Ketika Cendana Merayakan Bulan Soeharto untuk Indonesia
Reporter
Antara
Editor
Widiarsi Agustina
Minggu, 11 Maret 2018 19:22 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -- Sebulan terakhir ini, Keluarga Soeharto mengelar acara yang bertajuk Bulan Soeharto untuk mengenang jasa Presiden kedua Indonesia. Acara dengan aneka kegiatan itu digelar di Yogyakarta dan Jakarta dan perayaan puncaknya dilakukan hari ini, Minggu 11 Maret 2018. Pada tanggal ini pula, 52 tahun lalu, Soeharto menerima Supersemar atau Surat Perintah Sebelas Maret.
"Kami memperingati apa yang sudah dibuat Pak Harto untuk bangsa ini." kara Siti Hediyati atau biasa disapa Titiek Soeharto di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Minggu 11 Maret 2018. " Jadi kami melakukan kegiatan sosial, ini ada khitanan massal 200 anak, seminar, di TMII lomba keluarga, di Yogyakarta operasi katarak di dua tempat."
Menurut Titiek, keluarga Cendana mengenang Soeharto sebagai Bapak Pembangunan Indonesia dengan mengelar berbagai cara. Mereka bekerja sama dengan yayasan yang didirikan Soeharto juga mengadakan kegiatan penanaman 1.600 pohon sengon dan 2.500 tanaman produktif di DIY pada 2 Maret 2018.
BACA: Kalla Minta Soeharto Tetap Dihormati
Pesta rakyat dan pembangunan desa lestari juga dilakukan di Bantul dan Gunung Kidul.
Untuk di Jakarta, digelar khitanan massal, pameran foto, lomba mewarnai dan kuliner nasional yang digelar di TMII.
"Saya mewakili keluarga besar HM Soeharto berbahagia dan terharu atas adanya rangkaian kegiatan inisiatif yayasan yang seluruhnya memiliki manfaat langsung kepada masyarakat," ucap Titiek.
Menurut dia, Soeharto yang senantiasa didukung Ibu Tien sepanjang hidupnya didharmabaktikan untuk negara Indonesia dan kesejahteraan rakyat.
Ia menyebut ayahandanya merupakan pejuang sejati dengan keberhasilan pembangunan yang telah mendapat pengakuan dalam dan luar negeri. "Demikian banyaknya program pembangunan yang telah menunjukkan hasil selama kepemimpinan Soeharto sehingga beliau diberi gelar Bapak Pembangunan Indonesia," kata Titiek.
Selain Titiek, hadir dalam acara tersebut putri bungsu Soeharto, Siti Hutami Endang Adiningsih atau Mamiek Soeharto serta cucu-cucu Soeharto dan para pimpinan yayasan yang didirikan Soeharto.