Panglima TNI akan Integrasikan 3 Matra Perkuat Pertahanan Udara

Editor

Amirullah

Jumat, 19 Januari 2018 14:39 WIB

Panglima Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri) bersama Marsekal TNI Yuyu Sutisna, melakukan salam komando seusai mengikuti upacara militer serah terima jabatan Kepala Staf Angkatan Udara, di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, 19 Januari 2018. Marsekal TNI Yuyu Sutisna menggantikan jabatan Kasau Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, yang telah diangkat menjadi Panglima TNI. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan akan mengintegrasikan ketiga matra di TNI untuk meningkatkan sistem pertahanan udara. Ini diungkapkan Hadi saat melantik Marsekal Yuyu Sutisna sebagai Kepala Staf Angkatan Udara, Jumat, 19 Januari 2018.

Menurut Hadi pengintegrasian ketiga matra, yakni Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara, sangat penting dilakukan. "Sebab, pada pembangunan selanjutnya, kita juga akan mengaplikasikan konsep perang berbasis satelit," kata Hadi dalam pidatonya di Landasan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jumat, 19 Januari 2018.

Baca juga: Yuyu Sutisna: Jadi KSAU, Tanggung Jawab Makin Tinggi

Dia melanjutkan, peranan KSAU sangat besar dalam konsep pertahanan berbasis satelit tersebut. Apalagi, tugas TNI AU sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 adalah memantau udara di bidang pertahanan.

Karena itu, Hadi berharap kepemimpinan Yuyu Sutisna dapat membawa TNI AU bertransformasi menjadi kesatuan yang lebih professional. TNI AU diarahkan untuk dapat mencapai target yang diberikan, yaitu sebagai pemukul udara strategis untuk menghadapi permasalahan yang ada.

Advertising
Advertising

Hadi melanjutkan, saat ini kondisi alat utama sistem persenjataan TNI AU belum sesuai untuk memenuhi kebutuhan operasi TNI dari berbagai ancaman. "Tentunya secara bertahap akan dapat memenuhi target minimum essential force," ujar Hadi.

Baca juga: Jadi KSAU, Yuyu Sutisna Akan Fokus Pengadaan Sukhoi dan Radar

Soal pengadaan alutsista, TNI AU masih menunggu kedatangan pesawat tempur pengganti F-5 Tiger II, yang hampir 1,5 tahun ditunggu kedatangannya oleh para penerbang TNI. "Para penerbang tidak dapat terbang dengan pesawat tersebut," ucap Hadi.

Selain pesawat tempur, pesawat angkut Hercules milik Angkatan Udara akan diganti dengan seri yang lebih baru, yaitu seri J. Hadi mengatakan akan menambah 12 radar untuk pertahanan udara. Saat ini TNI AU memiliki 20 radar. "Dalam rencana strategis kedua, alutsista TNI AU masih perlu penambahan, namun semuanya sudah ada di renstra," tutur Hadi.

Berita terkait

Kritik Wacana Revisi UU TNI, PBHI Ungkap Ada 114 PSN Dijaga Militer Saat Ini

42 menit lalu

Kritik Wacana Revisi UU TNI, PBHI Ungkap Ada 114 PSN Dijaga Militer Saat Ini

Wacana Revisi UU TNI kembali mencuat, kritik mulai berdatangan. Salah satunya PBHI yang melihat kemiripan seperti era Orde Baru, hingga mengungkap 114 PSN yang kini dijaga TNI.

Baca Selengkapnya

Amankan World Water Forum Di Bali, Ditpolairud Polda Bali Kerahkan 2 Kapal dan 3 Helikopter

22 jam lalu

Amankan World Water Forum Di Bali, Ditpolairud Polda Bali Kerahkan 2 Kapal dan 3 Helikopter

Ditpolairud Polda Bali kini melakukan pengamanan KTT World Water Forum ke-10 di Bali, kerahkan 2 kapal dan 3 helikopter.

Baca Selengkapnya

Mentan Ajak Para Jenderal TNI Kawal Optimasi dan Pompanisasi

1 hari lalu

Mentan Ajak Para Jenderal TNI Kawal Optimasi dan Pompanisasi

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, bersama para perwira tinggi Jenderal TNI siap bergerak bersama memastikan program optimasi lahan rawa (Oplah) dan pompanisasi di seluruh Indonesia berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya

Polda Bali Tolak Cabut Status Tersangka, Kuasa Hukum Anandira Puspita Siapkan Alat Bukti dan 2 Saksi Ahli

1 hari lalu

Polda Bali Tolak Cabut Status Tersangka, Kuasa Hukum Anandira Puspita Siapkan Alat Bukti dan 2 Saksi Ahli

Kepolisian Daerah Bali menolak mencabut status tersangka dalam sidang perdana praperadilan Anandira Puspita.

Baca Selengkapnya

Sosok Dian Andriani Anggota Korps Wanita TNI AD Pertama Berpangkat Mayjen

1 hari lalu

Sosok Dian Andriani Anggota Korps Wanita TNI AD Pertama Berpangkat Mayjen

Dian Andriani merupakan perempuan pertama yang mencapai pangkat Mayjen TNI AD di Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad).

Baca Selengkapnya

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

2 hari lalu

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

Badan Intelijen Negara atau BIN tak perlu melakukan keterbukaan informasi publik. Alasannya, BIN merupakan lembaga intelijen.

Baca Selengkapnya

Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

2 hari lalu

Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

Calon suami Ayu Ting Ting dan Satgas Yonif 509 Kostrad melakukan program Koteka Barbershop. Apa tugas dan fungsi utama Kostrad?

Baca Selengkapnya

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

3 hari lalu

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

Banjir bandang dari Gunung Singgalang menghantam Galudua, Koto Tuo Ampek Koto, Kabupaten Agam, Sumbar. Apa arti galodo bagi suku Minangkabau?

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

6 hari lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz membantah tudingan KKB yang menyatakan pemerintah Indonesia menutup akses lembaga HAM ke Papua.

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Akui Ada Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB Sepanjang 2021-2023

6 hari lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Akui Ada Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB Sepanjang 2021-2023

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani, mengakui banyak menangani kasus anggota TNI-Polri yang berjual-beli amunisi dengan TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya