Fadli Zon Sebut Poros Ketiga di Pilpres 2019 Sulit Terbentuk

Senin, 12 Maret 2018 15:39 WIB

Fadli Zon. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai poros ketiga dalam pemilihan presiden 2019 (pilpres 2019) sulit terbentuk. Menurut dia, pilpres 2019 hanya akan diikuti dua calon, yaitu Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

"Prediksi saya dari awal memang akan head-to-head. Hanya ada dua calon, rematch atau two horse race, sulit untuk terbentuknya poros ketiga," kata Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 12 Maret 2018. Menurut dia, nama Prabowo dan Jokowi sudah terlalu kuat untuk maju dalam pilpres 2019.

Baca: Fadli Zon: Gerindra Siap Hadapi Pilpres 2019 dengan Banyak Poros

Fadli, yang juga Wakil Ketua DPR, berpendapat posisi poros ketiga bakal lemah, baik dari kultur, platform, maupun komunikasi politiknya. "Menurut saya, hanya akan ada dua calon, walaupun yang namanya politik apa saja bisa terjadi," ujarnya.

Wacana poros ketiga muncul karena Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Demokrat, dan Partai Amanat Nasional ingin mengusung calon alternatif dalam pilpres. Ketiga partai ini adalah partai yang belum memutuskan apakah akan mendukung Joko Widodo yang resmi diusung PDI Perjuangan atau Prabowo Subianto yang kemungkinan diusung Partai Gerindra.

Dalam Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat, Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono memberi sinyal bakal ikut mendukung Joko Widodo dalam pilpres 2019. Syaratnya jika koalisi memiliki kesamaan visi-misi dengan Demokrat, faktor kepercayaan, serta platform partai koalisi.

Baca: Soal Poros Ketiga untuk Pilpres, Berikut Saran Pengamat Pemilu

Advertising
Advertising

Fadli Zon menilai ucapan SBY belum menjadi keputusan akhir mengenai koalisi mengusung Jokowi. "Demokrat juga belum mengambil keputusan, baru memberikan sinyal," katanya. Ia menyebutkan masih akan berkomunikasi dengan sejumlah partai, termasuk Demokrat, PKB, dan PAN, untuk menjajaki kemungkinan koalisi.

Adapun Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengatakan munculnya poros ketiga masih memungkinkan meskipun sulit. Zulkifli pun pesimistis koalisi poros ketiga muncul. "Saya bilang dua poros, tapi kalau ada ketiga, itu perlu ada keajaiban," tuturnya.

Berita terkait

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

6 hari lalu

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

Sengketa Pilpres 2024 tengah dibacakan MK. Pada PHPU 2019, putusan MK menolak seluruh permohonan Prabowo - Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

7 hari lalu

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

MK akan membacakan putusan sengketa Pilpres 2024 pada Senin, 22 April 2024. Seperti apa putusan MK terkait sengketa Pilpres 2014 dan 2019?

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

32 hari lalu

Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, memimpin pertemuan bilateral yang penting dengan Delegasi Parlemen Myanmar dalam Pengasingan di Sidang Parlemen Dunia (IPU) di Jenewa, Swiss.

Baca Selengkapnya

Delegasi BKSAP DPR Jadi Pemantau Pemilihan Presiden Rusia

40 hari lalu

Delegasi BKSAP DPR Jadi Pemantau Pemilihan Presiden Rusia

Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon menjadi Observer Internasional Pemilu Presiden Rusia 15-17 Maret 2024 di Moskow

Baca Selengkapnya

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

40 hari lalu

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Di Pilpres 2014, KPU melakukan rekapitulasi suara pada sore hari, sementara Pilpres 2019 rekapitulasi suara dilakukan pada waktu dini hari.

Baca Selengkapnya

Jejak Yusril Ihza Mahendra dalam Sengketa PHPU: Pilpres 2019 Lawan Prabowo, Pilpres 2024 Bela Prabowo

20 Februari 2024

Jejak Yusril Ihza Mahendra dalam Sengketa PHPU: Pilpres 2019 Lawan Prabowo, Pilpres 2024 Bela Prabowo

Yusril Ihza Mahendra pada Pilpres 2019 bela Jokowi, dan pada Pilpres 2024 menjadi tim hukum Prabowo. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Sengketa Pilpres 2024 Bakal Maju ke MK? Begini Jejak PHPU Saat Pilpres 2019

20 Februari 2024

Sengketa Pilpres 2024 Bakal Maju ke MK? Begini Jejak PHPU Saat Pilpres 2019

Pilpres 2024 tampaknya akan disengketakan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Sengketa Pilpres terjadi juga pada Pilpres 2019, seperti apa?

Baca Selengkapnya

Yusril Ihza Mahendra Pimpin Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK, Dulu Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin Saat Pilpres 2019

20 Februari 2024

Yusril Ihza Mahendra Pimpin Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK, Dulu Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin Saat Pilpres 2019

Yusril Ihza Mahendra pimpin tim pembela Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 untuk hadapi sengketa di MK. Pilpres 2019, ia kuasa hukum Jokowi-Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Kompetitor Jadi Kolaborator, Kilas Balik Persaingan Prabowo-Jokowi saat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

18 Februari 2024

Kompetitor Jadi Kolaborator, Kilas Balik Persaingan Prabowo-Jokowi saat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Kilas balik rivaitas Prabowo dan Jokowi saat Pemilu 2014 dan Pemilu 2019. Akhiornya, kompetitor jadi kolaborator.

Baca Selengkapnya

Real Count KPU Sementara: Ravindra Airlangga Ungguli Fadli Zon dan Adian Napitupulu

17 Februari 2024

Real Count KPU Sementara: Ravindra Airlangga Ungguli Fadli Zon dan Adian Napitupulu

Ravindra Airlangga mengungguli Fadli Zon dan Adian Napitulu dalam real count KPU sementara untuk Dapil Jabar V. Berikut perolehan suara sementaranya.

Baca Selengkapnya