Megawati: Makin Sulit Mencari Kader Politik Perempuan

Jumat, 9 Maret 2018 09:51 WIB

Massa Parade Juang Perempuan Indonesia saat melakukan damai memperingati Hari Perempuan Internasional di depan Gedung DPR RI, Jakarta, 8 Maret 2018. Aksi damai ini bertujuan untuk menyuarakan hak-hak perempuan, diantaranya menolak eksploitasi perempuan, menuntut akses perlindungan dan pemulihan bagi korban kejahatan seksual, serta upah yang layak. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Bandung - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengeluh makin sulit menemukan kader politik perempuan. “Kaum perempuan semakin surut di bidang politik,” kata Mega dalam orasi ilmiahnya saat menerima gelar doktor honoris causa dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri, Kamis, 8 Maret 2018.

Kondisi ini berbeda dengan keadaan sebelum kemerdekaan. Para ibu ikut berjuang bersama para lelaki. “Itu sangat kelihatan gairah dan elannya untuk berkiprah di bidang politik,” ucap Mega saat menerima gelar yang bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional. Akibatnya, partai kesulitan memenuhi kuota calon legislatif 30 persen perempuan.

Baca:
Megawati: Setelah Merdeka, Kaum Perempuan...
Keterwakilan 30 Persen Perempuan Tak...

“Saya selalu kesulitan memenuhi persyaratan pada calon anggota legislatif.” Padahal, ujar Presiden RI kelima itu, maksud dan niat untuk memberikan kuota 30 persen itu sangat baik. Landasan politiknya, tutur Mega, salah satunya berasal dari tulisan Presiden RI pertama Sukarno tahun 1928 berjudul Kongres Kaum Ibu.

Bung Karno menjelaskan, persoalan emansipasi perempuan tidak hanya sebatas persoalan persamaan hak serta derajat antara kaum laki-laki dan perempuan. Persoalan emansipasi bagian dari emansipasi bangsa, artinya keterlibatan dan kesadaran dari kaum perempuan untuk bersama-sama kaum laki-laki mewujudkan bangsa Indonesia yang merdeka. “Gagasan ini menjadi landasan saya untuk berpolitik,” katanya.

Simak: Hari Perempuan Internasional, Megawati Raih...

Megawati mengaku sering menemukan kader perempuan partainya yang aktif berpolitik tapi kemudian minta berhenti. Ia menanyakan soal itu kepada yang bersangkutan karena karier politiknya bagus. Jawaban kader itu membuat Mega kecewa. Kader tersebut mengatakan suaminya mengultimatum agar memilih antara suami dan karier politik. “Saya lalu lemes.” Ia tidak bisa bersuara, tidak bisa memberikan usul dan saran. “Itu sudah masuk ranah keluarga.”

Baca juga:
KPU Tak Verifikasi Keterwakilan Perempuan...
Partai Tetap Harus Usung 30 Persen Caleg...

Megawati menyarankan, masalah ini perlu diteliti lebih dalam. “Mengapa justru setelah kita punya konstitusi, hak kita sama, di lapangan justru makin sulit,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Mega menyampaikan ucapan selamat kepada perempuan Indonesia dan perempuan di seluruh dunia pada Hari Perempuan Internasional, Kamis, 8 Maret 2018.

Berita terkait

Beda Pendapat Ketum Projo dan Gibran soal Wacana Jokowi Bertemu Mega

16 hari lalu

Beda Pendapat Ketum Projo dan Gibran soal Wacana Jokowi Bertemu Mega

Gibran berharap masih ada peluang untuk pertemuan Jokowi dan Megawati. Sementara Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi meragukan pertemuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Amicus Curiae Megawati, Gibran Belum Tahu hingga Dianggap Tak Tepat oleh Otto Hasibuan

17 hari lalu

Amicus Curiae Megawati, Gibran Belum Tahu hingga Dianggap Tak Tepat oleh Otto Hasibuan

Megawati Soekarnoputri menyerahkan surat Amicus Curiae atau Sahabat Pengadilan ke Gedung MK pada Selasa, 16 April 2024

Baca Selengkapnya

Kirim Surat Amicus Curiae ke MK, Megawati Menyitir Ucapan RA Kartini

18 hari lalu

Kirim Surat Amicus Curiae ke MK, Megawati Menyitir Ucapan RA Kartini

Megawati mengirimkan surat Amicus Curiae ke MK. Bertuliskan tangan, Mega menyitir perkataan RA Kartini. Begini isinya.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Prabowo Bisa Redam Tensi setelah Pemilu 2024, Apa Alasannya?

18 hari lalu

Pengamat Sebut Prabowo Bisa Redam Tensi setelah Pemilu 2024, Apa Alasannya?

Prabowo Subianto dinilai bisa melakukan rekonsiliasi dengan Megawati Soekarnoputri.

Baca Selengkapnya

Soal Peluang Jokowi Bertemu Megawati, Para Pengamat Politik Bilang Begini

20 hari lalu

Soal Peluang Jokowi Bertemu Megawati, Para Pengamat Politik Bilang Begini

Rencana Jokowi bertemu Megawati Soekarnoputri mendapat tanggapan dari para pengamat politik. Apa pendapat mereka?

Baca Selengkapnya

Reaksi Relawan Jokowi Balas Hasto PDIP soal Halangan Bertemu Megawati

20 hari lalu

Reaksi Relawan Jokowi Balas Hasto PDIP soal Halangan Bertemu Megawati

Sejumlah relawan Jokowi membalas pernyataan Hasto PDIP yang menyebut Jokowi harus menemui anak ranting sebelum ke Megawati.

Baca Selengkapnya

4 Poin Deddy Sitorus soal Rencana Jokowi Bertemu Megawati: Gimik Politik Murahan hingga Temui Anak Ranting PDIP

20 hari lalu

4 Poin Deddy Sitorus soal Rencana Jokowi Bertemu Megawati: Gimik Politik Murahan hingga Temui Anak Ranting PDIP

Deddy Sitorus PDIP menyebut rencana Jokowi bertemu Megawati itu hanyalah gimik politik murahan. Dia juga membandingkan Jokowi dengan SBY.

Baca Selengkapnya

Politikus PDIP Sebut Jokowi Harus Temui Pengurus Anak Ranting Sebelum Megawati

21 hari lalu

Politikus PDIP Sebut Jokowi Harus Temui Pengurus Anak Ranting Sebelum Megawati

"Jokowi tanpa anak ranting PDIP tidak mungkin bisa seperti yang sekarang," kata dia.

Baca Selengkapnya

Soal Hasil Pilpres 2024, Jimly Asshidiqie dan Tito Karnavian Kompak Bilang Begini

22 hari lalu

Soal Hasil Pilpres 2024, Jimly Asshidiqie dan Tito Karnavian Kompak Bilang Begini

Jimly Asshidiqie dan Tito Karnavian kompak buka suara terkait hasil Pilpres 2024. Begini katanya.

Baca Selengkapnya

Bicara Pertemuan Prabowo-Megawati, Maruarar Sirait Singgung Rekonsiliasi Pemilu 2019

23 hari lalu

Bicara Pertemuan Prabowo-Megawati, Maruarar Sirait Singgung Rekonsiliasi Pemilu 2019

Maruarar Sirait menyebut pertemuan Prabowo-Megawati tinggal menunggu waktu.

Baca Selengkapnya