Polri Butuh 10 Ribu Polisi Berkualitas, Begini Proses Seleksinya

Reporter

Antara

Editor

Elik Susanto

Jumat, 9 Februari 2018 09:42 WIB

Asisten Sumber Daya Manusia Kepala Kepolisian RI, Inspektur Jenderal Arief Sulistyanto saat wawancara dengan TEMPO di kantornya, Mabes Polri. TEMPO/Maria Fransisca

TEMPO.CO, Surabaya - Kepolisian RI atau Polri berencana merekrut sekitar 10 ribu personel berkualitas pada 2018. Untuk mendapatkan sumber daya manusia (SDM) bermutu ini, panitia rekrutmen berkomitmen prosesnya bakal bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

"Tahun ini kami membuka pendaftaran calon anggota polisi, yang dimulai pada Maret mendatang," ujar Asisten SDM Polri Inspektur Jenderal Arief Sulistyanto kepada wartawan di Surabaya, Kamis malam, 8 Februari 2018.

Simak video Arief Sulistyanto Bicara Kondisi SDM Polri

Menurut Arief, jumlah personel yang dibutuhkan mencapai 10 ribu orang tersebut diambilkan dari peserta seluruh Indonesia. "Kami membuka pendaftaran untuk bintara sebanyak 8.400 orang, tamtama 300 orang, dan taruna akademi polisi 250 orang. Seluruhnya mencapai 10 ribu orang," kata Arief.

Pendaftaran calon anggota polisi tersebut dibuka di tiap kepolisian resor atau Polres dan kepolisian daerah atau Polda. Proses rekrutmen bersih dan bebas KKN, kata Arief, ditandai dengan komitmen panitia yang disampaikan di Tugu Pahlawan Surabaya pada Kamis malam itu.

Bertempat di lapangan Tugu Pahlawan Surabaya, para Kepala Biro Sumber Daya Manusia Kepolisian RI, menandatangani ikrar untuk berkomitmen menyelenggarakan penerimaan angota Polri bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Acara ini berlangsung pada Kamis malam, 8 Februari 2018. Foto: dok.Polri

Arief mengumpulkan seluruh Kepala Biro SDM Polri dari berbagai provinsi se Indonesia. Mereka ini jumlahnya ratusan dan akan menjadi panitia seleksi anggota polisi angkatan 2018. Selain berikrar penerimaan anggota polri yang bebas dari KKN, juga dijalankan dengan transparan dan tanpa pengutan apapun.

"Kami mengambil semangat dari para pahlawan untuk bisa menginspirasi Kepala Biro SDM dan seluruh pengelola SDM. Momen ini kami ambil supaya bisa meresap di hati sanubari seluruh Kepala Biro SDM dan pengelola SDM," ujar Arief.

Advertising
Advertising

Arief memastikan bakal ada sanksi tegas bagi pengelola SDM yang menyimpang dalam proses seleksi, yaitu mulai sanksi disiplin sampai pidana. "Ini menjadi peringatan bagi seluruh pengelola SDM kepolisian agar jangan bermain-main dalam menjalankan proses rekrutmen. Karena target kami adalah benar-benar merekrut pemuda-pemuda yang berminat menjadi polisi dan berkualitas baik."

Pejabat dan para Kepala Biro Sumber Daya Manusia Polri seluruh Indonesia mengucapkan ikrar di Tugu Pahlawan, Surabaya, Kamis malam, 8 Februari 2018. Mereka berikrar menyelenggarakan penerimaan angota Polri bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Foto: dok.Polri

Para pemuda yang berminat mendaftar, kata Arief, segera mempersiapkan diri baik fisik, mental dan intelektual. Dia berjanji tidak ada lagi cara penerimaan calon anggota Polri dengan menyogok, bayar, minta tolong, katabelece, maupun sponsorship.

"Jangan percaya pada siapapun yang mendatangani calon atau orang tua calon yang menjanjikan bisa membantu. Itu penipuan. Kalau ada seperti itu, tangkap ramai-ramai, bawa ke kantor polisi terdekat dan akan saya tindak lanjuti dengan proses hukum yang benar," tuturnya.

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

1 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

1 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

2 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

2 hari lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

2 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

3 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

3 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

3 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya