PDIP Minta Gamawan Fauzi Menjelaskan Akar Korupsi E-KTP

Kamis, 22 Maret 2018 15:22 WIB

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto ketika berkunjung ke kantor The Wahid Institute, Menteng, Jakarta Pusat, 5 Februari 2018. Tempo/Zara

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Hasto Kristiyanto meminta mantan Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, menjelaskan dengan gamblang akar persoalan korupsi kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP). Penjelasan Gamawan, kata Hasto, penting karena bagian dari tanggung jawab moral politik kepada rakyat.

"Sebab, pemerintahan tersebut pada awal kampanyenya menjanjikan 'Katakan TIDAK pada korupsi', dan hasilnya begitu banyak kasus korupsi yang terjadi," kata Hasto dalam keterangan tertulis, Kamis, 22 Maret 2018.

Baca: Setya Novanto: Ada Uang E-KTP ke Puan Maharani dan Pramono Anung

Dengan penjelasan Gamawan, menurut Hasto, rakyat bisa menilai dan mengetahui akar dari persoalan korupsi tersebut. Permintaan Hasto disampaikan setelah terdakwa korupsi e-KTP, Setya Novanto, mengaku tahu adanya aliran duit ke politikus PDIP.

Setya menyebut politikus PDIP yang menerima aliran uang e-KTP ialah Puan Maharani dan Pramono Anung. Setya mengaku mendapat keterangan mengenai hal itu dari pengusaha Made Oka Masagung saat berkunjung ke rumahnya.

Ketika itu, baik Puan maupun Pramono masih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat. “Itu untuk Puan Maharani US$ 500 ribu dan Pramono Anung US$ 500 ribu,” kata Setya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Kamis siang.

Lihat: Puan Maharani Disebut Terima Duit E-KTP, PDIP: Kami Siap Diaudit

Hasto menuturkan konsepsi e-KTP yang disampaikan PDIP di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berbeda. Sebab, kata dia, PDIP mengusulkan e-KTP bukan pada pendekatan proyek, melainkan pendekatan integrasi data. Integrasi data itu meliputi data pajak, data Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), data kependudukan, dan hasil integrasi data yang divalidasi melalui sistem single identity number.

Sistem tersebut juga diintegrasikan dengan rumah sakit, puskesmas, hingga ke dokter kandungan dan bidan. Dengan demikian, menurut Hasto, saat sistem tersebut diberlakukan, jika ada bayi yang lahir, secara otomatis langsung mendapatkan kartu single identity number. "Itulah konsepsi kami, yang bertolak belakang dengan konsepsi pemerintah (saat itu)," kata Hasto.

Berita terkait

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

10 menit lalu

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

Siapa saja 4 nama yang diusulkan PDIP di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi

15 menit lalu

Ini Alasan Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi

Mantan calon presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo, menyatakan tidak akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Ganjar menyampaikan sikap itu dalam acara halalbihalal sekaligus pembubaran Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud di Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo Deklarasi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

47 menit lalu

Ganjar Pranowo Deklarasi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pranowo memilih menjadi oposisi pemerintahan Prabowo guna menegakkan mekanisme pemeriksaan dan keseimbangan terhadap kebijakan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Gibran Dukung Presidential Club Usulan Prabowo: Satukan Mantan Pemimpin

16 jam lalu

Gibran Dukung Presidential Club Usulan Prabowo: Satukan Mantan Pemimpin

Rencana Prabowo membentuk presidential club didukung oleh Gibran. Ia mengatakan pembentukan klub itu untuk menyatukan para pemimpin negeri ini.

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

20 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Akui Jalin Komunikasi Dengan PDIP, Khofifah: Relatif, Belum Pasti Mendukung

21 jam lalu

Akui Jalin Komunikasi Dengan PDIP, Khofifah: Relatif, Belum Pasti Mendukung

Khofifah menaakui menjalin komunikasi dengan PDIP. Namun ia mengatakan, belum pasti partai itu memberikan rekomendasi dukungan.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

23 jam lalu

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

Teguh Prakosa memastikan bakal ikut serta dalam Pilkada 2024 sebagai calon wali kota Solo. Berikut rekam jejak pria yang sempat mendampingi Gibran.

Baca Selengkapnya

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

1 hari lalu

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

Demokrat menilai perlu ada partai yang menjadi oposisi di pemerintahan baru agar terjadi mekanisme checks and balances.

Baca Selengkapnya

Teguh Prakosa Daftar Maju Pilkada Solo dari PDIP

1 hari lalu

Teguh Prakosa Daftar Maju Pilkada Solo dari PDIP

Teguh Prakosa akan menyerahkan syarat pendaftaran tahap penjaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota di PDIP Kota Solo pada 18 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

2 hari lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya