Kemenkes Sebut Masyarakat Antusiasi Ikut Imunisasi Difteri

Rabu, 13 Desember 2017 11:48 WIB

Suasana imunisasi penyakit difteri yang di lakukan oleh dinas kesehatan DKI Jakarta di SMAN 33, Cengkareng, Jakarta, 11 Desember 2017. Tempo/Ilham Fikri

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Oscar Primadi mengatakan masyarakat DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten antusias mengikuti hari pertama imunisasi vaksin TD (tetanus-difteri). Imunisasi tersebut dilakukan untuk merespon kejadian luar biasa (outbreak response immunization) terhadap penyakit difteri di wilayah-wilayah tersebut.

“Kalau dari ORI (outbreak response immunization) –nya masyarakat cukup antusias, cuma belum bisa saya gambarkan secara kuantitatif karena baru sehari,” kata Oscar pada Selasa, 12 Desember 2017.

Baca: Kementerian Kesehatan Minta Produksi Vaksin Difteri Dipercepat

Mulai Senin, 11 Desember 2017, Kementerian Kesehatan menjadwalkan imunisasi serentak di 12 kabupaten-kota di DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Sebanyak 12 kabupaten dan kota tersebut antara lain Jakarta Barat, Jakarta Utara, Purwakarta, Karawang, Bekasi, Kota Bekasi, Kota Depok, Tangerang, Serang, Kota Tangerang, Kota Serang, dan Kota Tangerang Selatan.

Oscar mengatakan, status kejadian luar biasa di tiga provinsi tersebut didasarkan besarnya jumlah penduduk dan tingginya mobilitas penduduk yang berpotensi menyebarkan penyakit difteri. Menurut dia, hingga saat ini, 29 kasus tercatat terjadi di DKI Jakarta, 121 kasus di Jawa Barat dan 60 kasus di Banten. “Kita akan merespon terus perkembangannya,” kata dia.

Advertising
Advertising

Baca: MUI: Belum Ada Sertifikat Halal Vaksin Difteri

Tidak hanya di tiga daerah tersebut, kata Oscar, Kementerian Kesehatan juga tetap melakukan pemeriksaan rutin di daerah-daerah lain. Sebagai catatan, penyakit akut yang menyerang saluran pernafasan tersebut sudah menjangkit di 95 kabupaten-kota di Indonesia sepanjang 2017. “Tetap dilakukan pemeriksaan rutin di daerah lain walau tanpa KLB (Kejadian Luar Biasa) sekalipun,” ujarnya.

Imunisasi KLB difteri diberikan kepada anak usia satu tahun ditambah dengan perluasan hingga usia di bawah 19 tahun. Nantinya, imunisasi tersebut dilakukan sebanyak tiga kali dengan skema 016. Maksudnya, imunisasi dilakukan pada 11 Desember 2017, kemudian dilakukan satu bulan setelahnya yakni 11 Januari 2018, dan terakhir dilakukan lagi enam bulan setelahnya. Seluruhnya dilaksanakan dalam jangka waktu 8 bulan.

Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

4 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

7 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

13 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

13 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

23 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

40 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

41 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Cegah Komplikasi Penyakit pada Anak dengan Imunisasi

48 hari lalu

Cegah Komplikasi Penyakit pada Anak dengan Imunisasi

Imunisasi dapat membantu menghindarkan anak dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan menyebabkan komplikasi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

59 hari lalu

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya