Pilpres 2019, Syafii Maarif: Politisi Mesti Kenal Sub Kultur

Minggu, 28 Januari 2018 09:35 WIB

Buya Ahmad Syafii Maarif. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Ahmad Syaafii Maarif memberikan sejumlah pesan kepada calon pemimpin dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Satu di antara wejangan yang disampaikan Buya Syafii adalah pasangan calon presiden dan wakil presiden hendaknya saling memahami sub kultur masing-masing secara mendalam supaya bertahan memimpin Indonesia.

“Cari yang positif dalam sub kultur Jawa, Bugis, Madura. Saya rasa Indonesia yang akan datang seperti itu,” kata Buya Syafii dalam pidato kebudayaan bertema Tradisi Kebangsaan untuk merayakan 1 tahun Sanggar Maos Tradisi di Sleman, Jumat malam, 26 Januari 2018. Para pasangan calon harus saling “memperkaya” supaya bisa bertahan memimpin Indonesia.

Baca: Buya Syafii: Indonesia Berjibun Politisi Instan Bermental Duafa

Buya Syafii memberikan contoh ketika kampanye pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla dalam Pilpres 2014. Waktu itu Buya bertemu Jusuf Kalla beberapa kali dan memberikan nasehat kepada JK. Buya mengaku beberapa kali bertemu JK. “Saya bilang bapak harus ngerti sub kultur Jawa,” kata Buya Syafii. JK kemudian belajar 10 buku tentang Jawa.

Indonesia, kata dia, harus belajar dari sejarah pemimpin negara. Misalnya ketika Presiden Susilo Bambang Yudhyono (SBY) dan Wapres JK memimpin Indonesia, mereka pecah kongsi. Buya Syafii mengibaratkan SBY sebagai rem dan JK sebagai gas seperti pada kendaraan.

Baca juga: Syafii Maarif: Muhammadiyah & NU Harus Vokal ...

Gabungan dua kekuatan pemimpin Indonesia yang berselisih juga menimpa Presiden Soekarno dan wakilnya, Mohammad Hatta. Soekarno berlatar Jawa, sedangkan Hatta berlatar Minangkabau. “Mengapa Soekarno-Hatta pecah? Itu karena masing-masing belum memahami sub kultur masing-masing secara mendalam,” kata Buya.

Advertising
Advertising

Soekarno punya jasa besar dengan slogan-slogannya tentang kedaulatan di bidang politik, ekonomi. Sedangkan, Hatta memilih menempuh jalan sunyi. Hatta, kata Buya seorang moralis sejati.

Berbagai rangkaian acara digelar pada 24-27 Januari untuk merespon isu kebangsaan, pluralisme, dan identitas di tempat yang sama. Di antaranya pameran lukisan, pentas tari, pantomim Jemek Supardi, sholawatan Gusdurian, pidato kebangsaan oleh Pratikno, diskusi bersama Direktur Lembaga Survei Indnesia (LSI) Dodi Ambardi, dan bincang ringan tentang demokrasi dan keadilan ekonomi bersama Faisal Basri.


Berita terkait

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

12 hari lalu

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

Sengketa Pilpres 2024 tengah dibacakan MK. Pada PHPU 2019, putusan MK menolak seluruh permohonan Prabowo - Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

13 hari lalu

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

MK akan membacakan putusan sengketa Pilpres 2024 pada Senin, 22 April 2024. Seperti apa putusan MK terkait sengketa Pilpres 2014 dan 2019?

Baca Selengkapnya

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

46 hari lalu

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Di Pilpres 2014, KPU melakukan rekapitulasi suara pada sore hari, sementara Pilpres 2019 rekapitulasi suara dilakukan pada waktu dini hari.

Baca Selengkapnya

Jejak Yusril Ihza Mahendra dalam Sengketa PHPU: Pilpres 2019 Lawan Prabowo, Pilpres 2024 Bela Prabowo

20 Februari 2024

Jejak Yusril Ihza Mahendra dalam Sengketa PHPU: Pilpres 2019 Lawan Prabowo, Pilpres 2024 Bela Prabowo

Yusril Ihza Mahendra pada Pilpres 2019 bela Jokowi, dan pada Pilpres 2024 menjadi tim hukum Prabowo. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Sengketa Pilpres 2024 Bakal Maju ke MK? Begini Jejak PHPU Saat Pilpres 2019

20 Februari 2024

Sengketa Pilpres 2024 Bakal Maju ke MK? Begini Jejak PHPU Saat Pilpres 2019

Pilpres 2024 tampaknya akan disengketakan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Sengketa Pilpres terjadi juga pada Pilpres 2019, seperti apa?

Baca Selengkapnya

Yusril Ihza Mahendra Pimpin Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK, Dulu Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin Saat Pilpres 2019

20 Februari 2024

Yusril Ihza Mahendra Pimpin Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK, Dulu Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin Saat Pilpres 2019

Yusril Ihza Mahendra pimpin tim pembela Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 untuk hadapi sengketa di MK. Pilpres 2019, ia kuasa hukum Jokowi-Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Kompetitor Jadi Kolaborator, Kilas Balik Persaingan Prabowo-Jokowi saat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

18 Februari 2024

Kompetitor Jadi Kolaborator, Kilas Balik Persaingan Prabowo-Jokowi saat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Kilas balik rivaitas Prabowo dan Jokowi saat Pemilu 2014 dan Pemilu 2019. Akhiornya, kompetitor jadi kolaborator.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Fokus Jaring Suara di Jawa Timur, TPN Bilang Masyarakat Rindu karena Pernah Gagal jadi Cawapres 2019

6 Februari 2024

Mahfud Md Fokus Jaring Suara di Jawa Timur, TPN Bilang Masyarakat Rindu karena Pernah Gagal jadi Cawapres 2019

Mahfud Md fokus menjaring suara di Jawa Timur. Masyarakat di sana sekarang merindukannya sebagai cawapres yang sempat gagal dipilih Jokowi pada 2019.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Ganjar Ungkap Status Persahabatannya dengan Jokowi

15 Januari 2024

Prabowo-Ganjar Ungkap Status Persahabatannya dengan Jokowi

Prabowo sebut dua kali menjadi rival Jokowi. Namun, Prabowo mengaku mereka tak pernah saling membenci. Bagaimana persahabatan Ganjar dan Jokowi?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkit Ucapan Jokowi saat Debat Capres 2019: Persahabatan Kita Tidak Akan Putus

15 Januari 2024

Prabowo Ungkit Ucapan Jokowi saat Debat Capres 2019: Persahabatan Kita Tidak Akan Putus

Prabowo Subianto mengungkit kembali ucapan rivalnya pada debat pilpres 2019, Joko Widodo atau Jokowi.

Baca Selengkapnya