Cara Sultan HB X Selesaikan Kasus Intoleransi di Yogya Dikritik

Sabtu, 17 Februari 2018 18:29 WIB

Buya Syafii saat mendapat cinderamata ukiran geguritan dari Gerakan Masyarakat Yogya Melawan Intoleransi di Gedung Suara Muhammadyah Yogya, 17 Februari 2018. Tempo/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Elemen masyarakat sipil di Yogyakarta belum puas dengan cara Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X atau Sultan HB X menyelesaikan masalah intoleransi yang belakangan marak di sana. Mereka ingin agar Sultan HB X lebih turun ke lapangan untuk menjaga agar kasus intoleransi tak semakin merebak di Yogyakarta.

“Kami ingin Sultan HB X turun langsung ke lapangan seperti Sultan-Sultan sebelumnya sehingga Yogya kembali terasa aman,” ujar Bayu, seorang anggota Forum Relawan Demokrasi (Foreder).

Pernyataan Bayu itu disampaikan dalam Forum Gerakan Masyarakat Yogyakarta Melawan Intoleransi. Dalam forum tersebut hadir 36 elemen masyarakat seperti Forum Relawan Demokrasi, Gerakan Rakyat Cinta Pancasila, Masyarakat Anti Fitnah dan Hoax, Forum Perempuan Madani, juga Brigade Bintang 9 yang merupakan sayap Barisan Serba Guna Nadhlatul Ulama.

Baca juga: Heboh Selebaran Intoleransi di Rajeg, Kepala Desa: Sudah Dicabut

Pertemuan itu turut dihadiri mantan Ketua Pimpinan Pusat Ahmad Muhammadyah Syafii Maarif atau Buya Syafii Maarif.

Advertising
Advertising

Setiap elemen diberi kesempatan untuk bersuara dan menyatakan pandangannya terkait perkembangan intoleransi khususnya di Yogya.

Masalah intoleransi kembali mencuat di Yogyakarta setelah pada Ahad 11 Februari lalu, seorang pemuda bernama Suliyono menyerang Gereja St Lidwina menggunakan pedang. Akibatnya pimpinan misa Romo Edmun Prier terluka termasuk tiga orang jemaatnya.

Bayu tak sepakat jika dengan intoleransi yang makin menjadi di Yogya kemudian hanya disikapi Sultan dengan menyerahkan persoalan itu kepada aparat kepolisian saja.

“Sebagai warga kami ingin Sultan mulai terbuka, merangkul dan turun bersama warga menyelesaikan persoalan intoleransi ini,” ujar Bayu. Bayu pun berharap Buya Syafii Maarif dapat menjadi mediator untuk menyampaikan harapan warga itu ke Sultan.

Koordinator Gerakan Masyarakat Yogyakarta Melawan Intoleransi, Mukhtasar Syamsuddin menuturkan, dalam situasi intoleransi yang berkembang di Yogya juga Indonesia, Buya senantiasa hadir untuk tetap menjadi harapan masa depan bangsa merawat kebhinekaan.

“Melalui forum ini kami tegaskan, Buya tidak sendiri untuk memerangi intoleransi itu,” ujar Mukhtasar.

Baca juga: Penyerangan di Gereja St Lidwina, Ancaman Serius di Tahun Politik

Gus Jaroh, Ketua Pembina Brigade Bintang 9 Yogyakarta, organ Barisan Serbaguna Nahdlatul Ulama yang bergerak dalam bidang Dzikir Ngaji dan Shalawat mengatakan sudah saatnya Yogya berani melawan ormas-ormas intoleran yang dibiarkan main paksa atas nama agama.

“Yogya tidak boleh lagi membiarkan ormas-ormas intoleran itu bebas bertindak,” ujarnya.

Buya Syafii dalam forum itu menekankan agar Sultan HB X sebagai gubernur turut aktif mencegah tindakan yang mengganggu toleransi di Yogyakarta. "Harus ada kepekaan terhadap kebinekaan. Bangsa ini harus dijaga," kata Buya.

