Polri Paparkan Enam Rekam Jejak Terduga Teroris Indramayu

Reporter

M Yusuf Manurung

Editor

Amirullah

Jumat, 16 Februari 2018 01:41 WIB

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto (kiri) bersama Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Herry Rudolf Nahak, menunjukkan 10 butir peluru tajam milik Andika Surachman dalam gelar perkara kasus penipuan PT First Travel dan menunjukkan barang bukti di Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Jakarta, 22 Agustus 2017. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto memaparkan rekam jejak keterlibatan Muhammad Jefri dalam sejumlah aksi teror. Jefri disebut meninggal karena sakit jantung saat ditangkap Datasemen Khusus 88 Antiteror.

"Berdasarkan surat visum et repertum disimpulkan penyebab kematian adalah serangan jantung dengan riwayat jantung menahun," kata Setyo Wasisto di kantornya, Kamis, 15 Februari 2018.

Baca juga: Polri: Terduga Teroris Indramayu Meninggal karena Sakit Jantung

Dalam kesempatan itu, Setyo menyampaikan rekam jejak Jefri dalam aksi teror. Pertama, Muhammad Jefri disebut mengetahui keberadaan tersangka teroris lain beranama Agung alias Faruq yang telah ditangkap terlebih dahulu pada 1 Februari 2018. Agung disebut terlibat rencana penyerangan Mapolres dan Mako Brimob Tolitoli oleh kelompok Syamsuriadi yang ditangkap Maret 2017.

Kedua, Setyo melanjutkan, Muhammad Jefri bersama Agung dan tersangka teroris lain, Andi Rivan Munawar alias Afif juga merencanakan penyerangan terhadap pos polisi. Andi Rifan Munawar ditangkap pada 7 Februari 2018 di Kecamatan Leuwiliang, Bogor.

"Jefri juga mengetahui perencanaan pembuatan bom micro-nuc oleh kelompok Young Farmer yang akan digunakan untuk menyerang Istana dan PT Pindad," kata Setyo menjelaskan perkara aksi teror ketiga yang melibatkan Muhammad Jefri.

Baca juga: Polri Dalami Peran Orang yang Ditangkap Densus 88 di Indramayu

Keempat, Muhammad Jefri mengakui terlibat aksi terorisme pelemparan bom ke Mapolsek Bontoala, Sulawesi Selatan, pada 1 Januari 2018. Kelima, Muhammad Jefri pernah mengikuti pelatihan fisik dalam rangka persiapan aksi di Curug Pandawa 5. "Bersama-sama kelompok JAD Subang pada tanggal 17 januari 2018," katanya.

Selain itu, Setyo mengatakan Muhammad Jefri sebenarnya pernah ditangkap pada 13 Februari 2016 di Karawang, Jawa Barat. Penangkapan itu atas dugaan keterlibatannya dengan kasus peledakan bom di jalan Thamrin, Jakarta, pada tanggal 14 Januari 2016.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

4 jam lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

17 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

18 jam lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

1 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

1 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

1 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

1 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

1 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

2 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya