Cerita Suami Istri Korban Longsor Brebes Selamat dari Maut

Jumat, 23 Februari 2018 12:05 WIB

Sejumlah petugas melakukan pencarian korban longsor di Desa Pasirpanjang, Salem, Brebes, Jawa Tengah, 23 Febuari 2018. Pencarian oleh petugas gabungan dan warga atas 18 warga korban longsor bukit Gunung Lio sementara ini belum membuahkan hasil. ANTARA

TEMPO.CO, Brebes - Bencana tanah longsor melanda Brebes pada Kamis 22 Februari 2018 menelan sedikitnya enam korban jiwa. Selain itu, masih ada belasan orang hilang dan tidak diketahui keberadaannya. Mereka diduga ikut terbenam longsor dari tebing setinggi 25 meter itu.

Selain korban meninggal, ada korban yang ditemukan selamat sebanyak 14 orang. Dua orang diantara warga yang selamat, yakni Matriah dan Mulyono. Saat longsor terjadi, mereka berdua sedang menanam padi di sawah.

Baca: Kemensos: Logistik Korban Longsor Brebes Didorong dari Provinsi

Keduanya tak pernah menyangka mengalami peristiwa tersebut. Menurut Matriah, tanah longsor itu terjadi begitu cepat. Banyak warga yang saat itu sedang berada di sawah lari tunggang langgang begitu mendengar suara gemuruh dari atas. Mereka ketakutan karena suaranya begitu keras.

“Awalnya saya mendengar suara gemuruh. Waktu itu pas lagi menanam padi sama suami. Suami mencangkul. Tiba-tiba satu orang yang sedang beristirahat di gubuk lari, saya dan suami ikut lari tapi enggak kuat lari,” kata Martiah pada Jumat, 23 Februari 2018.

Advertising
Advertising

Saat tak kuat berlari itu, dia sempat tertimpa longsor. Namun dia sekuat tenaga melepaskan diri dan berhasil berlari lagi. Ia sempat tertimpa lagi. Sampai akhirnya dia ditolong oleh petani lainnya. “Rasanya takut sekali. Kaki saya sakit,” kata Martiah.

Baca: Longsor Brebes, Evakuasi Korban Terkendala Medan

Matriah mengalami luka di kaki dan sekujur tubuhnya lemas karena sempat tertimbun longsor. Sementara suaminya, Mulyono mengalami luka di kepala karena tertimpa batu. “Saya sempat berlari saat mendengar suara dan menoleh ke belakang. Saat itu tanah sudah mulai bergerak cepat,” ujar Mulyono.

Dia mengaku bersyukur karena selamat dari maut. Tapi, dia juga sedih karena banyak rekannya yang tertimbun longsor. Menurut Mulyono, saat itu ada enam rekannya yang ikut menanam padi. Saat ini, Martinah dan Mulyono masih dirawat intensif di Puskesmas Desa Bentar, Kecamatan Salem, Brebes.

Sementara itu, hingga Jumat, 23 Februari 2018, tim SAR Gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap korban longsor di Brebes. Mereka berpencar dalam tiga kelompok untuk menyisir lokasi longsor dan bantaran sungai. Diprediksi banyak korban longsor yang terseret banjir material longsor dan terbawa arus sungai.

Berita terkait

Guru Besar Unpad Rekam Suara Bumi dengan AI untuk Peringatan Dini Longsor dan Gempa Bumi

5 hari lalu

Guru Besar Unpad Rekam Suara Bumi dengan AI untuk Peringatan Dini Longsor dan Gempa Bumi

Guru besar geofisika Unpad Yudi Rosandi merekam getaran pada permukaan bumi di sejumlah tempat yang kemudian diolah dengan AI.

Baca Selengkapnya

Longsor Tembok Perumahan di Kota Cimahi, Ini Kata Peneliti BRIN

26 hari lalu

Longsor Tembok Perumahan di Kota Cimahi, Ini Kata Peneliti BRIN

Longsor terjadi karena penanganan lereng yang kurang sesuai dengan standar.

Baca Selengkapnya

Dinding Tanah Perumahan Longsor Timpa Perumahan Lain di Cimahi, 2 Anak Jadi Korban

26 hari lalu

Dinding Tanah Perumahan Longsor Timpa Perumahan Lain di Cimahi, 2 Anak Jadi Korban

Total 12 rumah menjadi korban dan harus dikosongkan sementara pengembang dan dinas terkait mencari cara mengatasi bencana longsor tersebut.

Baca Selengkapnya

Aplikasi BRIN untuk Tinjau Potensi Longsor, Fitur Google Maps, dan Polling WhatsApp dalam Top 3 Tekno

34 hari lalu

Aplikasi BRIN untuk Tinjau Potensi Longsor, Fitur Google Maps, dan Polling WhatsApp dalam Top 3 Tekno

Artikel ihwal fitur peninjau potensi longsor yang dikembangkan peneliti BRIN masuk dalam jajaran Top 3 Tekno, Rabu, 2 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Kembangkan Aplikasi Prediksi Longsor Memanfaatkan Data USGS

34 hari lalu

Peneliti BRIN Kembangkan Aplikasi Prediksi Longsor Memanfaatkan Data USGS

Model dinilai cukup baik dalam memprediksi kestabilan lereng akibat hujan secara spasial untuk area rawan longsor.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Korban Longsor Tambang Emas di Solok: 12 Meninggal, Dua dalam Pencarian

37 hari lalu

Data Terbaru Korban Longsor Tambang Emas di Solok: 12 Meninggal, Dua dalam Pencarian

Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang, Sabtu 28 September 2024, memperbarui data korban longsor di Solok menjadi 25 orang.

Baca Selengkapnya

Cerita Keluarga di Posko Pencarian Korban Longsor: "Kami Tahu Dia Menambang Emas di Solok"

38 hari lalu

Cerita Keluarga di Posko Pencarian Korban Longsor: "Kami Tahu Dia Menambang Emas di Solok"

Hasran Basrial, warga Kabupaten Solok Selatan, mengetahui cukup lama bahwa ponakannya bekerja menambang emas.

Baca Selengkapnya

Evakuasi Warga Tertimbun Longsor di Tambang Emas Solok Masih Berjalan, Data Korban Berubah

38 hari lalu

Evakuasi Warga Tertimbun Longsor di Tambang Emas Solok Masih Berjalan, Data Korban Berubah

Proses evakuasi korban longsor dari tambang emas di Kecamatan Hiliran Gumanti, Solok terus berjalan. Data terbaru, korban meninggal 11 orang.

Baca Selengkapnya

Pencarian Korban Longsor Tambang Ilegal di Kabupaten Solok Dibayangi Hujan Petir

38 hari lalu

Pencarian Korban Longsor Tambang Ilegal di Kabupaten Solok Dibayangi Hujan Petir

Longsor terjadi setelah hujan deras melanda kawasan tambang ilegal.

Baca Selengkapnya

Hujan Dua Hari Mengakibatkan Banjir dan Longsor di Kabupaten Bandung

54 hari lalu

Hujan Dua Hari Mengakibatkan Banjir dan Longsor di Kabupaten Bandung

Sebanyak 50 rumah yang dihuni 60 keluarga atau 180 orang terendam banjir hingga ketinggian 120 sentimeter di Kampung Bojong Salak.

Baca Selengkapnya