Ganjar Pranowo Merasa Diadu Domba dengan PDIP

Sabtu, 10 Februari 2018 19:27 WIB

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersiap untuk menjadi saksi dalam persidangan kasus korupsi pengadaan KTP elektronik dengan terdakwa Setya Novanto di Pengadilan Tipikor, Jakarta, 8 Februari 2018. ANTARA

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan tak pernah sekalipun menyebut atau menyeret nama petinggi partainya, PDI Perjuangan, dalam perkara korupsi kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).

Ganjar geram karena pernah diberitakan ikut menyeret nama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly dalam kasus e-KTP. “Saya belum pernah sekalipun dalam sidang, bahkan seluruh persidangan (E-KTP) seperti menyebut nama Bu Puan,” ujar Ganjar di sela menghadiri pengukuhan pengurus Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa (IKPM) Jawa Tengah di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Sabtu 10 Februari 2018.

Baca juga: Sering Diberitakan Miring, Ganjar Pranowo Risih PDIP Diusik

Ganjar menambahkan, sekali pun ia tak pernah menyatakan bahwa Yasonna Laoly yang akan mengawal proyek e-KTP sampai ke Badan Anggaran (Banggar) besar saat proyek itu dibahas di DPR. Saat itu Ganjar menjadi pimpinan Komisi II yang membidangi masalah kependudukan.

“Yang benar (informasinya) itu bahwa anggota badan anggaran di Komisi II itu akan mengawal (proyek e-KTP) sampai Banggar besar, tapi kok (yang muncul diberita) menyebut nama, individual. Wah ini adu domba,” ujar Ganjar.

Munculnya berita itu pun membuat Ganjar diminta klarifikasi oleh PDI Perjuangan. “Saya ditanya partai, ‘(Berita) ini apa?’ Saya jawab, ‘Enggak bener, hati-hati diadu domba.’ Lalu saya lakukan klarifikasi,” ujarnya.

Terkait belum adanya bukti kuat yang menyeretnya dalam kasus e-KTP yang dimiliki KPK- selain pengakuan dari terdakwa e-KTP mantan Ketua DPR Setya Novanto- Ganjar menyatakan dia telah menjadi korban fitnah semata.

Dalam persidangan, Setya sempat menyebut Ganjar ikut menerima duit e-KTP senilai US$ 500 ribu.Tudingan Setya itu berdasarkan laporan dari kolega di Komisi II DPR.

“Padahal Andi Narogong dipleidoinya mengatakan kalau dia tak pernah kasih duit ke saya, maka omongannya (Setya Novanto) terbukti pertama enggak bener,” ujarnya.

Kedua, ketika Novanto menyebut Miryam S. Haryani juga melapor padanya kalau Ganjar mendapat duit dari proyek e-KTP itu. Namun ketika dikonfrontasi di hadapan dua penyidik, Miryam mengatakan khusus Ganjar tak pernah diberikan duit itu. Juga saat dikonfrontir dengan Ignatius Mulyono, jawabannya pun menurut Ganjar serupa dengan Miryam.

“Dan (pembuktian) itu, kejadiannya sebelum Setya Novanto ngomong, jadi clear to?” ujar Ganjar.

Ganjar Pranowo pun menyatakan tak gentar menghadapi kasus E-KTP yang ikut menyeretnya di sela persiapannya mencalonkan diri kembali sebagai Gubernur Jawa Tengah periode dua tahun 2018 ini. “Makanya kalau bersih, ngga usah takut, kalau anti korupsi, ya jangan takut ikut memberantas korupsi,” ujar dia.

Berita terkait

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

4 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

4 hari lalu

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea ditunjuk Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Staf Ahli Kapolri. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

6 hari lalu

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

Mahfud MD mengatakan, meski aktif dalam berbagai jabatan pemerintahan, ia sebenarnya tidak pernah benar-benar pergi dari dunia kampus.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

9 hari lalu

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

Ganjar Pranowo menegaskan sikap politiknya untuk tidak bergabung pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

10 hari lalu

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

ganjar mengatakan dalam sistem pemerintahan juga penting adanya check and balances.

Baca Selengkapnya

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

10 hari lalu

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

Menurut Ganjar, masih banyak persoalan yang dipesankan oleh Megawati berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi yang perlu jadi perhatian.

Baca Selengkapnya

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

10 hari lalu

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menyebut daerah padat penduduk mendapatkan atensi khusus dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

10 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK

12 hari lalu

Kasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK

Ada lobi-lobi disertai pembagian jatah menteri di kabinet. Rencana koalisi PDIP disertai syarat tertentu.

Baca Selengkapnya

Sepedaan di Yogyakarta, Ganjar Pranowo Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

12 hari lalu

Sepedaan di Yogyakarta, Ganjar Pranowo Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Ganjar Pranowo mengaku tak diundang untuk menghadiri penetapan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden.

Baca Selengkapnya