Gerindra Ingatkan La Nyalla, Sensitif Jika Sentuh Nama Prabowo

Reporter

Adam Prireza

Senin, 15 Januari 2018 07:05 WIB

Prabowo Subianto dan La Nyalla Mattalitti. Dok. Tempo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra Bidang Hukum Habiburokhman mengingatkan Badan Pengawas Pemilu agar berhati-hati dalam menindaklanjuti pernyataan La Nyalla Mattalitti yang mempersoalkan permintaan biaya saksi dalam pilkada. Terutama ketika menyangkut pemanggilan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

"Terlalu jauh itu, apa dasarnya pemanggilan Pak Prabowo," kata Habiburokhman pada sebuah diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu 13 Januari 2018. "Itu sensitif sekali kalau sentuh-sentuh nama Pak Prabowo."

Baca: La Nyalla Tunjukkan Surat Dukungan dari Alumni 212 untuk Pilkada

Menurut Habiburokhman, apa yang dikatakan mantan Ketua Umum PSSI La Nyalla tidak berdasar. Terlebih, La Nyalla telah mengaku tidak memiliki bukti dan hanya menyatakan berani sumpah pocong. "Masa Bawaslu mau menindak lanjuti sumpah pocong? Bawaslu harus bekerja secara profesional. Minimal ada alat bukti." kata Habiburokhman yang juga pelapor kasus penistaan surat Al-Maidah ini.

Video: Perjalanan La Nyalla Sampai Mengadukan Prabowo

Meski begitu, Habiburokhman mengatakan tetap setuju jika kasus ini diusut. Ia memastikan bahwa kasus ini akan terbukti tidak benar. Bagi dia, itu akan sangat menguntungkan Partai Gerindra.

Habiburokhman mempertanyakan pernyataan La Nyalla yang baru dilontarkan sekarang. Dia menduga, ada pihak-pihak yang sengaja memanas-manasi La Nyalla. "Ada interval dari beliau kembalikan mandat sampai dia konferensi pers," kata Habiburokhman.

Baca: Alumni 212: Konflik La Nyalla dan Prabowo Tak Terkait Kami

Advertising
Advertising

Menurut dia, alasan Gerindra tidak jadi mengusung La Nyalla karena memang Gerindra tidak cukup kursi untuk mengusung sendiri di Pilkada Jatim. Dan saat memberikan surat tugas kepada La Nyalla untuk berkomunikasi partai lain, La Nyalla sendiri tak dapat meyakinkan partai lain untuk membangun koalisi.

"Makanya kita keluarkan surat tugas agar dia dapat dukungan dari sekian kyai dan mantan gubernur, maupun partai. Tapi yang dijanjikan ini tidak terwujud," ujarnya.

Di saat yang sama, anggota Badan Pengawas Pemilu Rahmat Bagja mengatakan berniat memanggil Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto untuk dimintai keterangan. Namun jadi atau tidaknya pemeriksaan Prabowo, tergantung hasil pemeriksaan terhadap La Nyalla. "Kalau ternyata tidak terbukti, ya (Prabowo) tidak kita panggil," kata dia.

Infografis: Survei Pilpres 2019, Prabowo - Anies Tantang Jokowi

Sebelumnya, La Nyalla mengaku dimintai uang saksi sejumlah Rp 40 miliar oleh Prabowo Subianto saat pencalonan pemilihan gubernur Jawa Timur 2018. Menurut La Nyalla, Prabowo menyuruh dirinya memberikan uang itu sebelum tanggal 20 Desember 2017 agar dia bisa direkomendasikan Gerindra sebagai calon gubernur.

Berita terkait

Profil 4 Ajudan Prabowo yang Kerap Jadi Sorotan, Paling Terkenal Mayor Teddy

1 jam lalu

Profil 4 Ajudan Prabowo yang Kerap Jadi Sorotan, Paling Terkenal Mayor Teddy

Prabowo memiliki 4 ajudan yang sering membantunya dalam melakukan berbagai kegiatan. Ini profil ajudan Prabowo yang jadi sorotan.

