PSI Galang Dana Publik lewat Kartu Sakti

Reporter

M Taufiq

Editor

Juli Hantoro

Sabtu, 20 Januari 2018 10:18 WIB

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia ( PSI) Grace Natalie (kanan) bersama Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni (kiri) memegang replika kartu anggota PSI seusai menggelar jumpa pers di DPP PSI, Jakarta Pusat, 15 Desember 2017. PSI menjadi salah satu parpol yang dinyatakan lolos verifikasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menggalang dana dari publik dengan mengeluarkan satu kartu bernama Kartu Sakti atau Solidaritas Antikorupsi dan Intoleransi. "Kami ini partai yang dimiliki publik," kata Ketua Umum PSI Grace Natalie saat meluncurkan kartu itu di Jakarta, Jumat, 19 Januari 2018.

Masyarakat bisa menjadi donatur PSI dengan membeli Kartu Sakti. Setiap pemilik kartu itu berhak memiliki satu suara dalam menentukan kebijakan PSI.

Menurut Grace Natalie, ada enam jenis Kartu Sakti dengan harga mulai Rp 25 ribu hingga Rp 1 miliar.

Baca juga: Mahfud Md.: Bila Bakal Caleg Lolos, PSI Harus Awasi Anggotanya

Dengan demikian, ucap Grace, calon anggota legislatif dari PSI memiliki tanggung jawab atas amanahnya karena yang mendanainya adalah publik. Dan pemilik kartu ini juga bisa mengontrol calon yang terpilih nantinya. "Kami sedang rancang aplikasi yang memungkinkan para wakil dari PSI nanti bisa berkomunikasi secara real time dengan donatur, live streaming saat rapat, menge-share agenda-agendanya sebagai wakil rakyat," ucap Grace.

Advertising
Advertising

Grace berujar, PSI menargetkan satu juta kartu terjual. Dengan begitu, PSI bisa mengantongi sekitar Rp 1 triliun. Menurut Grace, dana itu sudah bisa menjadi modal untuk biaya politik dan kampanye bagi PSI untuk calon anggota legislatifnya.

Grace menuturkan, meski setiap kartu memiliki harga yang berbeda, hak suaranya sama, yaitu satu. Bahkan, kalau donatur beli sepuluh kartu pun, hak suaranya tetap satu.

Baca juga: Seleksi Bakal Caleg PSI Dianggap Cara Baru dan Kekinian

Pada dasarnya, kata Grace, tujuan donasi ini adalah PSI tidak dioligarki sekelompok orang dan menghindari adanya kepentingan-kepentingan lain yang ditunggangi dalam PSI. "Tidak seperti parpol yang dikuasai satu kelompok atau keluarga. Jadi wajar kalau mereka berkuasa dalam partainya," ucapnya.

Ketua Badan Pemilu PSI Sumardi berujar, hak suara tersebut bisa digunakan saat PSI mengambil kebijakan di legislatif. "Misalnya, dalam pengesahan undang-undang, nanti di-polling pada aplikasi dan di sanalah hak suara bisa digunakan," tuturnya.

Menurut Sumardi, masa aktif kartu ini hanya satu tahun, selanjutnya donatur bisa memperpanjang dengan menyumbang kembali.

Berita terkait

PSI Tak Lolos ke Senayan, Begini Respons Kaesang, Gibran hingga Grace Natalie

36 hari lalu

PSI Tak Lolos ke Senayan, Begini Respons Kaesang, Gibran hingga Grace Natalie

PSI hanya mendapat 4.260.169 suara nasional atau setara 2,81 persen dalam Pemilu 2024. Angka ini belum bisa menembus ambang batas parlemen.

Baca Selengkapnya

Tak Berhasil Bawa PSI Lolos ke Senayan, Kaesang Tetap Jadi Ketum hingga Pemilu 2029

36 hari lalu

Tak Berhasil Bawa PSI Lolos ke Senayan, Kaesang Tetap Jadi Ketum hingga Pemilu 2029

Kaesang Pangarep akan tetap menjabat Ketua Umum PSI untuk memenangkan Pemilu 2029.

Baca Selengkapnya

Suara PSI Melejit di Sirekap, Ada Perbedaan Hasil di Jawa Tengah, Jambi, hingga Kalimantan

54 hari lalu

Suara PSI Melejit di Sirekap, Ada Perbedaan Hasil di Jawa Tengah, Jambi, hingga Kalimantan

Dari sejumlah data Sirekap yang disajikan di website KPU, beberapa bukti anomali suara PSI nampak terlihat di beberapa provinsi.

Baca Selengkapnya

Suara PSI Tiba-tiba Melonjak, Ini Berbagai Anomali yang Terjadi di TPS Yogyakarta

54 hari lalu

Suara PSI Tiba-tiba Melonjak, Ini Berbagai Anomali yang Terjadi di TPS Yogyakarta

Sejumlah TPS di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menunjukkan ketidaksesuaian hasil form C1 dan hasil Sirekap terkait suara PSI.

Baca Selengkapnya

Romahurmuziy PPP Ungkap Modus Operasi Penggelembungan Suara PSI

54 hari lalu

Romahurmuziy PPP Ungkap Modus Operasi Penggelembungan Suara PSI

Menurut Romy, sapaan akrabnya, sebelum Pemilu dirinya sudah mendengar dugaan ada operasi pemenangan PSI yang dilakukan oleh aparat.

Baca Selengkapnya

Lonjakan Suara PSI Diduga Diambil dari Suara Tidak Sah

54 hari lalu

Lonjakan Suara PSI Diduga Diambil dari Suara Tidak Sah

Mantan anggota Komisi VI DPR, Roy Suryo, mengomentari lonjakan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Pemilu 2024 yang terjadi pada periode penghitungan suara 1-2 Maret. Menurutnya, terdapat keanehan saat Sirekap Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunjukkan suara PSI bertambah 98.869 dalam selang 24 jam.

Baca Selengkapnya

Partai NasDem Anggap Usulan Threshold Fraksi dari PSI Tak Relevan

55 hari lalu

Partai NasDem Anggap Usulan Threshold Fraksi dari PSI Tak Relevan

Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim menganggap wacana ambang batas fraksi untuk menggantikan ambang batas parlemen itu tidak relevan.

Baca Selengkapnya

PSI Klaim Ledakan Suara di Sirekap Wajar

56 hari lalu

PSI Klaim Ledakan Suara di Sirekap Wajar

PSI mengatakan ledakan suara mereka dalam Sirekap KPU adalah adalah hal normal terjadi ketika perolehan dari wilayah dengan suara besar mulai masuk.

Baca Selengkapnya

PSI Belum Bisa Masuk Senayan, Perolehan Suaranya Pada Pemilu 2019 dan Real Count Sementara Pemilu 2024

27 Februari 2024

PSI Belum Bisa Masuk Senayan, Perolehan Suaranya Pada Pemilu 2019 dan Real Count Sementara Pemilu 2024

Perjalanan perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dari Pemilu 2019 hingga real count sementara Pemilu 2024, belum bisa tembus DPR.

Baca Selengkapnya

Dapat Suara 2,65 Persen di Real Count KPU, PSI Masih Pede Lolos ke Senayan

25 Februari 2024

Dapat Suara 2,65 Persen di Real Count KPU, PSI Masih Pede Lolos ke Senayan

Hingga Ahad, 25 Februari 2024 pukul 18.00 WIB, PSI memperoleh suara 1.977.097 (2,65 persen).

Baca Selengkapnya