Gerhana Bulan Super Besar, BMKG: Jangan Kaitkan Mistik dan Klenik

Reporter

Antara

Editor

Elik Susanto

Selasa, 30 Januari 2018 07:26 WIB

Gerhana bulan. skyandtelescope.com

TEMPO.CO, Jambi - Fenomena gerhana bulan pada Rabu, 31 Januari 2018, menjadi perhatian banyak kalangan. Beragam cara dilakukan masyarakat untuk menikmati gerhana bulan total yang juga disebut supermoon ini. Tak sedikit orang mengaitkan gerhana bulan dengan mistik dan klenik.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) Stasiun Jambi, Nurangesti Widyastuti, berpesan supermoon adalah fenomena astronomi yang bisa dipelajari prosesnya. "Jangan dikaitkan kejadian itu dengan hal-hal mistik dan klenik, karena itu merupakan fenomena astronomi yang bisa terjadi," kata Nurangesti, Senin, 29 Januari 2018.

Baca: Ini Bedanya Gerhana Bulan, Supermoon, dan Bluemoon

Nurangesti menjelaskan, pada 31 Januari publik di Tanah Air akan menyaksikan suatu fenomena alam yang sangat jarang terjadi, yang disebut sebagai fenomena super blue blood moon. Peristiwa itu berlangsung setelah matahari terbenam dan seluruh masyarakat Indonesia bisa menyaksikannya.

Siluet patung George Washington karya William Rudolf O'Donovan, saat supermoon di Trenton, New Jersey, 1 Januari 2017. Fenomena Supermoon dapat terlihat pada bulan Januari 2018, yakni dua supermoon. Blue moon dan gerhana bulan total. AP

Kejadian itu, Nurangesti melanjutkan, akan mengkombinasikan tiga fenomena sekaligus yaitu bluemoon (bulan biru), supermoon (bulan super besar) dan total lunar eclipse (gerhana bulan total). Kejadian yang sangat langka ini baru terjadi kembali dalam kurun waktu 152 tahun silam.

"Kita dapat menyaksikan supermoon yang sangat masif yang besarnya 14 persen dari bulan yang biasa disaksikan. Supermoon ini juga memiliki cahaya 30 persen lebih terang dari biasanya. Supermoon terjadi karena posisi bulan berada pada jarak terdekat dengan bumi, dikarenakan oleh posisi orbitnya yang oval, bukan berbentuk lingkaran."

Baca: Demi Gerhana Bulan Total, Lampu-lampu Monas Akan Dipadamkan

Advertising
Advertising

Bluemoon, kata Nurangesti, merupakan kejadian cukup langka karena ini bulan purnama kedua yang terjadi dalam satu bulan Januari 2018. Fase kejadiannya tidak memiliki hubungan dengan warna biru sang rembulan. Bluemoon, katanya, akan terjadi bersamaan dengan gerhana bulan total.

"Bulan biru atau bulan purnama kedua merupakan peristiwa biasa. Tapi ketika si bulan biru terjadi berbarengan dengan gerhana bulan total, mungkin ini yang tidak biasa," kata Nurangesti.

Sejumlah wisatawan menyaksikan detik-detik gerhana bulan parsial dari Tio Pio park di Madrid, 7 Agustus 2017. AP

Nurangesti menambahkan, gerhana bulan total terjadi bila posisi bumi tepat berada di antara matahari dan bulan, yang akan memaksa sinar matahari untuk melewati atmosfer. Kemudian atmosfer akan menyaring sebagian besar cahaya yang berwarna biru sehingga yang tersisa adalah warna oranye dan merah saja.

Bulan akan mulai memasuki bayangan bumi pukul 18:48 WIB dan menghabiskan waktu 3 jam 22 menit dalam umbra bumi. Keseluruhan gerhana bulan, kata Nurangesti, akan terjadi selama 5 jam 17 menit dengan durasi gerhana total 1 jam 16 menit 4 detik. Proses gerhana dimulai sejak matahari terbenam sampai tengah malam dan puncak gerhana bulan total terjadi pada pukul 20:31 WIB.

