Penjelasan JK Soal Faksi-faksi di Tubuh Golkar

Reporter

Amirullah

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 19 Desember 2017 15:44 WIB

Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla, Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie dan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri saat mengikuti rangkaian acara Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Selatan, 18 Desember 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla mengatakan adanya kelompok atau grup-grup di Partai Golkar adalah hal yang wajar terjadi. Namun adanya kelompok tersebut tidak berarti internal Golkar saling berseteru.

"Tidak berarti kelompok-kelompok itu berseteru," kata Kalla di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa, 19 Desember 2017.

Menurut Kalla, adanya kelompok-kelompok di Golkar bisa terjadi karena pernah dalam satu kepengurusan. Dia mencontohkan dirinya atau Aburizal Bakrie yang pernah menjadi Ketua Umum Golkar. Begitu juga dengan Akbar Tanjung, dan lainnya.

Baca juga: Blak-blakan, Jokowi Sebut Aneka Faksi di Golkar

Orang-orang yang pernah berada dalam satu kepengurusan, kata Kalla, mempunyai hubungan yang lebih dekat dibanding yang lain. "Kalau lima tahun sama-sama bekas sekretaris, bekas wakil ketua, pasti lebih dekat dengan yang bukan," ujar Kalla.

Advertising
Advertising

Bekas pengurus itu, kata Kalla, mungkin lebih sering diskusi atau datang ke para mantan Ketua Umum Golkar. Namun tidak berarti diantara mereka saling berbeda pandangan. "Saya katakan belum tentu berbeda. Bisa sama saja, cuma mungkin lebih sering diskusi lagi," ujar Kalla.

Ihwal adanya grup-grup besar di Golkar ini disebut Presiden Joko Widodo saat membuka musyawarah nasional luar biasa Golkar pada Senin malam, 18 Desember 2017. Dia menyebut sejumlah grup besar seperti grup Jusuf Kalla, Aburizal Bakrie, Luhut Binsar Panjaitan, Akbar tanjung, maupun Agung Laksono.

Baca juga: Pengamat: Faksi Jadi Ancaman Soliditas Golkar

Meski terdiri dari grup-grup besar, Jokowi meminta Partai Golkar jangan pecah. Golkar harus solid dan utuh. Apalagi Golkar merupakan partai besar. Banyak politikus ulung ada di Golkar. Begitu juga Golkar punya banyak teknokrat yang mumpuni, maupun memiliki negarawan yang disegani.

Golkar, kata Jokowi, juga memiliki insfrastruktur sampai ke bawah, hingga ke desa dan RT. Karena itu, kata Jokowi, jika Golkar gonjang-ganjing dan tidak solid, maka hal tersebut bukan hanya tidak bagus untuk Golkar, namun untuk perpolitikan nasional juga. "Saya ingin juga mengingatkan kepada semuanya jangan sampai pertentangan-pertentangan itu menyebabkan Partai Golkar habis," ujar Jokowi.

Berita terkait

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

8 jam lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Airin Rachmi Diany, Maju Pilkada Banten hingga Dianggap Role Model

9 jam lalu

5 Hal tentang Airin Rachmi Diany, Maju Pilkada Banten hingga Dianggap Role Model

Airin Rachmi Diany salah satu kader Golkar yang maju mendaftar Pilkada Banten

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

12 jam lalu

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

Ketua DPP Golkar Dave Laksono mengatakan saat ini Ridwan Kamil memiliki dua surat tugas untuk Pilkada Jakarta dan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

1 hari lalu

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

Dua kader Golkar ini melamar jadi calon gubernur Banten dan Jakarta lewat PKB. Muhaimin Iskandar sebut belum jamin akan berkoalisi.

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

1 hari lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Pakar Bilang Bobby Nasution Berpeluang Diusung Golkar di Pilgub Sumut, Ini Alasannya

1 hari lalu

Pakar Bilang Bobby Nasution Berpeluang Diusung Golkar di Pilgub Sumut, Ini Alasannya

Pakar menilai dukungan internal Golkar untuk pencalonan Ijeck pada Pilgub Sumut cukup tinggi.

Baca Selengkapnya

Golkar Depok Umumkan Dokter Ririn Farabi A Rafiq Maju di Pilkada 2024

1 hari lalu

Golkar Depok Umumkan Dokter Ririn Farabi A Rafiq Maju di Pilkada 2024

Ririn dianggap tokoh milenial muda yang dapat mewakili gender yang menjadi jumlah pemilih dominan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

2 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

2 hari lalu

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

Partai Golkar menerapkan aturan ketat bagi para kandidat yang akan diusung sebagai calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2024

Baca Selengkapnya

Maju-Mundur Istri Ridwan Kamil di Pemilihan Wali Kota Bandung, Ini Profil Atalia Praratya

3 hari lalu

Maju-Mundur Istri Ridwan Kamil di Pemilihan Wali Kota Bandung, Ini Profil Atalia Praratya

Kabar Atalia Praratya mundur dari pemilihan Wali Kota Bandung dibantah Waketum Golkar. Ini profil istri Ridwan Kamil tersebut.

Baca Selengkapnya