Ketua DPR Minta Lagu Kebangsaan dan Bendera Merah Putih Dihormati

Reporter

Editor

Kamis, 16 Agustus 2007 11:54 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Untuk memperingati kemerdekaan republik Indonesia, ketua DPR Agung Laksono meminta seluruh rakyat menghormati simbol-simbol negara seperti bendera merah putih dan lagu kebangsaan Indonesia Raya. "Ini sebagai bentuk dedikasi kita pada bangsa dan negara," kata Agung dalam Sidang Parpurna pembukaan masa sidang Dewan pertama 2007 - 2008.Ia melanjutkan, dedikasi itu juga ditujukan kepada para pendaulu, para pejuang kemerdekaan, serta komitmen terhadap negara kesatuan.Meski tak disebut secara eksplisit, pernyataan Agung ini bekaitan dengan penurunan bendera di bebrapa daerah Aceh Nanggroe Darussalam serta penemuan versi lain lagu kebangsaan oleh pakar telematika Roy Suryo.Dalam pidato yang juga dihadiri presiden Susilo Bambang yudhoyono beserta wakilnya Jusuf Kalla, Agung juga menyampaikan perjalanan bangsa. Sistem tata negara beberapa kali berganti tetapi tetap mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara dan UUD 1945 dengan beberapa perubahan sebagai konsitusi.Ia juga menyingung masih ada kelemahan-kelemahan yang belum tertangani dengan baik. Beberapa masalah itu antara lain kemiskinan, pengangguran, tuntutan rasa keadilan, serta pelaksanaan HAM.Namun ia mengingatkan agar dalam menghadapi permasalahan itu jangan saling menyalahkan.Aqida Swamurti

Berita terkait

Belajar Sejarah, Ini 7 Rekomendasi Film Kemerdekaan Indonesia

17 Agustus 2022

Belajar Sejarah, Ini 7 Rekomendasi Film Kemerdekaan Indonesia

Belajar sejarah tak melulu dari buku melainkan juga bisa lewat menonton film. Simak ulasannya di sini.

Baca Selengkapnya

Pelurusan Sejarah Ratu Kalinyamat Harus terus Diupayakan

5 Juni 2022

Pelurusan Sejarah Ratu Kalinyamat Harus terus Diupayakan

Menyosialisasikan perjuangan Ratu Kalinyamat lewat pagelaran seni-seni tradisional yang digemari masyarakat, harus terus ditingkatkan.

Baca Selengkapnya

Nasib Laksamana Maeda Usai Dukung Kemerdekaan Indonesia

17 Agustus 2021

Nasib Laksamana Maeda Usai Dukung Kemerdekaan Indonesia

Laksamana Maeda dianggap pengkhianat karena mendukung kemerdekaan Indonesia. Bagaimana nasibnya?

Baca Selengkapnya

BM Diah, Wartawan Penyelamat Naskah Asli Proklamasi

16 Agustus 2021

BM Diah, Wartawan Penyelamat Naskah Asli Proklamasi

BM Diah mengatakan naskah asli teks proklamasi dibuang ke tempat sampah begitu saja usai diketik oleh Sayuti Melik.

Baca Selengkapnya

Askar Perang Sabil, Pasukan Pejuang Kemerdekaan Bentukan Muhammadiyah

16 Agustus 2021

Askar Perang Sabil, Pasukan Pejuang Kemerdekaan Bentukan Muhammadiyah

Ulama Muhammadiyah di Yogyakarta membentuk satuan Askar Perang Sabil (APS) untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia

Baca Selengkapnya

AR Baswedan, Tokoh Keturunan Arab yang Berjuang untuk Kemerdekaan RI

14 Agustus 2021

AR Baswedan, Tokoh Keturunan Arab yang Berjuang untuk Kemerdekaan RI

AR Baswedan merupakan kakek dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

Baca Selengkapnya

Mengenal Sukarni, Penculik Bung Karno ke Rengasdengklok

5 Agustus 2021

Mengenal Sukarni, Penculik Bung Karno ke Rengasdengklok

Sukarni bersama tokoh pemuda lainnya menculik Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok jelang kemerdekaan Indonesia

Baca Selengkapnya

Kisah Kurir Kemerdekaan Pengirim Kabar Proklamasi 1945

17 Agustus 2017

Kisah Kurir Kemerdekaan Pengirim Kabar Proklamasi 1945

Dua bulan setelah Proklamasi 1945, Kepala Kepolisian Negara Raden Said Soekanto memberi tugas kepada pemuda-pemuda menyebarkan berita proklamasi.

Baca Selengkapnya

Amir Hamzah: Raja Penyair Pujangga Baru yang Mati Tragis

16 Agustus 2017

Amir Hamzah: Raja Penyair Pujangga Baru yang Mati Tragis

Amir Hamzah mempromosikan pentingnya kemerdekaan hingga ke dusun. Dibunuh karena dianggap pengkhianat.

Baca Selengkapnya

Infografis: Drama Menegangkan Seputar Proklamasi 17 Agustus 1945

31 Juli 2017

Infografis: Drama Menegangkan Seputar Proklamasi 17 Agustus 1945

Inilah catatan harian kita seputar Proklamasi 17 Agustus 1945. Ada kisah yang Anda belum tahu?

Baca Selengkapnya