Berita terkait

Kembali ke NKRI, Eks Amir Jamaah Islamiyah Sampaikan Permintaan Maaf

57 hari lalu

Kembali ke NKRI, Eks Amir Jamaah Islamiyah Sampaikan Permintaan Maaf

Mantan pimpinan Jamaah Islamiyah (JI) meminta maaf kepada masyarakat Indonesia atas kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan kelompoknya

Baca Selengkapnya

Petinggi dan Ratusan Anggota Jamaah Islamiyah Ikrar Kembali Setia ke NKRI

57 hari lalu

Petinggi dan Ratusan Anggota Jamaah Islamiyah Ikrar Kembali Setia ke NKRI

Ratusan eks anggota Jamaah Islamiyah berkumpul di Bekasi dan berikrar kembali setia pada NKRI

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Wisuda 702 Taruna STPN Yogyakarta

2 September 2024

Menteri AHY Wisuda 702 Taruna STPN Yogyakarta

Kementerian ATR/BPN telah melakukan pengelolaan pertanahan dan tata ruang dengan perkembangan terkini, salah satunya pemetaan kadastral menggunakan drone dan satelit.

Baca Selengkapnya

Gebyar BCA Merah Putih Digelar di Candi Prambanan Yogyakarta

29 Agustus 2024

Gebyar BCA Merah Putih Digelar di Candi Prambanan Yogyakarta

Puncak acara Gebyar BCA Merah Putih Indonesia Banget! diakhiri dengan pagelaran musikal berjudul "Nusantara: Jiwa Surga Khatulistiwa" di Ramayana Ballet Prambanan. Pertunjukan ini menyajikan kisah pewayangan Indonesia yang disampaikan melalui tarian-tarian, lagu-lagu, dan musik tradisional dari berbagai daerah.

Baca Selengkapnya

Presiden RI Resmikan Gedung Baru RSUP Dr Sardjito Yogyakarta

29 Agustus 2024

Presiden RI Resmikan Gedung Baru RSUP Dr Sardjito Yogyakarta

Hutama Karya mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kapasitas dan memperkuat sistem pelayanan di Indonesia, khususnya di Yogyakarta. Hutama Karya memastikan bahwa rumah sakit ini tidak hanya megah secara fisik tetapi juga siap untuk melayani kebutuhan kesehatan masyarakat dengan kualitas terbaik.

Baca Selengkapnya

PNM Majukan Usaha Gerabah di Kasongan Yogyakarta

27 Agustus 2024

PNM Majukan Usaha Gerabah di Kasongan Yogyakarta

Salah satu sektor usaha yang menjadi sasaran pelatihan adalah usaha gerabah, terutama di wilayah Kasongan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Polisi Perpanjang Operasi Madago Raya di Poso untuk Cegah Radikalisme

14 Juli 2024

Polisi Perpanjang Operasi Madago Raya di Poso untuk Cegah Radikalisme

Polda Sulawesi Tengah memperpanjang Operasi Madago Raya pada tahap ketiga untuk mencegah radikalisme dan terorisme

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tambah 25 Warisan Budaya Takbenda, Jadi yang Terbanyak di Indonesia

28 Mei 2024

Yogyakarta Tambah 25 Warisan Budaya Takbenda, Jadi yang Terbanyak di Indonesia

Yogyakarta memiliki sebanyak 180 karya yang terdaftar jadi warisan budaya sejak 2013 hingga 2023.

Baca Selengkapnya

Lengkapi Bukti Kasus Pembubaran Ibadah di Gereja oleh ASN, Galaruwa Desak Bareskrim Gali Motif Intoleransi

18 Mei 2024

Lengkapi Bukti Kasus Pembubaran Ibadah di Gereja oleh ASN, Galaruwa Desak Bareskrim Gali Motif Intoleransi

Perkumpulan Galaruwa kembali melengkapi bukti perihal laporan atas dugaan intoleransi ke Bareskrim Polri perihal kasus pembubaran ibadah.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Tangsel Ajak Mahasiswa Katolik Unpam dan Warga Duduk Bareng, Pastikan Tidak Ada Intoleransi

14 Mei 2024

Wali Kota Tangsel Ajak Mahasiswa Katolik Unpam dan Warga Duduk Bareng, Pastikan Tidak Ada Intoleransi

Setelah sempat gaduh soal pembubaran doa rosario yang dilakukan mahasiswa Katolik Unpam, Wali Kota Tangerang Selatan gelar pertemuan.

Baca Selengkapnya