Menteri Kesehatan Nila DF Moeloek (kiri) berbincang dengan orangtua anak di Aula Gereja Protestan, Agats, Kabupaten Asmat, Papua, 25 Januari 2018. Kunjungan kerja Menkes ke penampungan dan RSUD Agats untuk meninjau penanganan pasien campak dan gizi buruk. ANTARA
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengatakan ada 10 daerah di Provinsi Papua yang berpotensi tergolong kejadian luar biasa (KLB) gizi buruk. "Ada 10 daerah, misal Nduga yang kami takutkan. Tapi Nduga insya Allah lebih baik," katanya di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat, Senin, 29 Januari 2018.
Selain di Kabupaten Nduga, Nila menyebutkan daerah yang berpotensi KLB itu di antaranya Kabupaten Yahukimo, Tolikara, dan Pegunungan Bintang. Dari sejumlah wilayah tersebut, Nila menuturkan Pegunungan Bintang merupakan daerah yang sulit diakses.
Saat kunjungan ke Timika pekan lalu, Nila berujar sudah bertemu dengan 10 kepala dinas kesehatan yang wilayahnya berpotensi KLB.
Mereka, kata Nila, sudah menyisir sejumlah lokasi, yang tingkat imunisasinya rendah dan dengan gizi buruk yang tinggi. Langkah yang akan dilakukan dalam waktu dekat ialah pemberian imunisasi.
Menurut Nila, pemberian imunisasi akan dilakukan secara paralel dengan memberikan makanan tambahan bagi penderita gizi buruk. Selanjutnya, Kementerian Kesehatan akan mengajak Kementerian Pertanian membahas ketahanan pangan untuk memperbaiki pola hidup masyarakat setempat. "Kan enggak mungkin biskuit terus-menerus," ujarnya.
Ratusan anak-anak di Kabupaten Asmat terserang wabah campak dan gizi buruk sejak September 2017 hingga Januari 2018. Sebanyak 65 korban meninggal akibat gizi buruk, 4 anak lain karena campak, dan 1 orang karena tetanus.