PDIP Umumkan 5 Pasangan Calon untuk Pilkada 2018, Awal Januari

Reporter

Adam Prireza

Kamis, 21 Desember 2017 13:27 WIB

Ketua Umum PDIP, Megawati didampingi oleh Sekjen PDIP Hasto Krisyanto dan Kepala Sekolah Calon Kepala Daerah usungan PDIP di Wisma Kinasih, 12 Desember 2017. TEMPO/Irsyan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan partainya akan mengumumkan lima pasangan calon kepala daerah yang akan diusung dalam pemilihan kepala daerah 2018 pada awal Januari mendatang.

"Januari nanti akan diumumkan secara bersamaan," kata Hasto di sela diskusi bertajuk Refleksi Hukum Akhir Tahun 2017 di Hotel Acacia, Jakarta pada Kamis, 21 Desember 2017. Kelima calon tersebut berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Lampung, Sumatera Selatan, dan Maluku Utara.

Baca: Sekjen PDIP: Koalisi dengan Golkar di Pilkada Jabar Terbuka Lebar

Hasto mengatakan, sampai saat ini PDIP sudah memiliki calon-calon internal untuk kelima daerah tersebut. Namun, kata dia, partainya tidak menutup pintu bagi calon-calon dari luar partai yang memiliki potensi.

Ia belum menjelaskan detail perihal koalisi yang akan dijalin di lima daerah tersebut. Untuk Jawa Barat, Hasto mengatakan, PDIP kemungkinan berkoalisi dengan Partai golkar. Menurut dia, dialog secara intens mengenai koalisi itu sudah dilakukan antara kedua partai baik di tingkat kabupaten, provinsi, maupun kota. "Partai Golkar membuka ruang kerja sama, maka kami juga membuka ruang itu untuk berdialog," kata dia.

Sebelumnya, pada Ahad, 17 Desember 2017, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendeklarasikan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur untuk empat provinsi, yaitu Riau, Sulawesi Utara (Sultra), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Maluku.

Baca juga: 74 Calon Kepala Daerah PDIP Dapat Wejangan dari Megawati

Advertising
Advertising

Untuk Sulawesi Tenggara, PDIP mengusung pasangan Asrun-Hugua. Untuk Riau, PDIP mengusung inkumben Arsyadjuliandi Rachman yang berpasangan dengan kader PDIP, Suyatno. Untuk Provinsi Maluku, PDIP menyiapkan Inspektur Jenderal Murad Ismail-Barnabas Orno. Sementara untuk Provinsi Nusa Tenggara Timur PDIP mengusung Marianus Sae-Emilia J. Nomleni.

Di empat provinsi itu, PDIP tidak dapat mengusung calon gubernur sendiri sehingga harus berkoalisi. Sebab, PDIP tidak mempunyai 20 jumlah kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau 25 persen suara di pemilu legislatif, sesuai persyaratan seperti ditulis dalam UU Pilkada Nomor 10 Tahun 2016. Di Riau, PDIP memiliki sembilan kursi, di Sulawesi Tenggara memiliki lima kursi, di Maluku ada tujuh kursi. Sedangkan Nusa Tenggara Timur, PDIP memiliki sepuluh kursi.

Berita terkait

Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

11 Januari 2024

Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

Ganjar mengatakan agenda kampanye di Brebes, Tegal, dan Kebumen karena pernah kalah di wilayah tersebut pada Pilkada 2018.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 4 Pelanggaran Alat Peraga Kampanye yang Pernah Terjadi Sebelum Pemilu 2024

30 Juni 2023

Kilas Balik 4 Pelanggaran Alat Peraga Kampanye yang Pernah Terjadi Sebelum Pemilu 2024

Sebagai faktor mendulang suara, Alat Peraga Kampanye tidak jarang digunakan parpol atau pendukung kubu tertentu melebihi batas.

Baca Selengkapnya

Target Pemilih 77,5 Persen di Pilkada 2020 Dinilai Terlalu Tinggi

20 November 2020

Target Pemilih 77,5 Persen di Pilkada 2020 Dinilai Terlalu Tinggi

Pengamat memperkirakan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada 2020 akan berbeda.

Baca Selengkapnya

Khofifah Fokus Tuntaskan Kemiskinan di 10 Kabupaten Jawa Timur

14 Juli 2018

Khofifah Fokus Tuntaskan Kemiskinan di 10 Kabupaten Jawa Timur

Khofifah menggandeng TNP2K.

Baca Selengkapnya

MK Terima 62 Permohonan Gugatan Sengketa Pilkada 2018

13 Juli 2018

MK Terima 62 Permohonan Gugatan Sengketa Pilkada 2018

Sebanyak 39 dari 62 permohonan gugatan pilkada 2018 yang diterima MK adalah perkara pemilihan bupati.

Baca Selengkapnya

Bawaslu: Hasil Pilkada 2018 di 13 Daerah Rawan Digugat

13 Juli 2018

Bawaslu: Hasil Pilkada 2018 di 13 Daerah Rawan Digugat

Bawaslu mengatakan selisih paling tipis terjadi di Kota Tegal.

Baca Selengkapnya

Bawaslu: 5,9 Juta Formulir C6 di Pilkada 2018 Tak Didistribusikan

13 Juli 2018

Bawaslu: 5,9 Juta Formulir C6 di Pilkada 2018 Tak Didistribusikan

Bawaslu mencatat partisipasi dalam pemilihan gubernur di 17 provinsi hanya 69 persen.

Baca Selengkapnya

Tiga Calon Gubernur Gugat Hasil Pilkada Serentak 2018

13 Juli 2018

Tiga Calon Gubernur Gugat Hasil Pilkada Serentak 2018

Jumlah gugatan sengketa Pilkada serentak 2018 bisa terus bergerak.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2018, Partisipasi Pemilih di Papua Paling Tinggi

13 Juli 2018

Pilkada 2018, Partisipasi Pemilih di Papua Paling Tinggi

Dari hasil evaluasi pilkada 2018, Bawaslu menilai KPU perlu menggiatkan lagi sosialisasi agar pada pelaksanaan pileg dan pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2018, Bawaslu Tangani 3.133 Laporan Pelanggaran

13 Juli 2018

Pilkada 2018, Bawaslu Tangani 3.133 Laporan Pelanggaran

Bawaslu mencatat dugaan pelanggaran tertinggi ditemukan di Provinsi Sulawesi Selatan dengan jumlah lebih dari 500 laporan.

Baca Selengkapnya