1.000 WNI Jadi Korban Penipuan Seleksi Universitas Al Azhar Kairo

Senin, 5 Maret 2018 12:07 WIB

Anggota DPR dari Fraksi Demokrat, Khatibul Umam Wiranu. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 1.000 orang calon mahasiswa baru asal Indonesia diduga menjadi korban penipuan untuk masuk Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir. Modusnya adalah para mahasiswa itu dijanjikan bisa lolos ke Universitas Al Azhar tanpa melalui jalur tes.

“Kasus camaba (calon mahasiswa baru) sekarang ini masuk katagori “terjun bebas” tanpa melewati proses di (Kemendag) Kementrian Agama RI," kata anggota Komisi VIII DPR Khatibul Umum Wiranu saat dihubungi Tempo, Senin 5 Maret 2018.

Menurut Khatibul, para calon mahasiswa ini datang ke Kairo karena mungkin terpengaruh orang-orang yang menjanjikan dapat langsung diterima di Al Azhar tanpa mengikuti proses selesi dan prosedur masuk universitas itu yang telah ditetapkan bersama antara pemerintah RI melalui Kementerian Agama. "Dan jumlah mereka sangat banyak,” kata politikus Partai Demokrat tersebut.

Baca juga: Empat Mahasiswa Al Azhar Utusan Sambas Kelaparan di Mesir

Menurut Khatibul, prosedur untuk masuk ke Al Azhar yang dilakukan secara resmi ialah melalui tes yang diadakan Kemenag bersama asosiasi alumni Al Azhar.

Advertising
Advertising

Akibat penipuan ini para calon mahasiswa itu hidup terkatung-katung di Mesir. Persoalan lain adalah mereka tak punya izin tinggal di Mesir. Bahasa juga menjadi persoalan karena mereka yang menjadi korban itu ternyata tak mempunyai standar dalam berbahasa Arab.

Khatibul menduga kasus semacam ini sudah menjadi modus setiap tahunnya. Oknum meminta biaya dalam jumlah tertentu kepada sebagian bakal calon mahasiswa yang dikirim secara non prosedural ini.

“Kami mengimbau KBRI di Kairo bekerja sama dengan polisi setempat, serta pihak Kemenag bersama Kepolisian RI untuk mengusut dugaan penipuan dan tindak pidana perdagangan orang yang dilakukan sejumlah oknum WNI terhadap para bakal calon mahasiswa baru ini,” kata Khatibul.

Menurut Khatibul, Komisi VIII DPR sudah berkoordinasi dengan KBRI di Kairo serta Kementerian Luar Negeri untuk mengusut kasus ini.

Baca juga: Kursus Bahasa Indonesia Dibuka di Al-Azhar Cairo

“Jika ini benar, maka pihak yang berwenang harus terus mengejar aspek pidana dari kasus ini, dan menindak aktor intelektual di balik pengiriman non prosedural dan penipuan terhadap para calon mahasiswa ini,” kata Khatibul.

FADIYA

Berita terkait

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

17 jam lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

1 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

3 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

6 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

13 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

16 hari lalu

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.

Baca Selengkapnya

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

19 hari lalu

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.

Baca Selengkapnya

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

20 hari lalu

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.

Baca Selengkapnya

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

25 hari lalu

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.

Baca Selengkapnya