Cabut Ketentuan Cadar, UIN Sunan Kalijaga: Agar Air Tak Keruh

Senin, 12 Maret 2018 14:07 WIB

Pro kontra terkait pemakaian cadar di lingkungan kampus, UIN Sunan Kalijaga, Sleman, Yogyakarta membuat perhatian banyak pihak. Seperti halnya di lingkungan Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta juga melakukan pendataan. Salah satu mahasiswi ini tak kuat menahan tangis saat mengungkapkan perasaannya.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Rektorat Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta, membenarkan kabar pencabutan surat pendataan mahasiswi bercadar yang belakangan menuai polemik. “Ketentuan soal pendataan mahasiswi bercadar itu dicabut karena (polemik) yang berkembang di masyarakat tidak kondusif,” kata Wakil Rektor III UIN Sunan Kalijaga Waryono di ruang kerjanya, Senin, 12 Maret 2018.

Surat tanggal 10 Maret 2018 terbit untuk membatalkan surat resmi tentang pendataan mahasiswi yang bercadar yang dikeluarkan pada 28 Februari 2018. Menurut Waryono, ketentuan pendataan mahasiswa bercadar justru tak sesuai dengan yang diharapkan pihak kampus, yakni mendidik mahasiswa ke arah lebih baik dan terhindar dari paham atau bibit radikalisme.

Baca:
Rektor UIN Disebutkan Mencabut Larangan...
Ketua MUI Pertanyakan Alasan UIN Sunan...

Rektor UIN Sunan Kalijaga Yudian Wahyudi sebelumnya menyatakan kampus akan mengeluarkan mahasiswi yang nekat menggunakan cadar jika sudah tujuh kali diperingatkan dan dibina. “Ada 41 mahasiswi yang kami data, mereka yang mengenakan cadar dari berbagai fakultas di kampus UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta," kata dia, di Yogyakarta, Senin, 5 Maret 2018.

Kampus mengkaji ulang ketentuan pendataan itu dan menyiapkan strategi yang lebih lunak dan terstruktur untuk pembinaan mahasiswa ke depan. Rektorat berpegang pada falsafah Jawa, dapat ikan tanpa harus memperkeruh airnya. “Lha ini sudah ikannya enggak dapat airnya butek pula.”

Baca juga:
Muhammadiyah Menentang Larangan Cadar di...
Tahun Politik, Jokowi Didesak Selesaikan...

Advertising
Advertising

Waryono membantah jika pencabutan ketentuan pendataan mahasiswi bercadar itu karena tekanan atau intervensi berbagai pihak maupun instruksi pemerintah, mengingat UIN Sunan Kalijaga merupakan institusi pendidikan negeri. “Aturan berpakaian ini dipahami sebagai otonomi kampus, tidak boleh siapa pun intervensi, pemerintah tidak ikut campur,” ujarnya.

Beberapa saat setelah ketentuan soal cadar menjadi polemik, kampus itu sempat didatangi organisasi kemasyarakatan Forum Umat Islam (FUI) Yogya. Namun Waryono menuturkan, FUI saat itu datang baik-baik dan hanya menanyakan kejelasan ketentuan itu.

Berita terkait

Rektor UIN Yogya Larang Festival Keadilan, Pakar Hukum Tata Negara: Persis Orde Baru

11 Desember 2023

Rektor UIN Yogya Larang Festival Keadilan, Pakar Hukum Tata Negara: Persis Orde Baru

Pada era Orde Baru, larangan itu melalui NKK/BKK. Kini dilakukan melalui kebijakan rektor.

Baca Selengkapnya

Rektor UIN Yogyakarta Larang Festival Keadilan Berisi Kritik terhadap Pemerintah

11 Desember 2023

Rektor UIN Yogyakarta Larang Festival Keadilan Berisi Kritik terhadap Pemerintah

Rektor UIN Yogyakarta Al Makin meminta pembatalan acara. "Bahaya," kata dia dalam pesan singkat soal alasan pembatalan itu.

