Balkon BEI Ambruk, Polri Bakal Periksa Kontraktor Bangunannya

Reporter

Zara Amelia

Senin, 15 Januari 2018 15:56 WIB

Ambruknya selasar Gedung BEI diduga terjadi sekitar pukul 11.40 WIB.

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi masih mencari tahu penyebab ambruknya balkon gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Pusat, Senin siang, 15 Januari 2018. Polisi akan mengusut cetak biru (blueprint) bangunan terkait ambruknya gedung tersebut.

“Tiap bangunan punya blueprint, jadi pasti ada keterangan gedung itu kuat hingga berapa tahun. Misalnya, kuat hingga 25 tahun, tapi ini belum sampai umur segitu kok rubuh. Itu diselidiki,” kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Inspektur Jenderal Setyo Wasisto di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, pada Senin, 15 Januari 2018.

Baca: Selasar BEI Ambruk, Banyak Korban Tertimbun Konstruksi Beton

Selain menyelidiki blueprint, Setyo mengatakan polisi juga akan memeriksa kontraktor gedung BEI. “Cari kontraktornya lalu konstruksinya seperti apa,” ucapnya.

Konstruksi balkon lantai satu gedung BEI Tower 2 ambruk saat jam makan siang sekitar pukul 12.00. Saat ini, polisi masih menyelidiki penyebab ambruknya balkon tersebut. Setyo memastikan bahwa penyebab ambruknya balkon tersebut bukan disebabkan oleh bahan peledak.

Setyo juga belum bisa memastikan apakah robohnya balkon tersebut disebabkan oleh retakan. Menurut dia, kejadian ini tidak terduga karena struktur gedung BEI selama ini dianggap kuat.

“Ini freak accident. Siapa sangka bangunan sehebat BEI bisa rubuh gitu kan? Ini aneh tapi nyata,” ucap Setyo.

Baca: Selasar Ambruk, Ratusan Orang Dievakuasi dari Gedung BEI

Advertising
Advertising

Meski demikian, Setyo menduga gedung BEI sempat lolos dari pemeriksaan berkala. “Gedung tinggi itu ada waktu tertentu untuk dicek, tidak mungkin tidak dicek. Mungkin ini lolos dari pengamatan,” ucap Setyo.

Peraturan tentang pemeriksaan gedung secara berkala tertuang dalam Pasal 1 ayat 6 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung. Pasal itu menyebutkan pemeriksaan berkala adalah kegiatan pemeriksaan keandalan seluruh atau sebagian bangunan gedung, komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan sarananya dalam tenggang waktu tertentu guna menyatakan kelaikan fungsi bangunan gedung.

Saat ini, para korban robohnya balkon gedung BEI dirawat di Rumah Sakit Siloam Semanggi, Rumah Sakit Angkatan Laut Mintoharjo, dan Rumah Sakit Pusat Pertamina. Hingga pukul 15.15, total korban akibat peristiwa ini mencapai 77 orang.

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

1 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

1 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

2 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

3 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

3 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

3 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

4 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

4 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya