Sidang E-KTP, Saksi Beberkan Pertemuan dengan Setya Novanto

Senin, 22 Januari 2018 13:10 WIB

Ekspresi terdakwa korupsi e-KTP, Setya Novanto saat mendengarkan keterangan saksi dalam sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, 15 Januari 2018. Jaksa KPK berupaya mengonfirmasi aliran dana korupsi e-KTP yang diterima Setya Novanto. ANTARA/Hafidz Mubarak

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Sisco Systems Indonesia, Charles Sutanto Ekapraja, menjadi saksi untuk terdakwa kasus korupsi proyek e-KTP, Setya Novanto. Dalam kesaksiannya, Charles mengaku diperkenalkan kepada Setya melalui Made Oka Masagung, sebelum proyek e-KTP berlangsung.

Charles mengakui adanya proyek e-KTP melalui Johannes Marliem, Direktur Biomorf Mauritius. Setelah itu, Charles menanyakan kebenaran dari adanya proyek tersebut kepada Made Oka Masagung, bekas Direktur PT. Gunung Agung.

Baca: Sidang Setya Novanto, Jaksa Hadirkan Andi Narogong sebagai Saksi

"Made Oka bilang saya akan mengecek. Kira-kira sebulan kemudian ditelepon, 'You ke kantor saya, dan pakai mobil dia, ternyata saya diajak bertemu di rumah Pak Novanto," kata Charles saat memberi kesaksian di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat, Senin, 22 Januari 2018. Pertemuan dilakukan di rumah Setya di Jalan Wijaya XIII, selepas Maghrib.

Dalam pertemuan itu, Setya menanyakan keahlian Charles yang saat itu bekerja sebagai Country Manager HP. Selepas pertemuannya, Charles menanyakan peran Setya kepada Made Oka. "Dia (Made Oka) bilang ikuti saja prosesnya," kata Charles.

Charles mengatakan pernah bertemu dengan Setya di Gedung DPR. "Waktu itu ramai-ramai makan siang di DPR," kata dia. Charles mengatakan setiap pertemuan dengan Setya selalu berasal dari inisiatif dari Made Oka.

Baca juga: KPK Telah Dapatkan Kronologi Kecelakaan Setya Novanto

Advertising
Advertising

Pada pertemuan ketiga, Charles juga bertemu dengan Setya Novanto di rumahnya setelah menerima panggilan dari Made Oka. Di rumah Setya, Charles juga bertemu dengan Paulus Tannos. "Saya ditanya, cost kartu untuk produksi berapa? Saya jawab kalau pengalaman HP di Amerika Serikat, cost sekitar 2-3 dollar per id," kata dia.

Ketika itu, Charles juga ditanya kemungkinan menggunakan chip kartu dari negara lain. Namun, HP, kata dia, tidak punya pengalaman dalam hal itu. "Saya bilang HP tidak pernah keluar menggunakan chip dari standar umum. Secara umum chip yang dibutuhkan punya standar ISO tertentu," kata dia.

Berita terkait

Anggota Dewas KPK Albertina Ho Dilaporkan Nurul Ghufron, Ini Profil dan Kasus yang Pernah Ditanganinya

2 jam lalu

Anggota Dewas KPK Albertina Ho Dilaporkan Nurul Ghufron, Ini Profil dan Kasus yang Pernah Ditanganinya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron laporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho, eks Ketua Majelis Hakim PN Jakarta Selatan. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

1 hari lalu

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho. Berikut tugas dan fungsi Dewas KPK

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

1 hari lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

1 hari lalu

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, mengatakan telah melaporkan dugaan pelanggaran etik anggota Dewas KPK Albertina Ho sejak bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

1 hari lalu

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengklaim informasi transaksi keuangan merupakan data pribadi yang bersifat rahasia.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

1 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya

Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Bicara Soal Seteru di Internal KPK, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

1 hari lalu

Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Bicara Soal Seteru di Internal KPK, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Aktivis dan pengamat antikorupsi turut menanggapi fenomena seteru di internal KPK, Nurul Ghufron laporkan Albertina Ho. Apa kata mereka?

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

1 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Albertina Ho Tanggapi Pernyataan Nurul Ghufron soal Surat Edaran Dianggap Tak Berstatus Hukum

1 hari lalu

Albertina Ho Tanggapi Pernyataan Nurul Ghufron soal Surat Edaran Dianggap Tak Berstatus Hukum

"Ah biar sajalah. Kan Ketua PPATK sudah bilang, ada aturannya kan," kata Albertina Ho.

Baca Selengkapnya