PDIP Calonkan Jokowi di Pilpres 2019, Kenapa Bursa Cawapres Seru?

Reporter

M Yusuf Manurung

Editor

Dwi Arjanto

Sabtu, 24 Februari 2018 06:27 WIB

Aktivis Koalisi Masyarakat Sipil Sebastian Salang, menunjukkan kemiripan desain gedung baru DPR dengan gedung parlemen di Chile. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta -Pengamat politik dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang menilai kemungkinan pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilihan Umum 2019 dan Pemilihan Presiden 2019 atau Pilpres 2019 akan menyisakan dua calon saja. Hal tersebut disampaikan menanggapi deklarasi partai PDI Perjuangan mengusung Joko Widodo atau Jokowi sebagai calon presiden.

Menurut Sebastian, salah satu penyebabnya karena banyak partai yang tergabung dalam koalisi pemerintahan Presiden Jokowi yakni Golkar, Hanura, NasDem, PPP, PKB dan PAN serta beberapa di antaranya telah menyatakan dukungan. Sebastian mengatakan, dengan fakta tersebut, maka kemungkinannya hanya ada satu calon diluar Jokowi untuk Pilpres 2019.

"Yang tertinggal itu PKS, Gerindra dan Demokrat, kalau itu yang terjadi pertarungan ya tinggal dua pasang lagi," katanya saat dihubungi Tempo, Jumat malam, 23 Februari 2018.
Baca : Begini Reaksi Jokowi ketika Ditanya soal Calon Wakil Presiden

PDIP telah resmi mendeklarasikan Jokowi sebagai calon presiden di Pilpres 2019. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Rakernas III PDIP, di Grand Inna Beach Hotel, Bali, 23 Februari 2018.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan partainya akan mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada bulan depan.

Menurut Sebastian, jika Prabowo resmi menjadi calon presiden, maka yang menarik dibahas dalam Pilpres 2019 adalah tentang wakil presiden keduanya. Untuk Jokowi, Sebastian menilai mantan wali kota solo itu punya semacam hak prerogatif untuk memilih calon wakilnya.

"Bisa orang partai, Ormas terbesar di republik ini atau dari kekutan lain misalnya profesional atau TNI," ujar Sebastian.

Sedangkan untuk Prabowo, Sebastian menilai bahwa kemungkinan pertama yang akan dipilih sebagai calon pendamping adalah pimpinan partai politik. Hal tersebut dilakukan demi mengamankan kekuatan kursi di DPR sebagai syarat presidential threshold. "Yang kedua baru kekuatan figur," demikian Sebastian soal kemungkinan bakal pasangan pesaing Jokowi dan wakilnya di Pilpres 2019.

Berita terkait

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

20 menit lalu

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

Isu penambahan kementerian di Kabinet Prabowo mendapat respons dari Presiden Jokowi, Gibran, dan Partai Gerinda. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

40 menit lalu

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Pendidikan Dokter Spesialis menjadi penting mengingat rasio dokter dibanding penduduk Indonesia sangat rendah, yakni 0,47 per 1.000 penduduk.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Jokowi ke Bos Apple dan Microsoft hingga Kisruh Penutupan Pabrik Sepatu Bata

1 jam lalu

Terkini: Pesan Jokowi ke Bos Apple dan Microsoft hingga Kisruh Penutupan Pabrik Sepatu Bata

Berita terkini ekonomi dan bisnis pada Selasa siang, 7 Mei 2024, dimulai dari pesan Presiden Jokowi saat bertemu dengan bos Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Fenomena Pabrik Tutup sejak Awal Tahun, Jokowi: Mungkin Efisiensi, Kalah Bersaing..

2 jam lalu

Fenomena Pabrik Tutup sejak Awal Tahun, Jokowi: Mungkin Efisiensi, Kalah Bersaing..

"Karena mungkin efisiensi, karena kalah bersaing dengan barang-barang baru. Banyak hal," kata Jokowi soal fenomena pabrik tutup.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

2 jam lalu

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Anggukan Jokowi soal Disebut Jadi Penjembatan Prabowo-Megawati

2 jam lalu

Anggukan Jokowi soal Disebut Jadi Penjembatan Prabowo-Megawati

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan Presiden Jokowi yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Megawati dan Prabowo

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

3 jam lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

3 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Rencana Prabowo Tambah Kementerian hingga 40

3 jam lalu

Jokowi Respons Rencana Prabowo Tambah Kementerian hingga 40

Orang-orang dekat Prabowo menceritakan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar untuk menguasai DPR.

Baca Selengkapnya

Seputar Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

3 jam lalu

Seputar Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Jokowi mengharapkan pembukaan Indonesia Digital Test House (IDTH) di BBPPT dapat memperkuat ekosistem digital lokal. Berikut hal-hal seputar IDTH.

Baca Selengkapnya