Meletus Lagi, Gunung Sinabung Luncurkan Awan Panas 4,6 Km

Reporter

M Yusuf Manurung

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 27 Desember 2017 19:33 WIB

Gunung Sinabung sedang erupsi di Karo, Sumatera Utara, pada 3 November 2017. AFP/Ivan Damanik

TEMPO.CO, Jakarta - Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, kembali meletus dengan amplitudo 120 milimeter dan durasi 500 detik pada pukul 15.36 hari ini. Dari pantauan pos pengamatan Gunung Sinabung Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), letusan disertai dengan awan panas guguran dengan jarak luncur 3.500 meter ke arah tenggara-timur dan 4.600 meter ke arah selatan-tenggara.

"Angin bertiup ke arah timur-tenggara," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis, yang diterima Tempo, Rabu, 27 Desember 2017.

Baca juga: Pembangunan Rumah Pengungsi Sinabung Dikebut

Sutopo mengatakan asap yang keluar dari kawah Sinabung disertai dengan abu vulkanik kelabu hitam bertekanan sedang hingga kuat. Hujan abu vulkanik jatuh di beberapa desa di sekitar Gunung Sinabung, di antaranya Desa Sukanalu, Kota Tonggal, Kuta Tengah, Gamber, Berastepu, Jeraya, Pintu Besi, dan beberapa desa lain di sektor timur.

Menurut rekomendasi PVMBG, masyarakat dan pengunjung diminta tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 kilometer dari puncak, 7 kilometer untuk sektor selatan-tenggara, 6 kilometer untuk sektor tenggara-timur, serta 4 kilometer untuk sektor utara-timur Gunung Sinabung.

Sejak ditetapkan status awas atau level 4 pada 2 Juni 2015, aktivitas Gunung Sinabung tetap tinggi. Untuk letusan kali ini, BNPB mencatat tidak ada korban jiwa. Sutopo menuturkan letusan juga tidak menyebabkan kepanikan masyarakat. "Karena hampir setiap hari Gunung Sinabung meletus," ujarnya.

Namun Sutopo mengimbau masyarakat tetap mewaspadai ancaman bahaya lahar. Menurut dia, telah terbentuk bendungan alam di hulu Sungai Laborus. Dia berujar bendungan itu sewaktu-waktu dapat jebol jika tidak dapat menampung volume air, yang dapat menyebabkan banjir lahar di hilir sungai. "Penduduk yang bermukim dan beraktivitas di sekitar hilir daerah aliran sungai Laborus agar tetap menjaga kewaspadaan," ucapnya.

Baca juga: Kondisi Ribuan Warga di 10 Desa Terdampak Erupsi Gunung Sinabung

Meletusnya Gunung Sinabung yang terus berkelanjutan menyebabkan kawasan rawan bencana meluas dan beberapa desa-desa tidak boleh ditempati lagi. Sebanyak 3.331 keluarga harus direlokasi.

Menurut Sutopo, 370 keluarga warga dari Desa Bekerah, Simacem, dan Sukameriah sudah direlokasi ke kawasan Siosar. Sebanyak 1.863 keluarga dalam proses relokasi mandiri dan diharapkan selesai pada awal 2018. Sedangkan 1.098 keluarga akan direlokasi ke kawasan Siosar, yang ditargetkan selesai pada 2018. "Sementara itu, bagi pengungsi yang tidak harus direlokasi, pemerintah telah membangun 348 unit hunian sementara. Tidak ada pengungsi di tenda-tenda," katanya.

Berita terkait

Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024, Muhadjir Effendy: Bencana Bukan Urusan Sembarangan

19 jam lalu

Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024, Muhadjir Effendy: Bencana Bukan Urusan Sembarangan

Menko PMK Muhadjir Effendy meminta Sumatera Barat bisa mencanangkan sadar bencana setiap harinya dalam puncak Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

21 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

2 hari lalu

Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

Gunung Ruang dan Gunung Raung, meskipun memiliki nama yang mirip merupakan dua gunung berapi yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Status Gunung Ruang Turun, Warga Dilarang Memasuki Kampung Pumpente dan Laingpatehi

2 hari lalu

Status Gunung Ruang Turun, Warga Dilarang Memasuki Kampung Pumpente dan Laingpatehi

Kampung Pumpente dan Laingpatehi masuk dalam radius kawasan rawan bencana di kaki Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

2 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

2 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut Penurunan Risiko Bencana Sepatutnya Jadi Indikator Kepala Daerah

3 hari lalu

Ma'ruf Amin Sebut Penurunan Risiko Bencana Sepatutnya Jadi Indikator Kepala Daerah

Wapres Ma'ruf Amin meminta dalam penanggulangan bencana berbagai tindakan preventif penyelamatan dan rehabilitasi harus dieksekusi secara sinergi.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

3 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

4 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

4 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya