Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP
Reporter
Ahmad Fikri (Kontributor)
Editor
Rina Widiastuti
Rabu, 10 Januari 2018 17:33 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman mengatakan partainya tetap mendukung calon gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul maju pemilihan kepala daerah 2018. Ia memastikan keputusan itu tidak berubah setelah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memutuskan mengusung Puti Guntur Soekarno sebagai pasangan Gus Ipul.
"Dari awal, kami ingin bersama arahan para kiai dan kami sudah menjalin dari dulu. Para kiai memberikan arakan mendukung Gus Ipul, ya kita ikut. Insya Allah," ujar Sohibul di sela deklarasi pasangan Sudrajat-Syaikhu yang diusung PKS-Partai Gerindra-PAN di Monumen Perjuangan, Bandung, Rabu, 10 Januari 2018.
Baca: PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul
Sohibul mengaku, sempat mengajak Partai Gerindra dan PAN untuk bergabung mendukung Gus Ipul. Namun, ia tak mau menyebutkan siapa calon yang disodorkan untuk menjadi wakil Gus Ipul.
“Kami meminta pada Gus Ipul, tolong di ambil wakilnya dari PAN, atau Gerindra. Itu yang kami idealkan. Kalau itu diterima, Insya Allah (poros PKS-Gerindra-Pan) bergabung,” kata dia.
Namun, Gus Ipul memilih tidak mengambil tawaran tersebut dan memilih calon wakilnya dari PDI Perjuangan yakni Puti Guntur Sukarno. “Ternyata Gus Ipul sudah punya kontrak yang lebih jauh dengan PDIP sehinga tidak diambil. Karena itu, PKS tidak bisa menjamin bahwa dua partai (Gerindra-PAN) bergabung. Itu saja, tapi PKS tetap bergabung,” kata Sohibul.
Sohibul mengatakan, dari informasi yang diperolehnya dinihari tadi, PAN memutuskan bergabung dengan kubu Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elistiano Dardak. “Saya dengar tadi jam 1 pagi, PAN mau ke Khofifah, tapi Gerindra ikut PKS dukung Gus Ipul,” kata dia.
Baca: Dua Opsi Pengganti Azwar Anas, Puti Guntur Soekarno atau Basarah?
Soal bergabungnya PDIP-PKS-Partai Gerindra di Jawa Timur, Sohibul mengatakan, tidak ada masalah. “Sebetulnya dari dulu juga kerja sama itu ada. Cuma masalahnya ini menyangkut provinsi besar, jadi seksi. Di Banjarmasin itu wali kotanya dari PKS dan wakilnya itu PDIP, enggak masalah. Itulah politik,” kata dia.
Di Jawa Barat, PKS-Gerindra-PAN bergabung dalam satu poros mengusung calon gubernur Sudrajat dari Partai Gerindra serta calon wakil gubernur Ahmad Syaikhu kader PKS, sementara PDI Perjuangan mengusung calon sendiri yakin Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan. “Kan tidak harus di sini bersama, di sana harus bersama,” kata Sohibul.
Sohibul mengatakan, PKS dan Gerindra juga tidak selalu bersama-sama. “Seperti kami (PKS) dengan Gerindra, pun tidak semuanya (bersama). Artinya, dicarilah titik optimal yang baik buat masyarakat,” kata dia.