Baca Selengkapnya

Deretan Artis Indonesia yang Memutuskan untuk Bercadar, Paling Baru Ratu Rizky Nabila

4 Agustus 2023

Deretan Artis Indonesia yang Memutuskan untuk Bercadar, Paling Baru Ratu Rizky Nabila

Simak artis Indonesia yang istiqomah memutuskan untuk bercadar dan memperdalam ilmu agama islam. Ada yang bercadar setelah suaminya meninggal.

Baca Selengkapnya

Disertasi Romo Anthonius di UIN Yogya, Rektor: Perspektif Baru di Luar Dominasi Jawa

10 Juni 2023

Disertasi Romo Anthonius di UIN Yogya, Rektor: Perspektif Baru di Luar Dominasi Jawa

Disertasi berjudul Interaksi Agama dan Tradisi Lokal memberi perspektif baru tentang persinggungan Katolik dan Islam yang dominan di Jawa.

Baca Selengkapnya

Cerita Romo Anthonius Rampungkan Disertasi di UIN Yogyakarta, Sempat Terkendala Pandemi

10 Juni 2023

Cerita Romo Anthonius Rampungkan Disertasi di UIN Yogyakarta, Sempat Terkendala Pandemi

Romo Katolik Anthonius Michael menuai pujian karena menulis disertasi yang menghubungkan agama lokal Suku Toraja, Katolik, dan Islam.

Baca Selengkapnya

Belasan Praktisi dan Akademisi Yogyakarta Ikuti Dialog Antarkota se-Asia Tenggara di Bangkok

31 Mei 2023

Belasan Praktisi dan Akademisi Yogyakarta Ikuti Dialog Antarkota se-Asia Tenggara di Bangkok

Belasan praktisi dan akademisi dari Yogyakarta mengikuti kegiatan Dialog Antarkota se-Asia Tenggara atau Dialogue Cities Southeast Asia di Bangkok, Thailand mulai Minggu, 28 Mei 2023 sampai Selasa, 30 Mei 2023.

Baca Selengkapnya

Kritik Oligarki Politik Jelang Pemilu 2024, Guru Besar Sejumlah Kampus Di Yogya Keluarkan Seruan

20 Mei 2023

Kritik Oligarki Politik Jelang Pemilu 2024, Guru Besar Sejumlah Kampus Di Yogya Keluarkan Seruan

Sejumlah guru besar lintas universitas di Yogyakarta keluarkan seruan kepada masyarakat, elit politik dan tokoh masyarakat menjelang Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Minat Kuliah di Maroko? Dapatkan Beasiswa Ini, Berikut Waktu Pendaftarannya

17 Mei 2023

Minat Kuliah di Maroko? Dapatkan Beasiswa Ini, Berikut Waktu Pendaftarannya

Moroccan Agency for International Cooperation melalui Kedutaan Maroko mengadakan program beasiswa untuk 30 pelajar yang ingin berkuliah di Maroko.

Baca Selengkapnya

Aturan Hijab di Iran: Ancam Penganjur Wanita Buka Hijab dengan Hukuman Berat hingga Tutup Ratusan Bisnis

18 April 2023

Aturan Hijab di Iran: Ancam Penganjur Wanita Buka Hijab dengan Hukuman Berat hingga Tutup Ratusan Bisnis

Iran semakin keras dalam menerapkan aturan hijab bagi wanita. Pihak berwenang bahkan mengancam dan menutup ratusan bisnis akibat melanggar

Baca Selengkapnya

Iran Ancam Hukum Berat Penganjur Wanita Buka Hijab

16 April 2023

Iran Ancam Hukum Berat Penganjur Wanita Buka Hijab

Iran mengancam pihak yang menganjurkan wanita membuka hijab dengan hukuman lebih berat dan tidak bisa banding.

Baca Selengkapnya