Menteri Juwono: Anggaran Pertahanan 2008 Tak Dipotong
Reporter
Editor
Jumat, 17 Agustus 2007 16:19 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono membantah kabar yang mengatakan bahwa anggaran 2008 di departemennya dipotong. "Kalau menyimak pidato Presiden (tentang Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara Tahun 2008), tidak ada pemotongan anggaran," ujarnya kepada Tempo, Kamis (16/8).Menurut dia, rencana-rencana pembelian alat utama sistem persenjataan tetap berjalan. "Misalnya untuk pembelian satu skuadron Sukhoi sampai 2009 masih berjalan," ujarnya. Dalam pidato di Gedung DPR, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa pemerintah mengalokasikan dana Rp 33,7 triliun untuk Departemen Pertahanan (Dephan). Pada anggaran 2007, departemen ini mendapat kucuran dana Rp 29,5 triliun. Usulan pemotongan, kata Juwono, justru ada pada perubahan APBN 2007. Namun dia tiodak menjelaskan secara rinci mata anggaran mana saja yang akan dipotong. "Nanti akan kami rapatkan dulu," ujarnya. Sebelumnya, anggota Panitia Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Usamah Muhammad al-Hadar pemerintah mengusulkan memotong anggaran Departemen Pertahanan 8,9 persen atau sekitar Rp 1,5 triliun dari pagu Rp 32 triliun. Sebagian dana ini akan dipakai sebagai dana penanganan luapan lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur. "DPR belum menyetujui karena masih menunggu rapat dengan pemerintah," ujar Usamah. Usul ini rencananya akan dimasukkan dalam APBN Perubahan. Menurut Usamah, pemerintah berasumsi penyerapan anggaran Departemen Pertahanan sampai akhir tahun tak mencapai 100 persen. Prioritas program Departemen ini memelihara dan mengganti alat utama sistem pertahanan serta kesejahteraan prajurit. Raden Rachmadi
Berita terkait
Perjalanan Biksu Ritual Thudong, Pelepasan di TMII hingga Perayaan Waisak Candi Borobudur
1 menit lalu
Perjalanan Biksu Ritual Thudong, Pelepasan di TMII hingga Perayaan Waisak Candi Borobudur
Menjelang perayaan Waisak 2568 BE pada 23 Mei 2024, sebanyak 40 bhikkhu (biksu) melaksanakan ritual thudong menuju ke Candi Borobudur