Baca Selengkapnya

Pelantikan Prabowo-Gibran, Dinas Lingkungan Hidup DKI Kerahkan 600-800 Personel Kebersihan

15 jam lalu

Pelantikan Prabowo-Gibran, Dinas Lingkungan Hidup DKI Kerahkan 600-800 Personel Kebersihan

Semua warga Jakarta yang ikut berpartisipasi saat momen pelantikan Prabowo-Gibran diimbau membuang sampah pada tempatnya.

Baca Selengkapnya

Prabowo Akan jadi Presiden Tertua RI saat Dilantik, Berusia 73 Tahun

15 jam lalu

Prabowo Akan jadi Presiden Tertua RI saat Dilantik, Berusia 73 Tahun

Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto akan menyandang gelar presiden tertua RI saat dilantik nanti, yakni 73 tahun.

Baca Selengkapnya

Calon Wakil Menteri Kabinet Prabowo Belajar Cara Menghadapi Jurnalis

15 jam lalu

Calon Wakil Menteri Kabinet Prabowo Belajar Cara Menghadapi Jurnalis

Calon wakil menteri dalam kabinet Prabowo sudah tahu cara menghadapi jurnalis. Mereka mendapat materi itu saat pembekalan di Hambalang, hari ini.

Baca Selengkapnya

Gibran tak Beri Pembekalan ke Calon Wakil Menteri

16 jam lalu

Gibran tak Beri Pembekalan ke Calon Wakil Menteri

Gibran Rakabuming Raka ikut mendengarkan materi pembekalan calon wakil menteri dalam kabinet Prabowo di Hambalang.

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Agar Kabinetnya Segera Bekerja Usai Pelantikan

17 jam lalu

Prabowo Minta Agar Kabinetnya Segera Bekerja Usai Pelantikan

Agus Yudhoyono dan sejumlah ketua umum partai pendukung menemui Prabowo Subianto di Kementerian Pertahanan, hari ini.

Baca Selengkapnya

Beredar Kabar Pertemuan Prabowo-Megawati Digelar Hari Ini, Puan Maharani: Insya Allah

17 jam lalu

Beredar Kabar Pertemuan Prabowo-Megawati Digelar Hari Ini, Puan Maharani: Insya Allah

Jelang pelantikan presiden berhembus kabar pertemuan Prabowo-Megawati Soekarnoputri. Masih mungkinkah?

Baca Selengkapnya

Dewan Pakar TKN Prabowo Sebut Amran Sulaiman akan Kembali jadi Menteri Pertanian

1 hari lalu

Dewan Pakar TKN Prabowo Sebut Amran Sulaiman akan Kembali jadi Menteri Pertanian

Kemampuan manajerial dan kepemimpinan Amran Sulaiman di Kementerian Pertanian menjadi alasan Prabowo mendapuknya sebagai Menteri Pertanian lagi.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Kabinet Prabowo Tunjukkan Sinyal Melanjutkan Rezim Hutang Jokowi

1 hari lalu

Pengamat Nilai Kabinet Prabowo Tunjukkan Sinyal Melanjutkan Rezim Hutang Jokowi

Menurut Hendri, tim ekonomi yang disiapkan untuk kabinet Prabowo nanti tidak akan jauh berbeda dengan tim yang dimiliki kabinet Jokowi

Baca Selengkapnya

Calon Menteri Kabinet Prabowo Paparkan Tema Pembekalan di Hambalang

1 hari lalu

Calon Menteri Kabinet Prabowo Paparkan Tema Pembekalan di Hambalang

Hal penting yang ditekankan oleh Prabowo, menurut sejumlah calon menteri, adalah pemberantasan korupsi, menjaga sumber daya alam.

Baca Selengkapnya