Jaksa KPK: Setya Novanto Hanya 2 Kali ke Toilet, Bukan 20 Kali

Rabu, 13 Desember 2017 11:22 WIB

Terdakwa korupsi proyek e-KTP, Setya Novanto, mendatangi sidang perdana pokok perkara di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat, Rabu, 13 Desember 2017. Tempo / Arkhelaus

TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi Irene Putri memastikan Setya Novanto layak menjalani persidangan kasus korupsi proyek e-KTP. Ia mengatakan dokter KPK telah memeriksa Setya sebelum dibawa ke pengadilan tindak pidana korupsi.

"Kami koordinasi dengan dokter yang memeriksa dan dinyatakan kondisi terdakwa dalam keadaan sehat dan layak ikut persidangan," kata jaksa KPK, Irene, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat, Rabu 13 Desember 2017.

Baca: Setya Novanto 3 Kali Diam Saat Ditanya Hakim Pengadilan Tipikor

Irene mengatakan memang sempat ada keluhan Setya menderita diare dan mengaku 20 kali bolak-balik buang air besar. Namun, kata Irene, berdasarkan pengakuan penghuni rutan, Setya hanya dua kali ke toilet. Irene juga memastikan bahwa Setya bisa tidur dengan pulas sejak pukul 20.00 hingga 5.00 pagi. "Kami minta sidang tetap dilanjutkan," ujar Irene.

Soal kesehatan Setya menjadi sorotan Ketua Majelis Hakim Yanto ketika menanyakan identitas Setya di awal persidangan. Hal ini karena Setya hanya diam ketika majelis hakim hendak memulai persidangan.

Hakim Yanto semula menanyakan nama terdakwa Setya Novanto. Namun, Setya hanya diam. Begitu pula ketika hakim bertanya, "Apakah bisa mendengar suara saya?" kata Hakim Yanto. Setya hanya diam dan tak memberikan jawaban.

Baca: Hadiri Sidang Perdana E-KTP, Setya Novanto Dikawal Pakai 3 Mobil

Advertising
Advertising

Hakim Yanto pun menanyakan jaksa KPK ihwal kesehatan Setya sebelum menjalani persidangan. "Sudah diperiksakan ke dokter, Yang Mulia," kata jaksa KPK Irene Putri. Jaksa pun turut menghadirkan dokter yang memeriksa Setya ke hadapan hakim untuk memberikan keterangan.

Kuasa hukum Setya Novanto, Maqdir Ismail meminta polemik ihwal kesehatan kliennya dihentikan. Ia meminta agar Setya bisa diperiksa di rumah sakit lain. "Menurut kami patut dan layak, saudara terdakwa diperiksa di rumah sakit yang lain," ujarnya.

Infografis: Kasus-Kasus Setya Novanto yang Jadi Sorotan Publik

Berita terkait

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

1 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

1 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

1 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

2 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

2 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

2 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

2 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya