PDIP: Cawapres Jokowi Harus Bisa Dongkrak Suara

Sabtu, 24 Februari 2018 11:42 WIB

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo dalam Rapat Kerja Nasional PDIP di Grand Inna Beach Hotel, Bali, 23 Februari 2018. PDIP kembali mengusung Jokowi sebagai calon presiden dalam pemilu 2019. Dok/Istimewa.

TEMPO.CO, Denpasar – Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Andreas Hugo Pareira mengatakan partainya bakal berkomunikasi dengan koalisi partai pendukung pemerintah untuk membahas calon wakil presiden untuk mendampingi Joko Widodo (Cawapres Jokowi) dalam Pemilihan Presiden 2019. Menurut dia, koalisi kini harus didasari kesamaan platform antar-partai.

Menurut Andreas, penyelenggaraan pemilihan legislatif dan presiden yang serentak membuat kemungkinan koalisi berbeda dengan Pemilihan Umum 2014. “Partai-partai juga harus menghitung ketika memberikan dukungan, tidak sekedar untuk berkuasa atau nebeng berkuasa,” ujarnya di Grand Inna Beach Bali Hotel, Bali pada Sabtu, 24 Februari 2018.

Baca: Pencalonan Jokowi, PDIP: Untuk Dongkrak Kemenangan Pilkada 2018

Andreas mengatakan koalisi akan makin dinamis menjelang pendaftaran pemilihan presiden pada Agustus 2018. Ia mengatakan akan memperhitungkan aspek elektoral dan profesionalitas calon wakil presiden pendamping Jokowi.

Menurut dia, cawapres Jokowi harus mampu mendongkrak aspek elektoral Jokowi. “Aspek elektoral harus dipertimbangkan karena akan mendongkrak suara,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Spekulasi nama calon wakil presiden mencuat seiring dengan pencalonan kembali Jokowi dalam pilpres 2019. Sejumlah nama muncul dalam sejumlah survei seperti Gatot Nurmantyo, Agus Harimurti Yudhoyono, Sri Mulyani Indrawati, dan sejumlah nama lainnya.

Baca: Jokowi dan Prabowo di Pilpres, Pengamat: Yang Menarik Wapresnya

Sejumlah nama pun muncul dari internal partai pendukung. Misalnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, dan Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto, dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Koalisi yang tergabung bersama partai pendukung pemerintah adalah Golkar, Hanura, NasDem, PPP, PKB, PAN, dan PDIP.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan partainya akan melihat dinamika politik sebelum menentukan calon wakil presiden untuk Jokowi. Menurut dia, partainya akan mencari partai yang memiliki kesamaan visi dengan PDIP dan Jokowi. “Kami harus melihat bagaimana dinamika politik nasional dan konfigurasi politik nanti,” ujarnya.

Keputusan cawapres Jokowii, ujar Hasto, akan diambil oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Menurut dia, partainya akan berkomunikasi dengan sejumlah partai pasca-pengumuman mengusung kembali Jokowi dalam pilpres 2019. “Kami akan terus melakukan dialog setelah putusan diambil,” ujarnya.

Ia pun membuka ruang untuk partai koalisi pendukung pemerintah untuk mengusulkan sejumlah nama cawapres bagi Jokowi. “Tapi PDIP tak akan tergesa-gesa,” ujarnya. Menurut Hasto, keputusan cawapres Jokowi bakal diambil Megawati yang menerima mandat dari kongres untuk mengusung capres dan cawapres.

Berita terkait

Tim Hukum PDIP Beberkan Persiapan Sidang Perdana Lawan KPU di PTUN Besok

3 jam lalu

Tim Hukum PDIP Beberkan Persiapan Sidang Perdana Lawan KPU di PTUN Besok

PDIP menggugat KPU RI ke PTUN. Menyoal perubahan PKPU tanpa melalui proses di DPR.

Baca Selengkapnya

Saat Hakim MK Pertanyakan Caleg PKB yang Cabut Gugatan ke PDIP

5 jam lalu

Saat Hakim MK Pertanyakan Caleg PKB yang Cabut Gugatan ke PDIP

Kuasa hukum mengaku mendapat informasi pencabutan itu dari kliennya saat sidang MK tengah berlangsung.

Baca Selengkapnya

Soal Peluang Dukung Khofifah di Pilkada Jatim, Said Abdullah PDIP: Kami Sudah Duduk Bersama

19 jam lalu

Soal Peluang Dukung Khofifah di Pilkada Jatim, Said Abdullah PDIP: Kami Sudah Duduk Bersama

Said juga merespon soal adanya kabar pertemuan dengan Khofifah dengan secara tertutup.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Keunggulan Khofifah dari Risma di Pilkada Jatim, Apa Saja?

1 hari lalu

Pengamat Sebut Keunggulan Khofifah dari Risma di Pilkada Jatim, Apa Saja?

Posisi Risma sebagai kader PDIP dinilai mampu memberikan keuntungan bagi Khofifah di Pilkada Jatim.

Baca Selengkapnya

Ketum Projo Budi Arie Pastikan Jokowi Bukan Lagi Kader PDIP

1 hari lalu

Ketum Projo Budi Arie Pastikan Jokowi Bukan Lagi Kader PDIP

Ketika ditanya peluang Jokowi masuk partai lain, Budi Arie meminta publik menunggu. Dia juga bicara soal peluang Jokowi masuk Golkar.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

1 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

1 hari lalu

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

Jokowi jadi satu-satunya presiden Indonesia yang dipecat dari partai, inilah 5 Presiden Indonesia yang juga menjadi petinggi partai.

Baca Selengkapnya

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

1 hari lalu

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan safari politik setelah ditetapkan KPU sebagai presiden terpilih Pilpres 2024. Ke mana saja?

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

1 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

PDIP Minta Suara PSI di Papua Tengah Jadi Nol, Hakim Guntur Hamzah: Tunjukkan Buktinya

2 hari lalu

PDIP Minta Suara PSI di Papua Tengah Jadi Nol, Hakim Guntur Hamzah: Tunjukkan Buktinya

Hakim MK Guntur Hamzah menyoroti petitum atau permohonan PDIP yang ingin menjadikan perolehan suara PSI di DPRD Provinsi Papua Tengah menjadi nol.

Baca Selengkapnya