Penjaga sekolah SMKN 3 Tasikmalaya mencopot genteng yang masih menempel di atap sekolah. Pencopotan genteng karena khawatir genteng jatuh dan menimpa orang di bawah. Gempa bumi merusak 5 ruang kelas di SMKN ini. TEMPO/candra nugraha
TEMPO.CO, Bandung - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya bencana menyusul gempa bumi di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. "Frekuensi dan intensitas bencana terus meningkat jenisnya yang mendominasi bencana hidrometeorologi," kata Kepala BNPB Willem Rampangilei saat kunjungannya di Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu, 16 Desember 2017.
Menurut Willem ancaman potensi bencana belum selesai setelah terjadinya gempa bumi berkekuatan 6,9 skala Richter yang berpusat di barat daya Tasikmalaya pada Jumat malam, 15 Desember 2017. Potensi terjadinya bencana itu harus menjadi perhatian serius pemerintah daerah, khususnya masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terutama pada musim hujan.
BNPB akan terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk mengawasi ancaman potensi gempa. "Analisis pertama akan koordinasi ke BMKG, mereka yang berwenang," katanya.
Ia menyampaikan kedatangannya ke Tasikmalaya untuk mewakili pemerintah pusat sekaligus menyampaikan akan memberikan perhatian terhadap daerah yang terdampak gempa. "Mewakili pemerintah pusat untuk secara langsung lihat dampak gempa tadi malam.”
Menurut Willem, masyarakat yang menjadi korban bencana gempa perlu mendapatkan dorongan moral dengan adanya kehadiran perwakilan dari pemerintah. “Untuk sementara prioritas penanganan terhadap masyarakat terdampak."