Armada Ketiga TNI AL Disebut Harus Didukung Anggaran yang Cukup

Sabtu, 27 Januari 2018 11:32 WIB

Connie Rahakundini Bakrie. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Doktor ilmu politik Universitas Indonesia Connie Rahakundini Bakrie menyambut baik rencana pembangunan armada ketiga Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) di kawasan tengah Indonesia. Namun, dia menyoroti peran pemerintah dalam penganggaran pembangunan tersebut.

Menurut Connie, pembangunan armada yang rencananya akan berdiri di Sorong, Papua Barat, itu harus didukung dengan anggaran yang cukup. Selama ini, TNI secara umum dinilai kurang mendapat dukungan itu. "Kasihan TNI itu, dia cuma disuruh menghitung dan mengajukan, ujungnya enggak ada uangnya," katanya saat dihubungi Tempo, Sabtu, 27 Januari 2018.

Baca juga: TNI AL Segera Punya Armada Ketiga

Connie menjelaskan mengapa anggaran begitu penting bagi kualitas pengamanan. Menghitung kekuatan armada bukan hanya dihitung dari jumlah personel, namun juga dari banyaknya alutsista dan logistik lainnya.

"Berbeda dengan TNI AD sebagai manusia yang dipersenjatai, AL dan AU adalah alutsista yang diawasi, besarnya angkatan mereka tergantung seberapa banyak kita punya alutsista," katanya.

Untuk sebuah armada, pembangunan bukan hanya tentang pangkalan dan pelabuhan. Namun juga harus menyediakan kapal patroli udara, kapal cepat, kapal selam, dan bangunan penunjang lainnya.

Selain itu, anggaran diperlukan untuk kebutuhan logistik operasional armada. Menurut Connie, memiliki alutsista tidak cukup tanpa adanya biaya operasional. Dia mencontohkan dengan Armada RI Kawasan Barat (Armabar) yang bertugas menjaga kawasan Laut Cina Selatan.

"Punya kapal tapi kalau hanya bisa ke Laut Cina Selatan satu bulan sekali atau dua bulan sekali karena ketidakmampuan bahan bakar, buat apa? Itu yang disebut kehadiran. Logistik dan kehadirannya dihitung juga," katanya.

Connie mengatakan, Indonesia saat ini hanya mempersiapkan anggaran untuk TNI di kisaran 0,9 hingga 1,2 Gross Domestic Bruto (GDP). Sementara itu, negara lain berada di kisaran 3-5 persen GDP.

"Bung Karno, waktu kita bangun tahun 60-an, kita juga enggak punya uang. Tapi menyediakan 29 persen anggaran buat TNI, makanya kita ditakuti oleh dunia," katanya.

Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi mengatakan pihaknya akan segera merealisasikan pembangunan armada ketiga. Saat ini, kekuatan TNI AL terbagi dalam dua armada. Keduanya adalah Armada RI Kawasan Barat (Armabar) yang berpusat di Tanjung Priok, Jakarta serta Armada RI Kawasan Timur (Armatim) yang berpusat di Tanjung Perak, Surabaya.

Armabar bertugas menjaga kawasan Laut Cina Selatan, Selat Malaka, selatan Jawa, dan Samudera Hindia. Sementara, Armatim memiliki tugas untuk menjaga perairan yang lebih luas, yakni mulai dari perairan Tegal hingga perairan timur.

Armada ketiga nantinya akan ditugaskan untuk mengawasi wilayah tengah. Pembentukan armada ketiga TNI AL ini bertujuan untuk memaksimalkan pengawasan laut Indonesia yang luas.

Berita terkait

Pendaftaran Bintara PK TNI AL Hingga 11 Agustus, Cek Persyaratannya di Sini

27 Juli 2022

Pendaftaran Bintara PK TNI AL Hingga 11 Agustus, Cek Persyaratannya di Sini

Pendaftaran Bintara PK TNI AL dibuka hingga 11 Agustus secara online. Cek syaratnya di sini.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Taruna Akademi Angkatan Laut Dibuka 25 April, Ini Cara Mendaftarnya

13 April 2022

Pendaftaran Taruna Akademi Angkatan Laut Dibuka 25 April, Ini Cara Mendaftarnya

Pendaftaran Taruna Akademi Angkatan Laut dibuka mulai 25 April hingga 27 Mei 2022. Siswa berijazah SMA dapat mendaftar dengan ketentuan nilai berikut.

Baca Selengkapnya

Perwira TNI AL Ikut Sembalun Seven Summit: 7 Puncak dalam 5 Hari, Target 3 Hari

6 Juni 2021

Perwira TNI AL Ikut Sembalun Seven Summit: 7 Puncak dalam 5 Hari, Target 3 Hari

Seorang perwira TNI AL, Letnan Kolonel Laut (T) Andry Kuswoyo berhasil menjalani Sembalun Seven Summit dalam lima hari.

Baca Selengkapnya

Modus Operandi Pembajakan Kapal di Selat Singapura

17 Juli 2020

Modus Operandi Pembajakan Kapal di Selat Singapura

Modus operandi pembajakan kapal di Selat Singapura di antaranya target pembajak biasanya kapal tanker curah.

Baca Selengkapnya

TNI AL Gelar Simulasi Penanggulangan Terorisme di Manado

19 Juli 2018

TNI AL Gelar Simulasi Penanggulangan Terorisme di Manado

TNI AL menggelar simulasi penanggulangan terorisme di kawasan Megamas Pantai Manado sebagai latihan kesiapsiagaan Koarmada II tahun anggaran 2018.

Baca Selengkapnya

Diserang Fahri Hamzah, Susi Pudjiastuti: Masak Sampah Urusan AL

17 Juli 2018

Diserang Fahri Hamzah, Susi Pudjiastuti: Masak Sampah Urusan AL

Susi Pudjiastuti menanggapi serangan Fahri Hamzah melalui cuitannya di Twitter.

Baca Selengkapnya

Tak Kunjung Menemukan, Pencarian Buaya di Kali Grogol Dihentikan

30 Juni 2018

Tak Kunjung Menemukan, Pencarian Buaya di Kali Grogol Dihentikan

Setelah berjalan empat hari, pencarian buaya di Kali Grogol, Jakarta Barat, dihentikan pada Sabtu, 30 Juni 2018. Buaya itu kemungkinan telah pergi.

Baca Selengkapnya

Pencarian Buaya Pondok Dayung Resmi Dihentikan, Alasannya?

28 Juni 2018

Pencarian Buaya Pondok Dayung Resmi Dihentikan, Alasannya?

Pencarian buaya muara sepanjang 2,5 meter yang terlihat di perairan Pondok Dayung, Tanjung Priok, resmi dihentikan pada Ahad, 24 Juni 2018.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Buaya Muara Tak Mungkin Bersarang di Pondok Dayung

20 Juni 2018

Ini Alasan Buaya Muara Tak Mungkin Bersarang di Pondok Dayung

Peneliti buaya LIPI memastikan reptil yang terlihat di Pondok Dayung tidak bersarang atau tinggal di perairan itu.

Baca Selengkapnya

Buaya di Pondok Dayung, Pengunjung Pantai Ancol Bilang Bismillah

18 Juni 2018

Buaya di Pondok Dayung, Pengunjung Pantai Ancol Bilang Bismillah

Pengunjung pantai Ancol tidak takut soal kemunculan buaya Jakarta di Pondok Dayung.

Baca Selengkapnya