Partai Keadilan Pertanyakan Komitmen Megawati Atas Aceh

Reporter

Editor

Jumat, 15 Agustus 2003 11:06 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Presiden Partai Keadilan Hidayat Nurwahid menyesalkan kepergian Megawati ke Rumania, Rusia, dan Polandia akhir pekan lalu, di saat kondisi Aceh kritis. Kalau beliau bisa pergi ke luar negeri berkali-kali lebih dari satu hari, mengapa tidak pernah pergi ke Aceh lebih dari satu hari? ujar Hidayat saat ditemui wartawan pada acara deklarasi Partai Keadilan Sejahtera di Kawasan Silang Monas, Minggu (20/4) siang. Hal itu menimbulkan pertanyaan mengenai kecilnya perhatian Megawati terhadap krisis Aceh. Padahal, menurut Hidayat, Megawati sendiri pernah mengatakan, Kalau Tjut Nja menjadi presiden, tidak akan dibiarkan satu tetes darahpun tumpah di Aceh, kata Hidayat menirukan pernyataan Mega. Kondisi di Aceh memang semakin kritis, setelah pemerintah Indonesia mengisyaratkan pengiriman pasukan ke Aceh, jika memang perjanjian damai dengan GAM sulit untuk diwujudkan. Kondisi sekarang sangat krusial, suasana perang sungguh amat membayangi, kata Hidayat menggambarkan. Seharusnya sebelum berangkat ke luar negeri ia menyempatkan diri ke Aceh sekitar dua atau tiga hari, untuk duduk bersama dengan rakyat Aceh, kata Hidayat. Kemudian dia mempertanyakan apakah memang Megawati menganggap situasi di Aceh masih aman, dan tetap memprioritaskan untuk pergi ke Eropa. Kalau memang begitu, bagaimana tanggung jawab beliau sebagai kepala negara? ucapnya dengan nada meninggi. Pada kesempatan itu, Hidayat mengatakan bahwa situasi di Aceh yang saat ini berkembang tidak perlu terjadi bila kedua pihak memiliki komitmen yang kuat terhadap perjanjian damai yang telah disepakati. Jangan ada yang memanfaatkan perjanjian damai untuk memperkokoh diri untuk berpisah dengan negara kesatuan, ujarnya. Sebaliknya, katanya, Pemerintah harus secara jujur memenuhi janjinya secara maksimal kepada rakyat Aceh dalam memberikan otonomi khusus pengelolaan sumber daya alam dan syariat Islam. Ia juga menegaskan bahwa operasi militer adalah, pilihan yang paling, paling terakhir. Andaikan hal itu dengan sangat terpaksa ditempuh, maka operasi tersebut tidak boleh menimbulkan korban sipil. Jangan menimbulkan kembali sindroma DOM (Daerah Operasi Militer), kata dia menekankan. Ia juga mengharapkan agar masyarakat Aceh dilibatkan dalam pengambilan-pengambilan keputusan, terutama, Tokoh-tokoh adat dan tokoh-tokoh agama, ujarnya. (Indra Darmawan Tempo News Room)

Berita terkait

Amnesty International: Reformasi Putar Balik, Kebebasan Sipil Kian Terancam

15 menit lalu

Amnesty International: Reformasi Putar Balik, Kebebasan Sipil Kian Terancam

Amnesty International Indonesia menilai Reformasi sedang putar balik, menjauh dari cita-cita dan agenda kebebasan sipil yang diperjuangkan pada 1998.

Baca Selengkapnya

Budi Arie Jawab Kekhawatiran Soal Keamanan Data Starlink

49 menit lalu

Budi Arie Jawab Kekhawatiran Soal Keamanan Data Starlink

Starlink sudah resmi dipakai di Indonesia, tapi keamanan data pribadi pengguna diduga belum terjamin.

Baca Selengkapnya

5 Pilihan Game Berkebun di PC

51 menit lalu

5 Pilihan Game Berkebun di PC

Pilihan game berkebun seperti Stardew Valley dengan gaya retro hingga Farming Simulator 22 yang realis

Baca Selengkapnya

Mengapa Banyak Orang Menangis Ketika Menonton Drama Korea?

54 menit lalu

Mengapa Banyak Orang Menangis Ketika Menonton Drama Korea?

Dengan melibatkan berbagai genre mulai dari romantis, komedi, hingga thriller, drama Korea tidak hanya menyajikan hiburan, tetapi pengalaman emosi.

Baca Selengkapnya

Karen Agustiawan Bantah Terima Gratifikasi Pengadaan LNG: Itu Gaji Saya

58 menit lalu

Karen Agustiawan Bantah Terima Gratifikasi Pengadaan LNG: Itu Gaji Saya

Dalam sidang di Pengadilan Tipikor, Karen Agustiawan membandingkan dan menyinggung kasus bekas pimpinan KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Rekap Hasil Malaysia Masters 2024: Shesar Hiren Rhustavito Lolos Babak Utama, Alwi Farhan dan Sabar / Reza Tersingkir

1 jam lalu

Rekap Hasil Malaysia Masters 2024: Shesar Hiren Rhustavito Lolos Babak Utama, Alwi Farhan dan Sabar / Reza Tersingkir

Shesar Hiren Rhustavito akan menghadapi pemain Denmark unggulan kedua di babak 32 Malaysia Masters 2024.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Kebencanaan: Abaikan Sosiologis Korban, Relokasi Hunian Bisa Jadi Kampung Hantu

1 jam lalu

Guru Besar Kebencanaan: Abaikan Sosiologis Korban, Relokasi Hunian Bisa Jadi Kampung Hantu

Guru Besar Kebencanaan, juga Kepala BNPB periode 2008-2015, Syamsul Maarif menyoroti penanganan bencana yang kerap abaikan kondisi sosiologis korban.

Baca Selengkapnya

KPK Sita 3 Kendaraan Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Satu Mercedes Benz Sprinter Diduga Sengaja Disembunyikan

1 jam lalu

KPK Sita 3 Kendaraan Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Satu Mercedes Benz Sprinter Diduga Sengaja Disembunyikan

KPK juga menyita sebuah rumah milik Syahrul Yasin Limpo senilai Rp 4,5 miliar di Panakukang, Makassar.

Baca Selengkapnya

Relasi Kuasa Orang Dewasa Pengaruhi Anak Berkonflik dengan Hukum

1 jam lalu

Relasi Kuasa Orang Dewasa Pengaruhi Anak Berkonflik dengan Hukum

Anak berkonflik dengan hukum biasanya melakukan kejahatan karena berada dalam relasi kuasa orang dewasa.

Baca Selengkapnya

Panel Pakar, termasuk Amal Clooney, Dukung Jaksa ICC: Ini Alasan Mereka

1 jam lalu

Panel Pakar, termasuk Amal Clooney, Dukung Jaksa ICC: Ini Alasan Mereka

Sebuah panel ahli independen termasuk pengacara HAM, Amal Clooney, mendukung keputusan jaksa penuntut ICC

Baca Selengkapnya