Berita terkait

Musim Penghujan Mulai Masuk, BMKG Ingatkan Isi Waduk sekaligus Waspada Banjir

14 menit lalu

Musim Penghujan Mulai Masuk, BMKG Ingatkan Isi Waduk sekaligus Waspada Banjir

BMKG menyatakan saat ini hujan masuk secara gradual ke wilayah Indonesia yang terjadi karena La Nina sudah mulai aktif kembali dalam kategori lemah.

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Pengaruh La Nina Melemah, Kondisi Cuaca dan Musim 2025 Diprediksi Lebih Normal

1 jam lalu

BMKG Sebut Pengaruh La Nina Melemah, Kondisi Cuaca dan Musim 2025 Diprediksi Lebih Normal

La Nina masih terjadi namun terpantau lemah. Anomali suhu permukaan laut ini masih berlanjut hingga kuartal pertama tahun depan.

Baca Selengkapnya

BMKG Prediksi Curah Hujan 2025 Normal, Cocok untuk Peningkatan Produktivitas Tanaman Pangan

5 jam lalu

BMKG Prediksi Curah Hujan 2025 Normal, Cocok untuk Peningkatan Produktivitas Tanaman Pangan

Menurut BMKG, curah hujan tahun 2025 diprediksi pada kondisi normal dengan jumlah curah hujan tahunan sekitar 1.000 hingga 5.000 milimeter per tahun.

Baca Selengkapnya

Angin Kencang Picu Gelombang Tinggi di Laut, BMKG Sebar Peringatan Dini untuk Nelayan dan Kapal Feri

12 jam lalu

Angin Kencang Picu Gelombang Tinggi di Laut, BMKG Sebar Peringatan Dini untuk Nelayan dan Kapal Feri

BMKG mengingatkan risiko gelombang tinggi di berbagai perairan. Peringatan dini terbaru berlaku pada 5 -6 November 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG: Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Berangsur Masuk Musim Hujan

12 jam lalu

BMKG: Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Berangsur Masuk Musim Hujan

BMKG menyatakan, musim hujan dimulai awal November 2024 dan terus berlangsung hingga akhir Februari atau awal Maret 2025.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG: Bogor Dapat Hujan Petir, Jakarta Berawan Menjelang Siang

15 jam lalu

Prediksi Cuaca BMKG: Bogor Dapat Hujan Petir, Jakarta Berawan Menjelang Siang

BMKG memprakirakan hujan mengguyur sebagian besar Jabodetabek. Jakarta kemungkinan masih berawan menjelang siang, sebelum hujan saat malam.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Curah Hujan pada 2025 Normal, Ini Detailnya

23 jam lalu

BMKG Prakirakan Curah Hujan pada 2025 Normal, Ini Detailnya

BMKG memprakirakan curah hujan pada 2025 normal. Ini detail daerah dan kondisi curah hujannya.

Baca Selengkapnya

Fenomena Cuaca DANA di Balik Banjir Bandang Valencia, Turunkan Hujan hingga 500 mm

1 hari lalu

Fenomena Cuaca DANA di Balik Banjir Bandang Valencia, Turunkan Hujan hingga 500 mm

Fenomena cuaca yang langka telah memberi malapetaka banjir bandang di Provinsi Valencia, Spanyol bagian timur, pada pekan lalu. Ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

BMKG: Bogor dan Bekasi Berpotensi Hujan Lebat Setiap Hari Sepekan ke Depan

1 hari lalu

BMKG: Bogor dan Bekasi Berpotensi Hujan Lebat Setiap Hari Sepekan ke Depan

BMKG memprediksi terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan konvektif serta hujan di Jawa Barat sepekan ke depan.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG: Awan Tebal dan Hujan Masih Bekap Jabodetabek Hari Ini

1 hari lalu

Prediksi Cuaca BMKG: Awan Tebal dan Hujan Masih Bekap Jabodetabek Hari Ini

Menurut BMKG, cuaca di Jabodetabek masih sama dengan yang telah terjadi dua hari belakangan. Simak sebaran lokasi dan waktu hujan untuk hari ini.

Baca Selengkapnya