TEMPO Interaktif, Cirebon:Jumlah pekerja anak di sektor formal yang ada di Kabupaten Cirebon tahun lalu tercatat lebih dari 100 orang. Mereka rata-rata masih berumur di bawah 15 tahun, ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Cirebon, Dudung Mulyana, Senin (22/7).Sedangkan angka pekerja anak di sektor informal, menurut Dudung bisa lebih tinggi. "Tetapi kami belum bisa memastikan berapa jumlahnya. Karena selama ini yang terpantau hanya pekerja anak di sektor formal saja," tuturnya. Saat ini, kata Dudung, pihaknya masih terus berusaha mendata pekerja anak di sektor informal tersebut. Menurut Dudung, alasan anak-anak tersebut bekerja karenaalasan ekonomi. "Anak-anak ini ingin membantu orangtua mereka", tuturnya. Rata-rata orang tua buruh anak ini memang kondisi ekonominya tidak mampu. Di antara buruh anak ini pun menurut Dudung ada yang masih bersekolah, dan ada pula yang sudah putus sekolah sama sekali. Dudung mencontohkan, sejumlah anak nelayan dipesisir pantai Cirebon. Mereka rata-rata telah bekerja, ikut orang tuanya melaut sejak masih duduk di bangku SMP. "Alasannya sama, karena mereka merasa berkewajikan untuk membantu orang tua mereka mencari nafkah", tuturnya. Dudung juga mengungkapkan, pihaknya akan terus memantau buruh anak yang ada di wilayahnya. Menurut Dudung, pihaknya tidak bisa melarang anak-anak untuk tidak bekerja, karena mereka pun memiliki kewajiban terhadap orang tua mereka. "Namun jangan segan-segan untuk melaporkan jika ditemukan adanya kekerasan terhadap pekerja anak", Ivansyah