus di sosial media. Menurut dia, sistem dan dinamika perpolitikan yang terbangun di Indonesia saat ini diibaratkan permainan sepakbola yang aturannya sudah tidak lagi jelas. Tak jelasnya dinamika politik Indonesia inilah yang menurut Cak Nun selalu memicu polemic. Karena masing-masing politisi masih saling berpihak ke kelompok masing-masing. Jadi apapun bisa disalahkan.

BACA: Cara Emha Ainun Najib Memaknai Pidato Prabowo

“Kita butuh pemimpin yang bener, yang tak berpihak golongan A atau B, tapi sepertinya masyarakat juga sudah lupa butuh pemimpin yang tak berpihak,” ujarnya.

Ketidakjelasan arah politik inilah yang membuat Cak Nun malas ikut campur dalam polemic politik yang terjadi di Indonesia.

“Aku tak gawe lapangan dewe sing bener wae, mainke sing bener (Saya bikin lapangan sendiri saja, memainkan yang benar saja),” ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Tim Hukum AMIN Sebut Politisasi Bansos Pengaruhi Kemenangan Prabowo-Gibran, Apa Kata Pengamat dan Jokowi?

33 hari lalu

Tim Hukum AMIN Sebut Politisasi Bansos Pengaruhi Kemenangan Prabowo-Gibran, Apa Kata Pengamat dan Jokowi?

Dugaan guyuran bansos menjelang Pemilu 2024 beri dampak kemenangan pasangan Prabowo-Gibran. Ini kata tim hukum AMIN, pengamat, hingga Jokowi.

Baca Selengkapnya

Isuzu Optimistis Penjualan 2024 Tetap Tumbuh, Meskipun Ada Kekhawatiran Tahun Politik

26 Januari 2024

Isuzu Optimistis Penjualan 2024 Tetap Tumbuh, Meskipun Ada Kekhawatiran Tahun Politik

PT Isuzu Astra Motor Indonesia optimistis bahwa capaian penjualannya pada 2024 tetap tumbuh.

Baca Selengkapnya

Ekonom: Investasi Tumbuh Setelah Ada Susunan Kabinet Baru, Posisi Menteri Ekonomi Jadi Pertimbangan

10 Januari 2024

Ekonom: Investasi Tumbuh Setelah Ada Susunan Kabinet Baru, Posisi Menteri Ekonomi Jadi Pertimbangan

Ekonom yang juga Direktur Celios Bhima Yudhistira mengatakan posisi menteri baru di bidang ekonomi akan menjadi pertimbangan utama bagi para investor.

Baca Selengkapnya

Singgung Kasus Korupsi Bansos, Ekonom: Bukti Bansos Berupa Barang Cenderung Dikorupsi

8 Januari 2024

Singgung Kasus Korupsi Bansos, Ekonom: Bukti Bansos Berupa Barang Cenderung Dikorupsi

Ekonom dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet menanggapi soal dugaan politisasi bantuan sosial atau bansos di tahun politik.

Baca Selengkapnya

Anggaran Bansos 2024 Melonjak, IBC Sebut 5 Potensi Politisasi Bansos di Tahun Politik

7 Januari 2024

Anggaran Bansos 2024 Melonjak, IBC Sebut 5 Potensi Politisasi Bansos di Tahun Politik

Direktur Eksekutif IBC Arif Nur Alam menilai potensi politisasi bansos pada tahun politik sangat besar karena anggaran bansos melonjak tajam.

Baca Selengkapnya

Jualan Bansos di Tahun Politik

6 Januari 2024

Jualan Bansos di Tahun Politik

Politikus memanfaatkan program bansos yang berasal dari anggaran negara dalam kampanye politik.

Baca Selengkapnya

Ekonom Kritik Janji Ganjar Hapus Utang Petani: Hanya Muncul di Tahun Politik

5 Januari 2024

Ekonom Kritik Janji Ganjar Hapus Utang Petani: Hanya Muncul di Tahun Politik

Ekonom Rendy Manilet menanggapi janji capres Ganjar Pranowo yang akan melakukan pemutihan utang dan kredit macet petani.

Baca Selengkapnya

Selamat Datang Otoritarianisme Elektoral

31 Desember 2023

Selamat Datang Otoritarianisme Elektoral

Menurut para ahli politik, ini zaman otoritarianisme elektoral. Di banyak negara otoritarianisme menguat berbungkus demokrasi.

Baca Selengkapnya

Juru Bicara Sri Mulyani Tanggapi Penangkapan Jubir Timnas AMIN karena Kasus Pajak

28 Desember 2023

Juru Bicara Sri Mulyani Tanggapi Penangkapan Jubir Timnas AMIN karena Kasus Pajak

Juru Bicara Sri Mulyani, Yustinus Prastowo, angkat bicara soal penangkapan Jubir Timnas AMIN Indra Charismiadji yang disebut terbelit kasus pajak.

Baca Selengkapnya

Ekonom Prediksi Ekonomi di Tahun Pemilu 2024 Bakal Stagnan: Bahkan Mungkin Sedikit Melambat

28 Desember 2023

Ekonom Prediksi Ekonomi di Tahun Pemilu 2024 Bakal Stagnan: Bahkan Mungkin Sedikit Melambat

Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2024 bakal stagnan, atau bahkan sedikit melambat. Kenapa?

Baca Selengkapnya