Begini Kendala Tim SAR Mencari Korban Hilang Longsor Brebes
Reporter
Vindry Florentin
Editor
Ninis Chairunnisa
Jumat, 23 Februari 2018 18:18 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan pencarian korban hilang dalam bencana longsor di Desa Pasir Panjang, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, terkendala sejumlah hal. Salah satunya adalah akses yang tertutup.
Hingga saat ini, menurut Sutopo, tim SAR masih belum bisa menjangkau longsoran bagian tengah dan atas. "Potensi longsor susulan masih tinggi," kata dia di kantor BNPB, Jakarta Timur, pada Jumat, 23 Februari 2018.
Sutopo menuturkan material longsor berupa tanah gembur yang mudah ambles. Ditambah lagi, longsor yang terjadi pada Kamis pagi, menutupi badan sungai sehingga tercipta lumpur yang menyulitkan pergerakan tim SAR.
Baca: BNPB: Longsor di Brebes Murni Bencana Alam
Tim SAR saat ini bekerja dengan membentuk empat tim. Masing-masing bekerja di daerah berbeda, yaitu di bagian atas, bawah, dan tengah longsoran serta menyusuri sungai.
Pencarian sebelumnya dilakukan secara manual menggunakan sekop dan pacul hingga tiga alat berat tiba Jumat siang. Sutopo menuturkan alat berat yang dibutuhkan masih kurang. "Bagi siapa pun yang ingin membantu silakan berkoordinasi dengan Dandim Brebes sebagai koordinator," kata dia.
Sutopo mengatakan cuaca juga berpengaruh dalam bencana tersebut. Sebab, Februari merupakan puncak musim hujan. Hujan deras berpotensi menimbulkan longsor susulan. "Tim SAR menghentikan pencarian sementara jika langit mendung dan gelap hingga cuaca kembali aman demi keselamatan para pencari korban," ujarnya.
Baca: Longsor Brebes, Korban Meninggal Bertambah Jadi 7 Orang
Saat ini, 550 personel gabungan terjun di lapangan untuk pencarian, penyelamatan, dan evakuasi longsor Brebes. Menurut Sutopo, jumlahnya akan terus bertambah karena relawan dan petugas terus berdatangan.
Terlebih setelah Bupati Brebes menyatakan status tanggap darurat selama 14 hari sejak 22 Maret hingga 7 Maret. "Dengan status ini akan ada kemudahan akses di dalam penggunaan anggaran, pengerahan personel, logistik, aspek manajerial, dan lainnya," kata Sutopo.
BNPB mencatat hingga pukul 12.00 WIB, hari ini, terdapat 13 orang yang masih hilang. Sedangkan tujuh orang dinyatakan meninggal. Longsor ini juga menyebabkan lima orang terluka. Mereka saat ini masing-masing berada di RS Banyumas, RS Majenang, dan tiga orang di Puskesmas Bentar.
Ada 245 orang yang mengungsi akibat longsor. Sutopo menuturkan, tim penyelamat telah mendirikan tempat pengungsian dan dapur umum.