Di Selandia Baru, Jokowi Ungkap Alasannya Kerap ke Papua

Reporter

Vindry Florentin

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 20 Maret 2018 09:54 WIB

Presiden Joko Widodo atau disapa Jokowi jalan pagi bersama 18 anak muda Indonesia yang tergabung dalam Indonesia - Australia Youth Interfaith Dialogue di Sydney, Australia, Sabtu, 17 Maret 2018

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bercerita banyak tentang pembangunan di Papua saat bertemu dengan warga negara Indonesia (WNI) di Selandia Baru. Dia juga membeberkan kisahnya saat berkunjung ke sana.

Cerita ini mengalir setelah WNI asal Papua yang tinggal di Selandia Baru, Fransiscus Orlando, bertanya kepada Jokowi. "Bapak Presiden, apa yang menjadi motivasi Bapak sehingga begitu sering datang ke Papua?" ujarnya di Amopura Gathering, Museum Te Papa, pada Senin, 19 Maret 2018, seperti dilansir keterangan tertulis Istana.

Baca juga: Bicara Pentingnya Trans Papua, Jokowi: Ini Kayak Telur dan Ayam

Jokowi mengatakan kedatangannya dipicu rasa ingin tahu. Sebagai pemimpin, dia ingin melihat kondisi masyarakat dan infrastruktur di sana, tidak hanya dari laporan. Sebab, menurut dia, Indonesia timur terlalu lama dilupakan dan kurang diperhatikan.

"Satu setengah bulan setelah dilantik, saya langsung terbang ke Papua," ucap Jokowi. Papua merupakan provinsi yang paling sering dia kunjungi. Hingga saat ini, sudah tujuh kali dia datang.

Advertising
Advertising

Jokowi menuturkan perjalanan dari Jakarta ke Papua butuh waktu enam jam. Meski jauh, dia merasa kedatangan langsung diperlukan karena Papua harus diperhatikan.

Presiden pun berbagi pengalamannya ketika berkunjung ke Kabupaten Nduga di Papua yang merupakan salah satu daerah tertinggal. "Waktu itu, oleh Panglima TNI, saya tidak diperbolehkan ke sana, karena itu daerah paling rawan," katanya. Perjalanan dari Wamena ke Nduga butuh empat hari empat malam lewat jalur darat menembus hutan. Dia pun akhirnya menggunakan helikopter.

Baca juga: Jokowi Targetkan Papua Terang Benderang pada 2018

Di Kabupaten Nduga, Papua, ucap dia, tak ada aspal 1 meter pun. "Inilah yang membuat saya sedih sekali. Inilah motivasi saya, agar infrastruktur dan SDM di sana sama dengan provinsi-provinsi lain," ujarnya.

Acara bertemu dengan WNI ini adalah agenda terakhir dalam kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Selandia Baru. Setelahnya, Presiden dan Ibu Negara Iriana Widodo bersama rombongan kembali ke Tanah Air. Presiden tiba di Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Selasa, 20 Maret 2018, pukul 04.50 WIB.

Berita terkait

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

2 menit lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

3 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

6 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

16 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

16 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

18 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

20 jam lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

22 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

22 jam lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

23 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya