Fahri Hamzah Kritik Kandidat Pilkada Hasil Transaksi Politik

Reporter

Dewi Nurita

Kamis, 11 Januari 2018 14:22 WIB

Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah. TEMPO/DWI FEBRINA FAJRIN

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah mengkritik partai politik yang saat ini dianggapnya memajukan kandidat di pemilihan kepala daerah (Pilkada) atas dasar transaksi politik bukan kaderisasi. Menurut dia, hal tersebut tidak baik untuk proses demokrasi karena masyarakat pada akhirnya akan memilih calon yang tidak betul-betul dikenalnya.

"Pilkada saat ini seperti main congklak, penuh misteri. Dan publik tidak punya banyak waktu mengenal kandidat," kata Fahri Hamzah dalam sebuah acara diskusi di bilangan Cikini, Jakarta Pusat pada Kamis, 11 Januari 2018.

Baca: Pilkada 2018, Calon Tunggal Paling Banyak Ada di Banten

Fahri pun berharap di pemilihan presiden (Pilpres) 2019, hal tersebut tidak akan terulang lagi. "Kalau mau maju tunjuk dada di depan publik dari sekarang, agar rakyat mengenal anda," kata dia.

Sementara itu, Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Andreas Hugo Parerira tidak membantah adanya transaksi politik untuk mengusung kandidat sebagai bagian dari proses politik. "Saya kira itu bagian dari proses politik, kita berbicara cost politik bukan mahar politik," kata dia di lokasi yang sama.

Advertising
Advertising

Baca: 6 Kecurangan dalam Pilkada yang Akan Diidentifikasi Polri

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy mengakui, jika ada semacam barter politik antara PPP dan PDIP yang menghasilkan kesepakatan untuk mengusung Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus Pane (Djarot-Sihar) dalam pemilihan Gubernur Sumatera Utara.

Kesepakatan itu adalah PPP menyodorkan nama putra Maimoen Zubair, Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin, sebagai calon wakil gubernur untuk Ganjar Pranowo dalam pemilihan Gubernur Jawa Tengah. Sebagai gantinya, PPP sepenuhnya mendukung Djarot-Sihar di Sumatera Utara.

"Gus Yasin kita sodorkan di Jateng, kemudian kami mendukung sepenuhnya paslon (pasangan calon) yang diusung PDIP di Sumut," kata Romi, sapaan akrab Romahurmuziy, di JCC Senayan pada Rabu, 10 Januari 2018.

Djarot dan Sihar telah mendaftar menjadi calon peserta pilkada pada Rabu, 10 Januari 2018. Pasangan ini disambut meriah dengan tarian Reog Ponorogo dan Gundala-gundala, yang berasal dari Suku Karo. Namun relawan PPP Sumatera Utara menolak Sihar karena dinilai tidak sesuai dengan asas partai.

Berita terkait

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

4 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

6 hari lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

Waketum Partai Gelora Fahri meminta PKS mempertimbangkan dengan matang keputusan bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

27 hari lalu

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

Muncul kabar bahwa KPK dan Ombudsman akan dilebur, bagaimana respons aktivis antikorupsi dan para pengamat?

Baca Selengkapnya

Saat Grace Natalie PSI 'Senggol' Gelora dan PKB soal Lonjakan Suara

4 Maret 2024

Saat Grace Natalie PSI 'Senggol' Gelora dan PKB soal Lonjakan Suara

Partai Gelora dan PKB 'disenggol' Grace Natalie PSI soal lonjakan suara dalam quick count sebuah lembaga survei. Apa kata Gelora dan PKB?

Baca Selengkapnya

Respons Fahri Hamzah soal Partai Gelora Alami Lonjakan Suara

3 Maret 2024

Respons Fahri Hamzah soal Partai Gelora Alami Lonjakan Suara

Partai Gelora menjadi sorotan selain PSI karena mengalami lonjakan suara dalam real count sementara KPU

Baca Selengkapnya

Fahri Hamzah dan Partai Gelora Setuju Ambang Batas Parlemen Dihapuskan

2 Maret 2024

Fahri Hamzah dan Partai Gelora Setuju Ambang Batas Parlemen Dihapuskan

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengatakan ambang batas parlemen atau parliamentary threshold harus dihapuskan. Hal

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo-Gibran Menang: Akankah Bahlil, Habiburokhman, Grace Natalie, Gus Miftah hingga Raffi Ahmad Jadi Menteri?

18 Februari 2024

Jika Prabowo-Gibran Menang: Akankah Bahlil, Habiburokhman, Grace Natalie, Gus Miftah hingga Raffi Ahmad Jadi Menteri?

Jika Prabowo-Gibran menang, pendukung utama seperti Habiburokhman, Grace Natalie, Bahlil, Zulhas, hingga Gus Miftah dan Raffi Ahmad bisa jadi menteri?

Baca Selengkapnya

Film Dirty Vote Ulas Dugaan Permainan Aturan KPU untuk Loloskan Partai Gelora di Pemilu 2024

12 Februari 2024

Film Dirty Vote Ulas Dugaan Permainan Aturan KPU untuk Loloskan Partai Gelora di Pemilu 2024

Bagaimana dugaan permainan aturan KPU untuk meloloskan Partai Gelora yang diulas di film Dirty Vote?

Baca Selengkapnya

Timnas Amin Minta Fahri Hamzah Tak Sombong Bilang Anies dan Cak Imin Bakal Jadi Tersangka

1 Februari 2024

Timnas Amin Minta Fahri Hamzah Tak Sombong Bilang Anies dan Cak Imin Bakal Jadi Tersangka

Timnas Amin Minta Fahri Hamzah Tak Sombong Bilang Anies dan Cak Imin Bakal Jadi Tersangka

Baca Selengkapnya

Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

11 Januari 2024

Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

Ganjar mengatakan agenda kampanye di Brebes, Tegal, dan Kebumen karena pernah kalah di wilayah tersebut pada Pilkada 2018.

Baca Selengkapnya