Presiden Joko Widodo didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau renovasi Stadion Utama GBK, Jakarta, 19 Oktober 2017. Menteri PUPR menjelaskan, di GBK ada 13 sarana olahraga yang diresmikan, serta sarana olahraga di Pelembang dan 10 tower Wisma Atlet di Kemayoran, dengan total anggaran sebesar Rp 6,2 triliun.TEMPO/Fakhri Hermansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono menanggapi santai pujian Presiden Joko Widodo atau Jokowi terhadapnya mengenai sejumlah proyek infrastruktur di Indonesia. "Saya ini kan pembantu beliau (Presiden). Beliau pahlawannya dan saya ini pelaksana,” katanya saat ditanyai wartawan mengenai pujian Jokowi itu di kompleks Istana Wakil Presiden, Rabu, 20 Desember 2017.
Dipuji saat Rapat Koordinasi Nasional Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Rakornas PDIP), menurut Basuki, yang lebih pantas mendapat pujian adalah Presiden Jokowi sendiri. “Jangan dihubungkan saya dengan beliau, astagfirullahhalazim," ucapnya.
Jokowi mengajak Basuki ke Rakornas PDIP pada Sabtu pekan lalu, 16 Desember 2017. Di depan ratusan kader PDIP, Joko Widodo menyebut Basuki sebagai bapak infrastruktur. Menurut Jokowi, tanpa bantuan Basuki, proyek-proyek infrastruktur akan sulit dijalankan.
Basuki mengaku tidak memikirkan terlalu jauh pujian Presiden. Basuki pun menepis kemungkinan pujian itu adalah sinyal ia ditaksir menjadi calon wakil presiden untuk mendampingi Jokowi dalam pemilihan presiden 2019. "No, no, no! Saya ini birokrat dan saya bangga menjadi birokrat saja," tuturnya.
Sejumlah nama disebut-sebut akan mendampingi Jokowi dalam pilpres 2019. Nama itu di antaranya Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia, Jenderal Gatot Nurmantyo.